Kowarteg Indonesia Salurkan Bantuan Sembako dan Gas LPG 3Kg untuk Penyintas Gempa Cianjur
loading...
A
A
A
CIANJUR - Kolaborasi Warteg (Kowarteg) Indonesia menggagas Aksi Peduli Cianjur dengan menyalurkan bantuan kepada penyintas gempa di Kampung Legok Sebe RT2/7 Desa Pakuon, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur . Relawan pendukung Ganjar Pranowo itu menerobos hujan untuk menolong sesama.
Sembilan orang relawan Kowarteg Indonesia turun langsung ke lokasi pengungsian mandiri, Minggu (4/12/22). Kedatangan mereka disambut para penyintas. Pengungsian di Kampung Legok Sabe tepatnya RT2/7 itu jarang mendapatkan bantuan lantaran lokasi pengungsian yang terjal di pinggir tebing.
"Desa ini bisa dibilang belum banyak yang menyentuh. Karena bantuan semuanya terpusat di daerah Cibeureum. Makanya kami Kowarteg Indonesia langsung kesini," kata Koordinator Kowarteg Indonesia, Noehrozi.
Noehrozi menyebut, Kowarteg Indonesia mendistribusikan sejumlah bantuan seperti sembako, minyak goreng, beras, mie instan, gula, teh, kopi, centong nasi dan kotak tisu, serta lima tabung gas LPG 3Kg. Dia menyebut, total bantuan itu mencapai Rp12 juta.
"Kami memberikan bantuan untuk meringankan karena mereka mengungsi disini, di pengungsian Desa Pakuon ada 150 paket sembako dan gas juga untuk dapur umum sekitar," bebernya.
Noehrozi berharap, para penyintas gempa selalu diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menjalani musibah tersebut. Dia yakin, pasca bencana ini, masyarakat Cianjur dapat bangkit dan pulih bersama menyongsong masa depan.
Selain itu, lanjut Noehrozi, Kowarteg Indonesia bakal terus menyalurkan bantuan serupa kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Kami akan konsisten selalu coba untuk membantu saudara-saudara kita di seluruh Nusantara ketika membutuhkan tanpa harus diminta," ucapnya.
Penerima bantuan, Azam Jamaludin (54) selaku Ketua RT2/7 mengatakan gempa susulan yang masih terus menghantui masyarakat membuat mereka enggan masuk ke area bangunan dan terpaksa tidur di tenda-tenda pengungsian. Terlebih, 48 rumah warga RT2/7 rusak berat.
Azam bersama masyarakat penyintas gempa lainnya bersyukur atas bantuan logistik sembako serta gas LPG dari Kowarteg Indonesia. Bantuan ini dapat memenuhi kebutuhan pangan pengungsi selama beberapa waktu ke depan.
"Alhamdulillah sangat terbantu atas bantuan Kowarteg Indonesia ini. Di pengungsian ini ada sekitar 259 orang korban gempa. Selama ini kami baru menerima bantuan dari relawan, sementara dari pemerintah belum ada," katanya.
Sekadar Informasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia akibat Gempa Cianjur, Jawa Barat sebanyak 334 jiwa, Minggu (4/12). Sementara, korban hilang dalam pencarian sebanyak 8 jiwa, luka berat mencapai 593 orang dan 49 orang masih dirawat di semua rumah sakit Cianjur
Sembilan orang relawan Kowarteg Indonesia turun langsung ke lokasi pengungsian mandiri, Minggu (4/12/22). Kedatangan mereka disambut para penyintas. Pengungsian di Kampung Legok Sabe tepatnya RT2/7 itu jarang mendapatkan bantuan lantaran lokasi pengungsian yang terjal di pinggir tebing.
"Desa ini bisa dibilang belum banyak yang menyentuh. Karena bantuan semuanya terpusat di daerah Cibeureum. Makanya kami Kowarteg Indonesia langsung kesini," kata Koordinator Kowarteg Indonesia, Noehrozi.
Noehrozi menyebut, Kowarteg Indonesia mendistribusikan sejumlah bantuan seperti sembako, minyak goreng, beras, mie instan, gula, teh, kopi, centong nasi dan kotak tisu, serta lima tabung gas LPG 3Kg. Dia menyebut, total bantuan itu mencapai Rp12 juta.
"Kami memberikan bantuan untuk meringankan karena mereka mengungsi disini, di pengungsian Desa Pakuon ada 150 paket sembako dan gas juga untuk dapur umum sekitar," bebernya.
Noehrozi berharap, para penyintas gempa selalu diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menjalani musibah tersebut. Dia yakin, pasca bencana ini, masyarakat Cianjur dapat bangkit dan pulih bersama menyongsong masa depan.
Selain itu, lanjut Noehrozi, Kowarteg Indonesia bakal terus menyalurkan bantuan serupa kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Kami akan konsisten selalu coba untuk membantu saudara-saudara kita di seluruh Nusantara ketika membutuhkan tanpa harus diminta," ucapnya.
Penerima bantuan, Azam Jamaludin (54) selaku Ketua RT2/7 mengatakan gempa susulan yang masih terus menghantui masyarakat membuat mereka enggan masuk ke area bangunan dan terpaksa tidur di tenda-tenda pengungsian. Terlebih, 48 rumah warga RT2/7 rusak berat.
Azam bersama masyarakat penyintas gempa lainnya bersyukur atas bantuan logistik sembako serta gas LPG dari Kowarteg Indonesia. Bantuan ini dapat memenuhi kebutuhan pangan pengungsi selama beberapa waktu ke depan.
"Alhamdulillah sangat terbantu atas bantuan Kowarteg Indonesia ini. Di pengungsian ini ada sekitar 259 orang korban gempa. Selama ini kami baru menerima bantuan dari relawan, sementara dari pemerintah belum ada," katanya.
Sekadar Informasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia akibat Gempa Cianjur, Jawa Barat sebanyak 334 jiwa, Minggu (4/12). Sementara, korban hilang dalam pencarian sebanyak 8 jiwa, luka berat mencapai 593 orang dan 49 orang masih dirawat di semua rumah sakit Cianjur
(nic)