Lima Pendaki Lawu yang Diduga Tewas dari SMK Yaso Negoro

Minggu, 18 Oktober 2015 - 19:40 WIB
Lima Pendaki Lawu yang Diduga Tewas dari SMK Yaso Negoro
Lima Pendaki Lawu yang Diduga Tewas dari SMK Yaso Negoro
A A A
MAGETAN - Lima pendaki yang diduga tewas terbakar saat mendaki Gunung Lawu berasal dari SMK Yoso Negoro, Magetan, yang naik gunung tersebut pada Sabtu 17 Oktober lalu.

Informasi musibah tewasnya pendaki gunung ini datang dari laporan Maisuri Salim, seorang pendaki dari Kabupaten Semarang, Jawa Tengah kepada Komunitas Anak Gunung Lawu (AGL). (Baca :5 Pendaki Diduga Tewas Terjebak Kebakaran Gunung Lawu).

Dari AGL, informasi diteruskan ke Polres Magetan serta BPBD dan instansi terkait. “Kabar ini didapat dari seorang pendaki. Dugaannya, mereka terjebak kebakaran hutan,” kata Agus, aktivis komunitas Anak Gunung Lawu (AGL), Minggu (18/10/2015).

Dari laporan ini, maka sejumlah tim penyelamat diterjunkan. Awalnya ada tiga pendaki berhasil dievakuasi. Satu mengalami luka bakar cukup parah dua lainnya menderita luka bakar ringan.

Ketiganya dilarikan ke RSUD dr Sayidiman, Kabupaten Magetan. (Baca juga:1 Pendaki Gunung Lawu Ditemukan Terluka Bakar)

Para pendaki yang terjebak kebakaran hutan ini diduga nekad melakukan pendakian melalui Jalur Cemoro Kandang, Karanganyar, Jawa Tengah.

Mereka tidak melalui Jalur Cemoro Sewu, Magetan, yang memang sudah ditutup polisi dan pihak Perhutani sejak Jumat 16 Oktober lalu.

Dita Kurniawan, warga Desa Jejeruk, Kecamatan/Kabupaten Magetan salah seorang korban, mengaku berangkat mendaki Sabtu 17 Oktober sekitar pukul 18.00 WIB, dengan memilih Jalur pendakian Cemoro Kandang.

“Saya berangkat bersama 12 teman sekolah dari SMK Yoso Negoro, Kabupaten Magetan, pada sore hari,” ujarnya.

Dita mengalami luka bakar ringan. Yaitu di bagian leher dan sebagian tangan. Dita mengaku tidak tahu lagi posisi teman-temannya yang lari terpencar mencari lokasi aman dari kejaran api yang membakar hutan Gunung Lawu saat itu.

“Api itu seperti mengejar kami, sehingga kami panik dan terpisah menyelamatkan diri. Ada yang meloncat ke jurang, ada yang naik pohon. Saya sendiri sembunyi di lubang bekas batu sehingga bisa menghindari api. Tapi saya masih terbakar meski tidak separah teman-teman lain yang sempat saya lihat,” ujar Dita.

Ke-11 teman pendakiannya adalah Alfian, Fredi, Mujib, Bebi, Fajar, Febria, Ahmad Safi'i dan tiga orang kawan Alfian dan Bebi yang belum dikenal Dita. “Saya tidak tahu semua teman saya ke mana. Kebakarannya di hutan antara pos 3 dan 4,” timpalnya.

Korban lainnya yang selamat yaitu Nur Dwi Kuncoro yang naik Gunung Lawu bersama tiga teman. Nur Dwi berhasil dievakuasi tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan polisi. Tapi hingga kini dia belum tahu nasib ketiga temannya itu.

“Saya berangkat naik ke puncak Lawu, bersama tiga teman dari tetangga desa, ketiganya yaitu Togung dan Rina, keduanya suami istri, dan Okta,” ujar Nur Dwi Kuncoro warga Desa Kembangan, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan.

Kepala BPBD Kabupaten Magetan Agung Lewis ketika dihubungi menyatakan dari tim pendaki sebelumnya, dia menerima laporan sekitar pukul 14.00 WIB lalu, ada sebanyak lima pendaki tewas.

“Korban tewas belum diketahui identitasnya. Sesuai koordinasi seluruh korban tewas akan dibawa ke RSUD dr Sayidiman untuk diautopsi,” ujar Agung.

Anggota BPBD Kabupaten Magetan Maryanto Bayan menyatakan hingga kini jumlah pasti korban belum diketahui, namun diakuinya ada sejumlah pendaki dikabarkan meninggal akibat luka bakar.

“Saya belum tahu berapa pastinya korban, pasti tiga orang berhasil dievakuasi, seorang di antaranya menderita luka bakar serius. Persiapan untuk evakuasi korban tewas tengah dilakukan,” ujar Maryanto.

Dilaporkan, hingga Minggu (18/10/2015) pukul 16.40 WIB, tim gabungan dari SAR, BPBD dan Polres setempat diberangkatkan ke puncak Gunung Lawu oleh Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Magetan Kompol Djaswadi.

Sebanyak 12 pendaki lain dilaporkan ditemukan dengan mengalami luka-luka bakar, kini mereka dibawa ke RSUD Sayidiman untuk mendapatkan perawatan.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6588 seconds (0.1#10.140)