Dapat Bisikan Gaib, Bayi Perempuan Dikubur Hidup-Hidup

Selasa, 13 Oktober 2015 - 23:42 WIB
Dapat Bisikan Gaib, Bayi Perempuan Dikubur Hidup-Hidup
Dapat Bisikan Gaib, Bayi Perempuan Dikubur Hidup-Hidup
A A A
WATAMPONE - Sehari setelah ditangkap petugas kepolisian, pelaku pembunuhan dan penganiayaan sadis Arman (25) dan Angga (20) memberikan kesaksian mencengangkan dihadapan polisi.

Mereka mengaku, empat hari sebelum membantai warga Carebbu Kecamatan Awangpone, keduanya membunuh iparnya sendiri, seorang bayi wanita berusia empat bulan dan menguburkannya di kebun cokelat yang berjarak dua kilometer dari rumahnya.

Kapolres Bone AKBP Juliar Kus Nugroho mengatakan, temuan pembunuhan tersebut diketahui setelah menyelidiki kerabat dan keluarga pelaku yang tinggal serumah dengannya hingga menemukan ada yang janggal.

Akhirnya, kedua pelaku diintrogasi dan mengakui telah membunuh Elmi, bayi berusia empat bulan dengan cara sadis dan menguburkannya, pada Jumat malam lalu.

"Dari hasil interogasi, pelaku mengaku juga telah membunuh seorang bayi yang merupakan adik bungsu isteri pelaku. Pengakuan pelaku motifnya karena mendapatkan bisikan gaib dan menganggap bayi tersebut kelak akan membahayakannya" katanya, kepada wartawan, Selasa (13/10/2015).

Ironisnya, pembunuhan tersebut diketahui oleh orangtua korban yang juga mertua pelaku Bustang (40) dan Cetang (35). Bahkan ayah Bustang turut serta menggali sendiri kuburan bayi anaknya yang dibunuh oleh Arman dan Angga.

"Pada kasus ini kami telah tetapkan empat tersangka, yaitu Arman dan Angga. Begitu juga orangtua korban Bustang dan Cetang. Keempat tersangka ini dijerat dengan KUHP Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana," pungkas Juliar.

Salah seorang pelaku Arman yang berhasil diwawancarai berdalih, melakukan tindakan sadis tersebut karena ada bisikan gaib. Bahkan, dia menginjak bayi tersebut dan menguburnya hidup-hidup.

"Anak itu anak setan, makanya saya bunuh. Saya injak tiga kali, tapi masih hidup, jadi saya kubur hidup-hidup," kata Arman.

Sementara itu, Bustang, ayah bayi yang dibunuh mengaku mengetahui niat Arman dan Angga yang hendak membunuh anaknya. Namun ironis, Bustang malah membantu proses pembunuhan tersebut karena mempercayai ucapan Arman bahwa anaknya titisan setan.

Kasus pembunuhan bayi tersebut mendapat perhatian Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LPP) Kabupaten Bone. Ketua Bidang Advokasi LPP Bone Martina Madjid mengungkapkan, orangtua korban terpengaruh dengan doktrin kedua pelaku Arman dan Angga. Tindakan pembunuhan itu sendiri sepengatuhan orangtuanya.

"Saya sudah bicara dengan ibu korban, dia bahkan dengan sukarela memberikan anaknya kepada pelaku, untuk kondisi psikologis saat ini belum bisa diajak bicara lebih banyak," terangnya.

Martina menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendampingan kepada dua anak pelaku atau kakak korban, yaitu Evi (20) yang merupakan isteri Angga dan Bunga (bukan nama sebenarnya) (7) yang masih di bawah umur.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4743 seconds (0.1#10.140)