Pengakuan Warga soal Dugaan Aliran Sesat di Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah
loading...
A
A
A
GOWA - Dugaan aliran sesat yang dianut dan diajarkan di Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah di Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bonto Marannu, Gowa , Sulsel kini menjadi viral dan menjadi perbincangan warga.
Meski MUI Sulsel masih belum mengeluarkan fatwa, namun tim investigasi sudah diterjunkan ke lapangan untuk mengungkap isu tersebut.
Namun warga Kampung Butta Ejayya Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bonto Marannu, Gowa, Sulawesi Selatan ternyata sudah mengeluhkan adanya aliran yang diduga sesat di lingkungan mereka.
Pengingut aliran ini diduga sesat karena mengharamkan pengikutnya melaksanakan sholat, memamkan ikan dan daging.
Aliran yang diduga sesat bernama Bab Kesucian, bernaung di bawah Yayasan bernama Nur Mutiara Makrifatullah.
Terlihat di lokasi yayasan tersebut memiliki bangunan bertingkat 12 lantai Dengan dikelilingi persawahan, tidak jauh dari lokasi terdapat dua rumah serta masjid.
Menurut warga sekitar yang tak mau disebutkan namanya, Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah berdiri sejak tahun 2019 silam.
Namun, saat yayasan telah berdiri warga sekitar mulai resah karena limbah pembuangan dari yayasan tertampung di sekitar lahan warga. "Tidak ada warga yang cocok dan sepaham dengan pemilik yayasan,” katanya.
Meski MUI Sulsel masih belum mengeluarkan fatwa, namun tim investigasi sudah diterjunkan ke lapangan untuk mengungkap isu tersebut.
Namun warga Kampung Butta Ejayya Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bonto Marannu, Gowa, Sulawesi Selatan ternyata sudah mengeluhkan adanya aliran yang diduga sesat di lingkungan mereka.
Pengingut aliran ini diduga sesat karena mengharamkan pengikutnya melaksanakan sholat, memamkan ikan dan daging.
Aliran yang diduga sesat bernama Bab Kesucian, bernaung di bawah Yayasan bernama Nur Mutiara Makrifatullah.
Terlihat di lokasi yayasan tersebut memiliki bangunan bertingkat 12 lantai Dengan dikelilingi persawahan, tidak jauh dari lokasi terdapat dua rumah serta masjid.
Menurut warga sekitar yang tak mau disebutkan namanya, Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah berdiri sejak tahun 2019 silam.
Namun, saat yayasan telah berdiri warga sekitar mulai resah karena limbah pembuangan dari yayasan tertampung di sekitar lahan warga. "Tidak ada warga yang cocok dan sepaham dengan pemilik yayasan,” katanya.