Porda Pelajar Berubah Jadi Aksi Tawuran

Rabu, 24 Februari 2016 - 14:46 WIB
Porda Pelajar Berubah Jadi Aksi Tawuran
Porda Pelajar Berubah Jadi Aksi Tawuran
A A A
BANTUL - Pekan olahraga antar pelajar se Kabupaten Bantul yang awalnya digunakan sebagai ajang pembibitan serta sportivitas justru berubah menjadi ajang tawuran antarsekolah. Puluhan pelajar dari SMK Muhammadiyah 1 Manding melakukan aksi pelemparan terhadap SMK 1 Bambanglipuro usai pertandingan sepakbola.

Sebelumnya Rabu (24/2/2016) siang, sekitar pukul 11.00 WIB, puluhan pelajar SMK 1 Manding sudah berkumpul di Lapangan Trirenggo Bantul usai menyaksikan kekalahan pertandingan sepakbola antara tim kesayangan mereka dengan tim dari SMA 1 Sanden.

Mereka lantas berkonvoi menggunakan puluhan sepeda motor berbagai merk menyusuri Jalan Samas. Sampai di depan SMK 1 Muhammadiyah Bambanglipuro, tanpa dikomando puluhan siswa SMK 1 Manding melakukan aksi provokasi.

Berdasarkan keterangan petugas keamanan dari SMK 1 Muhammadiyah Bambanglipuro Indra Kus Viana, puluhan siswa tersebut membunyikan motor mereka sangat keras.

Beberapa sepeda motor berusaha merangsek masuk ke dalam sekolah melalui pintu gerbang utama sekolah tersebut.

“Saya langsung ke luar dan saya usir mereka. Setidaknya ada sekitar 70 motor,” kata Indra Kus Viana, Rabu (24/2/2016).

Ketika sebagian siswa melakukan provokasi akan masuk ke dalam sekolah, beberapa siswa lain melakukan aksi pelemparan ke gedung sekolah.

Beruntung, tidak ada korban ataupun kerusakan dalam insiden pelemparan ke gedung sekolah tersebut. Para siswa di dalam kelas berusaha berhamburan ke luar untuk melakukan pengejaran namun berhasil diredam
oleh petugas keamanan.

Salah seorang petugas keamanan langsung melakukan aksi pengejaran hingga beberapa kilometer dari lokasi sekolah. Sebenarnya petugas keamanan tersebut sempat dihadang oleh rombongan para siswa tersebut.

Beruntung, di belakang petugas keamanan sekolah ada satu regu aparat Polsek Bambanglipuro yang turut melakukan pengejaran setelah sebelumnya mendapat laporan dari pihak sekolah.

“Saya berhasil meringkus salah seorang siswa yang menggunakan sepeda motor trail. Siswa asal Pundong ini langsung saya serahkan ke Mapolsek Bambanglipuro,” tuturnya.

Kapolsek Bambanglipuro, AKP Yayan mengungkapkan, meski jumlahnya sangat banyak, namun beruntung pihaknya sudah bisa mencegah aksi tawuran berlanjut.

Pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polsek lain terkait dengan rombongan siswa-siswa yang sebelumnya mereka kejar. Pihaknya juga sudah menghubungi pihak sekolah agar melokalisir siswa mereka.

“Kami akan pantau mereka baik di sekolah asal maupun sekolah yang dilempari. Hal ini untuk mencegah aksi tawuran lebih besar lagi,”ujarnya.

Aksi pelemparan ketika Porda se Kabupaten Bantul sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Karena pada Porda tahun lalu, kejadian serupa juga berlangsung, bahkan jumlah yang diamankan lebih banyak dan kerusakan yang ditimbulkan lebih besar lagi.

Pihaknya menyayangkan tidak adanya koordinasi dan antisipasi dari pihak Kantor Pemuda dan Olahraga tentang potensi tawuran tersebut.

Di wilayah Polsek Bantul, menurut keterangan Humas Polsek Bantul, Banaji, aparat polsek Bantul tengah mengejar puluhan pelajar yang kedapatan membawa senjata tajam.

Pihaknya juga membubarkan konsentrasi pelajar yang berkumpul di beberapa titik ruas jalan untuk menghindari aksi tawuran lebih besar lagi.

“Tadi kami mendapat laporan ada pelajar yang melakukan intimidasi dengan membawa senjata tajam,” tuturnya.

GR (18) siswa kelas 2 SMK Muhammadiyah 1 Manding yang berhasil diamankan oleh petugas mengaku turut konvoi karena diajak oleh senior mereka.

Dia juga tidak mengaku ketika ditanya siapa yang melakukan aksi provokasi dengan masuk ke dalam sekolah. Karena yang melakukan aksi tersebut adalah senior mereka. “Saya tidak tahu, saya hanya bertugas mengendarai sepeda motor milik teman saya,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.8171 seconds (0.1#10.140)