Aktivitas Keluarga Almarhum Siyono Berangsur Normal

Jum'at, 01 April 2016 - 16:47 WIB
Aktivitas Keluarga Almarhum...
Aktivitas Keluarga Almarhum Siyono Berangsur Normal
A A A
KLATEN - Aktivitas keluarga alrmarhum Siyono warga Dukuh Bengkungan RT 11 /RW 5 Desa Pogung, Kecamatan Cawas mulai berangsur normal.

Sebelumnya lingkungan Dukuh Brengkungan sempat mendapat penjagaan aparat kepolisian terkait rencana autopsi jenazah Siyono.

Kabar autopsi yang bakal dilaksanakan Rabu 30 Maret 2016 batal digelar karena mendapat penolakan warga setempat.

Kala itu, keluarga Siyono terutama istrinya, Suratmi, sama sekali tidak keluar rumah. Suratmi beserta lima anaknya dan kedua mertua (orangtua Siyono) memilih berada di dalam rumah dengan pintu dan jendela tertutup rapat.

Suasana rumah almarhum Siyono juga masih tampak sepi pada Kamis 31 Maret 2016. Jendela dan pintu masih tertutup rapat. Hanya terlihat seorang perempuan berjilbab sedang menjemur cucian di halaman rumah.

Sedangkan beberapa Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) melakukan penjagaan yang cukup fleksibel, mereka terlihat duduk santai di Masjid Muniroh samping rumah almarhum Siyono.

Keluarga Siyono mulai beraktivitas seperti biasa pada kemarin pagi. Salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengemukakan, Suratmi terlihat mengantarkan anaknya pergi ke sekolah, Jumat(1/4/2016) pagi.

Pasangan Siyono-Suratmi dikaruniai lima orang anak, salah satunya telah duduk di bangku SD. "Tadi pagi (kemarin, Red) sudah nganter anaknya sekolah. Lingkungan juga biasa saja, ayem," ucapnya.

Selain itu, kegiatan belajar mengajar (KBM) RAT Ammanah Ummah (setingkat TK) telah aktif seperti biasa sejak dua pekan lalu. KBM RAT Ammanah Ummah sempat terhenti ketika dilakukan penggeledahan di rumah Siyono.

Pasalnya, sekolah tersebut menempati rumah keluarga Siyono untuk KBM sementara. Saat ini, pelaksanaan KBM RAT Ammanah Ummah menempati teras Masjid Nurul Jannah yang tak jauh dari lokasi rumah Siyono.

Teras masjid disulap menjadi ruang kelas dengan menggunakan sekat triplek seadanya.

"Awalnya memang berada di sini (teras Masjid Nurul Jannah) lalu pindah ke rumah bu Fida (Suratmi, Red). Kemudian pindah lagi ke sini," kata salah satu guru yang enggan disebutkan namanya.

RAT Ammanah Ummah berdiri sejak 2005 dengan jumlah siswa mencapai puluhan anak. Dalam waktu dekat, RAT Ammanah Ummah segera menempati gedung baru yang masih dalam proses pembangunan.

Namun begitu, guru tersebut tidak mengizinkan awak media saat hendak mengambil gambar dengan alasan psikis siswa.

"Secara psikis anak-anak sudah baik. Makanya saya tidak bisa lama-lama (diwawancara), nanti anak-anak malah tanya ada apa," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6807 seconds (0.1#10.140)