Kepulangan Jenazah Angeline Diiringi Salawat
A
A
A
DENPASAR - Jenazah Engeline Margriet Megawe (Angeline) sekitar pukul 15.40 Wita dipulangkan ke Banyuwangi, dari Rumah Sakit Sanglah, Denpasar, Selasa (16/6/2015).
Jenazah Angeline diiringi dengan bacaan salawat dan surat Al fatihah, semua warga yang mengantarkan mayat anak kelas II SD itu menangis.
Tak jarang para wartawan yang meliput kepulangan jenazah Angeline ikut meneteskan airmata.
Meskipun tidak mengenal Angeline warga Denpasar yang mengantarkan jenazah anak pasangan dari Hamidah dan Rosidik itu mendoakan agar korban pembunuhan dan pelecehan seksual itu supaya masuk surga.
Saat jenazah akan dipulangkan Hamidan dan Rosidik tak henti-hentinya menangisi anak perempuanya yang belum pernah bertemu selama delapan tahun.
Seperti diketahui bahwa mayat korban sudah membusuk, sehingga tidak bisa diangkat dengan tangan biasa, diperlukan peti jenazah untuk membawa mayat korban. Maka dari itu jenazah Angeline sempat tertahan karena tidak ada peti jenazah.
Akibat tidak adanya peti jenazah itu pemulangan mayat anak angkat Margriet Christina Megawe terlambat 1,5 jam.
Awalnya keberangkatan jenazah Angeline dipulangkan ke Banyuwangi dijadwalkan pada pukul 14.00 Wita.
Misyal B Ahmad Kuasa Hukum Hamidah-Rosidik mengatakan, berterimakasih kepada pihak kepolisian yang telah mengungkapkan kasus tersebut.
"Saya meminta doa kalian yang ada disini semuanya agar Angeline arwahnya disisi Tuhan dan masuk surga. Selain itu juga supaya tersangka atas kematian anak kita ini segera ditangkap," pungkasnya.
Jenazah Angeline dibawa oleh ambulans Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi), yang diperkirakan sampai di kampung halaman orangtuanya itu sekitar pukul 20.00 Wita.
Jenazah Angeline diiringi dengan bacaan salawat dan surat Al fatihah, semua warga yang mengantarkan mayat anak kelas II SD itu menangis.
Tak jarang para wartawan yang meliput kepulangan jenazah Angeline ikut meneteskan airmata.
Meskipun tidak mengenal Angeline warga Denpasar yang mengantarkan jenazah anak pasangan dari Hamidah dan Rosidik itu mendoakan agar korban pembunuhan dan pelecehan seksual itu supaya masuk surga.
Saat jenazah akan dipulangkan Hamidan dan Rosidik tak henti-hentinya menangisi anak perempuanya yang belum pernah bertemu selama delapan tahun.
Seperti diketahui bahwa mayat korban sudah membusuk, sehingga tidak bisa diangkat dengan tangan biasa, diperlukan peti jenazah untuk membawa mayat korban. Maka dari itu jenazah Angeline sempat tertahan karena tidak ada peti jenazah.
Akibat tidak adanya peti jenazah itu pemulangan mayat anak angkat Margriet Christina Megawe terlambat 1,5 jam.
Awalnya keberangkatan jenazah Angeline dipulangkan ke Banyuwangi dijadwalkan pada pukul 14.00 Wita.
Misyal B Ahmad Kuasa Hukum Hamidah-Rosidik mengatakan, berterimakasih kepada pihak kepolisian yang telah mengungkapkan kasus tersebut.
"Saya meminta doa kalian yang ada disini semuanya agar Angeline arwahnya disisi Tuhan dan masuk surga. Selain itu juga supaya tersangka atas kematian anak kita ini segera ditangkap," pungkasnya.
Jenazah Angeline dibawa oleh ambulans Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi), yang diperkirakan sampai di kampung halaman orangtuanya itu sekitar pukul 20.00 Wita.
(sms)