Tapanuli Utara Diguncang Gempa Dangkal M4,8, Dipicu Aktivitas Sesar Sumatera
loading...
A
A
A
TAPANULI UTARA - Tarutung, Ibu kota Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara kembali diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo (M) 4,8. Gempa terjadi Minggu (11/12/2022) pukul 04.40 WIB. Analisa BMKG, gempa ini merupakan gempa susulan dari gempa utama M 5,8 yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) lalu.
Kepala BBMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho menerangkan, wilayah Taput dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisa BMKG menujukkan bahwa gempa bumi itu berkekuatan M4,8.
Episenter terletak pada koordinat 2.09 Lintang Utara (LU) dan 98.97 Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 kilometer TimurLaut Taput pada kedalaman 10 kilometer.
Hendro Nugroho menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi disebabkan oleh aktivitas Sesar Sumatera pada Segmen Renun.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat, sebut Hendro Nugroho, berupa guncangan dirasakan di Kecamatan Sipoholon Taput IV-V MMI atau pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, diluar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela, pintu gemerincing dan dinding berbunyi.
Getaran, sambung Hendro Nugroho, dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, jendela dan sebagiannya pecah, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Kemudian, lanjut Hendro Nugroho, di Tarutung IV MMI atau pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, diluar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela, pintu gemerincing dan dinding berbunyi.
"Gempa itu masih termasuk dalam rangkaian gempa susulan dari gempa utama yang terjadi di Taput berkekuatan M 5,8 pada 1 Oktober 2022, Pukul 2.28 WIB," ungkap Hendro Nugroho.
Kepada Masyarakat, imbua Hendro Nugroho, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
PantauanMPI pasca guncangan gempa, masyarakat Tarutung berhamburan keluar rumah dan memilih berada di tempat terbuka karena takut terjadi gempa susulan dan hal-hal yang tidak diingingkan.
Jhonas Siregar penduduk Jalan Raja Johannes Hutabarat, Tarutung Taput kepada MPI mengatakan, dia meminta Pemerintah melalui instansi atau lembaga terkait, agar melakukan penelitian di wilayah tersebut, sebab dua bulan lebih berlalu gempa utama, tetapi intensitas gempa masih terus dirasakan masyarakat.
"Intensitas gempa setelah gempa utama masih terus berlanjut, ada baik Pemerintah melakukan penelitian, agar masyarakat terhindar dari hal terburuk yang tidak diinginkan," harapnya.
Kepala BBMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho menerangkan, wilayah Taput dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisa BMKG menujukkan bahwa gempa bumi itu berkekuatan M4,8.
Episenter terletak pada koordinat 2.09 Lintang Utara (LU) dan 98.97 Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 kilometer TimurLaut Taput pada kedalaman 10 kilometer.
Hendro Nugroho menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi disebabkan oleh aktivitas Sesar Sumatera pada Segmen Renun.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat, sebut Hendro Nugroho, berupa guncangan dirasakan di Kecamatan Sipoholon Taput IV-V MMI atau pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, diluar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela, pintu gemerincing dan dinding berbunyi.
Getaran, sambung Hendro Nugroho, dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, jendela dan sebagiannya pecah, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Kemudian, lanjut Hendro Nugroho, di Tarutung IV MMI atau pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, diluar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela, pintu gemerincing dan dinding berbunyi.
"Gempa itu masih termasuk dalam rangkaian gempa susulan dari gempa utama yang terjadi di Taput berkekuatan M 5,8 pada 1 Oktober 2022, Pukul 2.28 WIB," ungkap Hendro Nugroho.
Kepada Masyarakat, imbua Hendro Nugroho, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
PantauanMPI pasca guncangan gempa, masyarakat Tarutung berhamburan keluar rumah dan memilih berada di tempat terbuka karena takut terjadi gempa susulan dan hal-hal yang tidak diingingkan.
Jhonas Siregar penduduk Jalan Raja Johannes Hutabarat, Tarutung Taput kepada MPI mengatakan, dia meminta Pemerintah melalui instansi atau lembaga terkait, agar melakukan penelitian di wilayah tersebut, sebab dua bulan lebih berlalu gempa utama, tetapi intensitas gempa masih terus dirasakan masyarakat.
"Intensitas gempa setelah gempa utama masih terus berlanjut, ada baik Pemerintah melakukan penelitian, agar masyarakat terhindar dari hal terburuk yang tidak diinginkan," harapnya.
(shf)