Kawal Bantuan Pasang Baru Listrik di Brebes, DPR: Tingkatkan Aktivitas Ekonomi Warga
loading...
A
A
A
BREBES - Sebanyak 1.086 rumah warga miskin di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah kini bisa menikmati aliran listrik. Mereka masuk layanan program pemerintah bantuan pasang baru listrik (BPBL) 2022.
Rumah warga miskin yang mendapat BPBL di Brebes di antaranya di Desa Banjarharjo. Mereka yang mendapatkan program BPBL merupakan warga yang belum terdaftar di PLN sebagai pengguna listrik.
"Di Brebes, masih banyak rumah warga miskin yang belum teraliri listrik. Mereka masih menyambung listrik di tetangga rumahnya. Tapi dengan adanya program dari Komisi VII, mereka bisa menggunakan listrik secara mandiri," kata anggota Komisi VII DPR, Paramitha Widya Kusuma yang turun langsung ke Desa Banjarharjo, Kamis (1/12/2022).
Dia berharap tidak sering terjadi mati lampu di Brebes. Banyak warga di sejumlah desa yang mengeluh sering terjadi mati lampu dengan durasi cukup panjang yakni 8 jam.
"Ini jangan sering-sering terjadi. Kebetulan dari Kementerian ESDM, PLN pusat turun ke bawah. Mudah-mudahan bisa mendengar keluhan dari masyarakat," jelas anggota DPR asal Brebes ini.
Paramitha mengapresiasi langkah pemerintah yang merespon baik aspirasi warga Brebes dengan merealisasikan program bantuan pasang baru listrik tersebut.
"Alhamdulillah, program bantuan listrik ini dapat berjalan dengan baik. Saya mengajak penerima BPBL di Brebes dapat memanfaatkan program ini secara maksimal, untuk meningkatkan aktivitas perekonomian warga," ujarnya.
Sementara itu, Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PLN, Awaluddin Hafid menjelaskan ada 80.000 warga miskin yang mendapat BPBL 2022. Bantuan BPBL sudah terealisasi 100 persen di 22 provinsi.
"Tahun depan bersama Kementerian ESDM, kita targetkan 83.000 rumah tangga miskin menerima bantuan ini," ujarnya.
Awaludin menyatakan, warga yang sering mengeluh mati lampu salah satunya dipengaruhi karena alam yaitu hujan, angin kencang dan pepohonan yang sangat memungkinkan mengganggu jaringan listrik.
"Kami menyadari, tanpa bantuan masyarakat kami kesulitan untuk menghadapi masalah ini," pungkasnya.
Rumah warga miskin yang mendapat BPBL di Brebes di antaranya di Desa Banjarharjo. Mereka yang mendapatkan program BPBL merupakan warga yang belum terdaftar di PLN sebagai pengguna listrik.
"Di Brebes, masih banyak rumah warga miskin yang belum teraliri listrik. Mereka masih menyambung listrik di tetangga rumahnya. Tapi dengan adanya program dari Komisi VII, mereka bisa menggunakan listrik secara mandiri," kata anggota Komisi VII DPR, Paramitha Widya Kusuma yang turun langsung ke Desa Banjarharjo, Kamis (1/12/2022).
Dia berharap tidak sering terjadi mati lampu di Brebes. Banyak warga di sejumlah desa yang mengeluh sering terjadi mati lampu dengan durasi cukup panjang yakni 8 jam.
"Ini jangan sering-sering terjadi. Kebetulan dari Kementerian ESDM, PLN pusat turun ke bawah. Mudah-mudahan bisa mendengar keluhan dari masyarakat," jelas anggota DPR asal Brebes ini.
Paramitha mengapresiasi langkah pemerintah yang merespon baik aspirasi warga Brebes dengan merealisasikan program bantuan pasang baru listrik tersebut.
"Alhamdulillah, program bantuan listrik ini dapat berjalan dengan baik. Saya mengajak penerima BPBL di Brebes dapat memanfaatkan program ini secara maksimal, untuk meningkatkan aktivitas perekonomian warga," ujarnya.
Sementara itu, Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PLN, Awaluddin Hafid menjelaskan ada 80.000 warga miskin yang mendapat BPBL 2022. Bantuan BPBL sudah terealisasi 100 persen di 22 provinsi.
"Tahun depan bersama Kementerian ESDM, kita targetkan 83.000 rumah tangga miskin menerima bantuan ini," ujarnya.
Awaludin menyatakan, warga yang sering mengeluh mati lampu salah satunya dipengaruhi karena alam yaitu hujan, angin kencang dan pepohonan yang sangat memungkinkan mengganggu jaringan listrik.
"Kami menyadari, tanpa bantuan masyarakat kami kesulitan untuk menghadapi masalah ini," pungkasnya.
(shf)