Perintah Kapolda Sulut, Tembak Penjahat yang Melarikan Diri

Sabtu, 23 Mei 2015 - 07:41 WIB
Perintah Kapolda Sulut, Tembak Penjahat yang Melarikan Diri
Perintah Kapolda Sulut, Tembak Penjahat yang Melarikan Diri
A A A
MANADO - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Utara (Sulut) Brigjen Pol Wilmar Marpaung menegaskan kepada seluruh anggotanya untuk jangan ragu menembak pelaku kejahatan.

"Jika ada penjahat di jalan dan di mana pun, serta berusaha kabur dari kejaran anggota, tembak saja!" kata Wilmar, kepada anggotanya, kemarin.

Dijelaskannya, saat menembak jangan diarahkan dititik kematian, cukup bagian kakinya saja. Kebijakan ini, tegas Kapolda Sulut, diambil karena tingkat kriminalitas di Kota Manado dan wilayah hukum Polda Sulut kian menggila.

"Sesuai laporan yang masuk, kasus penganiayaan di Sulut itu adalah yang tertinggi. Dan hampir sebagian besar pelakunya menggunakan senjata tajam (sajam). Korban jiwa pun tak sedikit yang melayang sia-sia," jelasnya.

Dia mengingatkan, saat menembak harus betul-betul sesuai prosedur, dan jangan sampai salah sasaran atau belum terbukti bersalah dan kemudian ditembak. "Awas! Salah tembak, risikonya tanggung sendiri," pesannya.

Kepada seluruh polres di Sulut, dia meminta tidak boleh memberikan senjata api (senpi) pada setiap anggotanya, kecuali mereka yang melakukan kegiatan operasional.

"Kecuali betul-betul dibutuhkan, syaratnya harus menjalani psiko tes, dan jangan diberikan pada anggota yang suka minuman keras (miras), karena sangat membahayakan. Ingat itu," tegasnya.

Dia meanjutkan, tujuan diberikannya senpi adalah untuk menjaga/membela diri dan bukan menganiaya orang lain. Hal itu penting diingat agar tidak ada lagi anggota polisi yang main tembak.

"Jangan sampai terjadi kembali insiden awal 2013. Hanya karena polisi salah menggunakan senpi, satu anggota TNI AD Armed 76/15 Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) tewas," paparnya.

Dalam peristiwa itu, anggota TNI mengamuk dan mengakibatkan lima anggota Polri dan warga sipil tewas. "Tak hanya itu, kantor polisi saat itu juga dibakar beberapa TNI," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5069 seconds (0.1#10.140)