Sejumlah Sekolah dan Rumah Rusak Akibat Gempa 6,6 SR di Sumba

Minggu, 14 Februari 2016 - 00:02 WIB
Sejumlah Sekolah dan Rumah Rusak Akibat Gempa 6,6 SR di Sumba
Sejumlah Sekolah dan Rumah Rusak Akibat Gempa 6,6 SR di Sumba
A A A
SUMBA BARAT - Pendataan dampak gempa bumi 6,6 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Sumba Barat Provinsi NTT terus dilakukan BPBD. Berdasarkan data sementara terdapat tujuh sekolah mengalami rusak ringan atau retak di dinding.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Kantor Dinas Perhutanan, Peternakan, Kantor Bupati dan Kantor Polres Sumba Barat juga mengalami keretakan dan rusak ringan hingga rusak sedang.

Dua fasilitas umum yaitu RSUD Sumba Barat dan RS Lende Moripa juga mengalami retak rusak ringan hingga sedang.

Sementara 10 rumah penduduk juga rusak ringan hingga sedang. Banyak rumah penduduk di Sumba Barat yang terbuat dari kayu sehingga saat gempa dapat meredam guncangan yang keras sekalipun.

"Tim Reaksi Cepat BNPB, telah melaksanakan koordinasi dan pendampingan dengan Kepala Pelaksana BPBD Kab Sumba Barat pada Sabtu pagi (13/2/2016). BNPB mendampingi BPBD dalam manajerial pendataan kerusakan akibat dampak bencana gempa, " kata Sutopo dalam rilis yang dikirimkan ke Sindonews, Sabtu (13/2/2016).

Menurut dia, peninjauan ke lapangan untuk mendata daerah yang terdampak di Kec Lamboya Barat, BPBD Sumba Barat telah berkoordinasi dengan TNI, Polri serta beberapa LSM terkait untuk pendataan.

Laporan kerusakan banguna dari semua desa masih dihimpun di kantor kecamatan dan belum ada laporan ke BPBD.

"Secara umum berdasarkan laporan sementara beberapa daerah aman. Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan berat seperti di Kecamatan Alang Anak Dumai, Kecamatan Waikabubak dan Waingapu. Pendataan terus dilakukan, " timpalnya.

Sutopo menegaskan, komunikasi sudah normal kembali, pada Jumat kemarin komunikasi terputus dikarenakan kerusakan pada tower di daerah Bima yang terjadi 3 jam sebelum gempa.

"Itulah yang menyebabkan komunikasi tidak dapat dilakukan setelah gempa. Sebagian listrik padam juga menyebabkan komunikasi radio juga mati, " tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7892 seconds (0.1#10.140)