Konflik Keraton Solo, Dua Kubu Saling Klaim Diserang

Sabtu, 24 Desember 2022 - 11:08 WIB
loading...
Konflik Keraton Solo,...
Konflik Keluarga Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo) memasuki babak baru. Dua kubu yang berseberangan terlibat bentrok pada Jumat (23/12) malam. Foto/iNews TV/Septyantoro
A A A
SOLO - Konflik keluarga Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo) memasuki babak baru. Dua kubu yang berseberangan, yakni kubu Sinuwun Paku Buwono XIII dan Lembaga Dewan Adat (LDA) terlibat bentrok pada Jumat (23/12) malam.

Perwakilan dari kedua kubu mengaku bahwa kelompok mereka diserang terlebih dahulu.


Wakil Ketua LDA KP. Eddy S Wirabhumi mengatakan ada sejumlah 50 orang yang hendak mengunci seluruh pintu akses ke Sasana Wilapa sekitar pukul 21.00 WIB.

Salah seorang dari kelompok tersebut membawa dan kemudian menodongkan senjata api.

"Yang bertahan hanya beberapa abdi dalem kalu disuruh melawan ya pastinya tidak berani," katanya.

Menurutnya, pihak LDA yang saat itu tengah berjaga di dalam kawasan Keraton Solo dan hanya bertahan agar tetap bisa berada di dalam keraton.


"Karena ada aksi, pasti ada reaksi. Mas Yudistira tadi faktanya digebukin. Tapi setelah itu jika maksud melakukan pembelaan itu saya rasa wajar-wajar saja," ujarnya.

Edi menjelaskan, jika ada oknum lain yang ikut andil dalam perseteruan keluarga inti Keraton Solo.

"Ya kami terus mewanti-wanti untuk Jangan ikut-ikut karena ini merupakan masalah keluarga biar diselesaikan oleh keluarga inti," ungkapnya.



Sementara itu dari pihak Sinuwun PB XIII yang diwakili oleh Wakil Pengageng Sasana Wilapa, Kanjeng Raden Arya (KRA) Dani Nur Adiningrat mengklaim bahwa ada perintah dari Sinuwun untuk mengamankan area Keraton Solo.

"Ancaman ke pihak kami naik karena ada pemukulan. Akhirnya abdi dalem kami dapat dhawuh dalem (perintah raja) untuk mengamankan area keraton," beber dia.

Dani menjelaskan, jika pengamanan yang dimaksud bertujuan agar tidak ada pergerakan bebas dari orang-orang yang sedang berada di dalam Keraton Solo.

"Terus kami juga untuk menurunkan tensi menjaga keamanan keraton dan lain sebagainya. Ternyata abdi dalem yang ditugaskan itu diserang menggunakan alat-alat. Ada yang pake pentungan dan lain sebagainya, sampai jatuhlah korban," katanya.

Dani menambahkan, ada sekitar 4-5 orang di pihaknya yang mengalami luka berdarah dan setelah kejadian sudah langsung dibawa ke rumah sakit.

"Kejadian ini adalah kejadian kekerasan yang terjadi beruntun, bukan cuma antara personal dan by personal," pungkasnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2543 seconds (0.1#10.140)