12 Tahun Dikurung di Rumah Kosong, Mantan TKW Dirujuk ke RSUD Indramayu
loading...
Seorang mantan tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, selama 12 tahun dikurung dalam rumah kosong. Foto/iNews TV/Toiskandar
A
A
A
INDRAMAYU - Seorang mantan tenaga kerja wanita (TKW), yang diketahui bernama Safitri, asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, harus mengalami penderitaan luar biasa. Safitri yang mengalami gangguan jiwa tersebut, dikurung di dalam rumah kosong selama 12 tahun.
Safitri dikurung di dalam rumah bekas peninggalan orang tuanya, dan ditempatkan dalam sebuah kamar berjeruji besi layaknya sel tahanan, sejak tahun 2010 lalu. Safitri mengalami gangguan jiwa, setelah pulang menjadi TKW di Brunei Darusallam.
Kondisi mantan pahlawan devisa tersebut, sangat memprihatinkan. Pihak keluarga terpaksa mengurung wanita asal Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu tersebut, karena sering mengamuk, bahkan pernah memukul orang hingga masuk rumah sakit.
Ganguan jiwa tersebut, diketahui muncul pada diri Safitri sejak pulang menjadi TKW pada tahun 1995 silam. Diduga Safitri mengalami depresi, karena disukai oleh anak majikannya yang sudah berumur, sementara umur Safitri saat itu masih 20 tahun.
Kakak Safitri, Saerah mengatakan, saat itu Safitri kerap menangis dan tertawa sendirian. "Safitri akhirnya dipulangkan ke Indonesia, dan menjalani pengobatan hingga akhirnya sembuh. Namun pada tahun 2005 penyakitnya kambuh," ungkapnya.
Gangguan jiwa Safitri kambuh lagi, diduga akibat usaha dagang yang digelutinya bangkrut karena banyak yang berutang. Kondisinya semakin parah pada tahun 2010, dan keluarga terpaksa mengurung Safitri.
Pekerja Sosial Kemensos di Sentra Phalamartha Sukabumi, Robert Edward mengatakan, kondisi dari Safitri sudah di dengar Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini. Mantan Wali Kota Surabaya tersebut, kemudian memerintahkan petugas secepatnya melakukan penanganan.
Robert menyebutkan, Safitri akhirnya bisa dibawa berobat ke RSUD Indramayu. "Safitri rencananya akan berobat selama satu pekan di RSUD Indramayu. Setelah itu, akan dibawa ke Sentra Phalamartha Sukabumi untuk direhabilitasi," pungkasnya.
Safitri dikurung di dalam rumah bekas peninggalan orang tuanya, dan ditempatkan dalam sebuah kamar berjeruji besi layaknya sel tahanan, sejak tahun 2010 lalu. Safitri mengalami gangguan jiwa, setelah pulang menjadi TKW di Brunei Darusallam.
Kondisi mantan pahlawan devisa tersebut, sangat memprihatinkan. Pihak keluarga terpaksa mengurung wanita asal Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu tersebut, karena sering mengamuk, bahkan pernah memukul orang hingga masuk rumah sakit.
Ganguan jiwa tersebut, diketahui muncul pada diri Safitri sejak pulang menjadi TKW pada tahun 1995 silam. Diduga Safitri mengalami depresi, karena disukai oleh anak majikannya yang sudah berumur, sementara umur Safitri saat itu masih 20 tahun.
Kakak Safitri, Saerah mengatakan, saat itu Safitri kerap menangis dan tertawa sendirian. "Safitri akhirnya dipulangkan ke Indonesia, dan menjalani pengobatan hingga akhirnya sembuh. Namun pada tahun 2005 penyakitnya kambuh," ungkapnya.
Gangguan jiwa Safitri kambuh lagi, diduga akibat usaha dagang yang digelutinya bangkrut karena banyak yang berutang. Kondisinya semakin parah pada tahun 2010, dan keluarga terpaksa mengurung Safitri.
Pekerja Sosial Kemensos di Sentra Phalamartha Sukabumi, Robert Edward mengatakan, kondisi dari Safitri sudah di dengar Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini. Mantan Wali Kota Surabaya tersebut, kemudian memerintahkan petugas secepatnya melakukan penanganan.
Robert menyebutkan, Safitri akhirnya bisa dibawa berobat ke RSUD Indramayu. "Safitri rencananya akan berobat selama satu pekan di RSUD Indramayu. Setelah itu, akan dibawa ke Sentra Phalamartha Sukabumi untuk direhabilitasi," pungkasnya.
(eyt)
Lihat Juga :
