Saldo Tabungan Warga Malang Terkuras Gara-gara Mengklik Tautan WA Mengaku Paket Ekspedisi

Kamis, 08 Desember 2022 - 18:51 WIB
loading...
Saldo Tabungan Warga Malang Terkuras Gara-gara Mengklik Tautan WA Mengaku Paket Ekspedisi
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga menjelaskan kasus kejahatan phising yang sedang marak. Foto/MPI/Avirista Midaada
A A A
MALANG - Warga Kota Malang menjadi korban kejahatan siber hingga tabungannya terkuras. Korban Ardi Maulana (21) warga Sukun, Malang yang mengalami nasib apes pada Rabu (9/11/2022).

Awalnya Ardi dihubungi oleh nomor tak dikenal yang mengaku penyedia jasa dari ekspedisi. Sang pengirim pesan ini mengaku sebagai kurir yang memintanya untuk mengunduh aplikasi dalam pesan yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp (WA).



"Saya dihubungi ada paket katanya, padahal saya tidak merasa beli paket itu. Saya kira paket nyasar, dan saya ditelepon terus. Orangnya bilang ngaku cuma kurir. Lalu saya disuruh download aplikasi yang dikirim, dan mengklik aplikasinya," ucap Ardi dikutip, Kamis (8/12/2022).

Usai mengunduh aplikasi itu, tiba-tiba saldo rekening tabungannya berkurang Rp3 juta, padahal dia merasa tak pernah melakukan transaksi atau memberikan pin ATM miliknya kepada siapapun.

"Jadi ada notifikasi di bank saya, kalau saldo saya tertransfer sebanyak Rp3.000.000. Padahal saya enggak kasihkan kode pin ATM saya, tapi hilang uang saya," katanya.

Ardi mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak bank terkait. Namun ia diminta untuk menunggu 20 hari dan setelah itu ternyata pihak bank tidak bisa berbuat banyak.


"Sudah laporan ke bank, tapi tanggapannya diminta menunggu 20 hari, pas sudah di hari ke 20, pihak bank tidak bertanggung jawab, saya minta tolong dilacak, mereka (pihak bank) enggak bisa," katanya.

Akhirnya dia mengadukan persoalan ini ke kantor polisi terdekat. Tetapi dirinya diminta untuk melapor ke Polresta Malang Kota, namun hal itu belum sempat dilakukannya.

"Udah ke kepolisian, cuma disuruh hati-hati katanya banyak yang kena tipu. Lapor ke Polsek pas hari kejadian itu, dan disuruh melapor ke Polresta. Tapi saya belum sempat ada waktu," katanya.

Menurutnya, kejadian serupa juga pernah dialami oleh temannya. Namun beruntung, saldo tabungan dari temannya itu kosong. Sehingga setelah mengunduh aplikasi dari penipu tersebut tidak mengalami kerugian.

"Teman itu pernah ngalami, tapi saldonya pas kosong. Kata teman saya, dia sudah meretas banyak orang," ucap dia.

Kasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga mengakui, di Kota Malang kini memang marak terjadi kejahatan phising atau salah satu bentuk kejahatan digital yang dapat merugikan korbannya.

Pihaknya juga telah menerima beberapa laporan dari korban kejahatan tersebut. Dirinya menjelaskan, bahwa aplikasi phising yang dilaporkan oleh korban terdiri dari berbagai macam cara dan bentuk.

"Bentuk link phising-nya berbeda-beda, seperti link phising-nya itu ada yang mirip platform bank, dan ada juga yang mirip platform e-commerce," ucapnya.

Hingga saat ini, pihaknya masih terus mendalami laporan dari para korban tersebut, termasuk bagaimana motif dari pelaku yang melakukan aksinya.

"Saat ini, kami masih lakukan penyelidikan dan pendalaman. Apakah sebelumnya korban ini seperti menang undian lalu dimintai beberapa data pribadi dan kemudian dikirimi link phising, ataukah korban hanya dikirimi link phising dan setelah diklik data pribadinya langsung hilang," katanya.

Bayu juga meminta kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati apabila menerima kiriman link mencurigakan melalui gawai.

"Intinya, apabila menerima link yang mengatasnamakan instansi atau bank, lebih baik cek dahulu. Jangan langsung mengklik link tersebut. Segera konfirmasi ke pihak bank atau pihak instansi terkait untuk memastikan apakah benar telah mengirim link tersebut," imbaunya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3100 seconds (0.1#10.140)