Warga KBB Terdampak COVID -19 yang Menerima Bansos Tahap II Naik 8.082 KK
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Keluarga penerima bantuan sosial paket sembako dari APBD Kabupaten Bandung Barat (KBB) tahap kedua melonjak signifikan. Kondisi tersebut dikarenakan bertambahnya warga miskin baru akibat terdampak pandemi COVID-19 sehingga banyak warga yang kehilangan penghasilan.
"Pada penyerahan tahap pertama lalu paket sembako yang disiapkan dari APBD KBB diperuntukkan bagi 46.000 KK, tapi di tahap dua ini naik menjadi untuk 54.082 KK," kata Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna usai Penyaluran Bansos Pangan Terdampak COVID-19 yang digelar di Kecamatan Cisarua, KBB, Rabu (8/7/2020).
Aa Umbara mencontohkan, kenaikan itu karena data keluarga miskin dari setiap desa juga bertambah. Salah satu contohnya seperti di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, KBB, pada tahap pertama warga penerima bansos sembako ada 542 KK, tapi ditahap kedua jadi 608 KK. Ada juga dari yang asalnya hanya 90 KK naik menjadi 345 KK, sehingga ketika dikumulatifkan pertambahan angkanya menjadi besar.
Ditegaskannya, bantuan paket sembako yang pendanaannya bersumber dari APBD KBB ini semuanya berbentuk barang senilai Rp300.000 dipotong biaya pajak, packaging, dan transportasi. Paket sembakonya terdiri dari beras premium, sarden, minyak goreng, susu kental manis dan gula pasir. Sementara untuk komoditas ayam, buah-buahan, dan sayur-sayuran tidak ada karena dikhawatirkan cepat busuk.
"Untuk paket sembako tahap dua ini tidak ada komoditas ayam, sayuran, dan buah-buahan dan diganti dengan komoditas yang lebih tahan lama. Saya juga tegaskan paket sembako ini tanpa ada tambahan uang tunai, beda kalau bantuan yang dari provinsi dimana sembakonya Rp350.000 dan uang tunainya Rp150.000," sebutnya. (Baca: Dijadwalkan Selama 14 Hari ke Depan, 1,3 Juta Paket Bansos Jabar Siap Dibagikan )
Menurutnya, jika mengacu kepada data tambahan yang diajukan oleh desa jumlahnya mencapai 83.000 KK lebih. Namun setelah dilakukan cleansing, data tambahan yang berhak menerima bansos tahap dua sebanyak 9.000 dimasukkan ke bantuan Pemkab Bandung Barat dan 23.000 diusulkan ke Pemprov Jabar. Penyaluran bansos pangan di KBB ini mendapat pendampingan atau pengawalan dari kepolisian, TNI, dan kejaksaan.
"Kami ingin berhati-hati dalam penyalurannya supaya tepat sasaran dan tidak berimplikasi hukum," ucapnya di acara yang juga dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) KBB.
Kepala Dinas Sosial KBB, Heri Pratomo menambahkan, bansos pangan yang didanai dari APBD KBB sesuai rencana dilakukan tiga kali penyaluran. Saat ini sudah dua kali dan masih tersisa satu kali lagi yang rencananya bantuan program jaring pengaman sosial tersebut akan didistribusikan pada Agustus mendatang. "Agustus adalah penyaluran terakhir untuk bansos sembako yang didanai dari kabupaten. Untuk teknis penyalurannya tetap seperti sekarang," imbuhnya.
"Pada penyerahan tahap pertama lalu paket sembako yang disiapkan dari APBD KBB diperuntukkan bagi 46.000 KK, tapi di tahap dua ini naik menjadi untuk 54.082 KK," kata Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna usai Penyaluran Bansos Pangan Terdampak COVID-19 yang digelar di Kecamatan Cisarua, KBB, Rabu (8/7/2020).
Aa Umbara mencontohkan, kenaikan itu karena data keluarga miskin dari setiap desa juga bertambah. Salah satu contohnya seperti di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, KBB, pada tahap pertama warga penerima bansos sembako ada 542 KK, tapi ditahap kedua jadi 608 KK. Ada juga dari yang asalnya hanya 90 KK naik menjadi 345 KK, sehingga ketika dikumulatifkan pertambahan angkanya menjadi besar.
Ditegaskannya, bantuan paket sembako yang pendanaannya bersumber dari APBD KBB ini semuanya berbentuk barang senilai Rp300.000 dipotong biaya pajak, packaging, dan transportasi. Paket sembakonya terdiri dari beras premium, sarden, minyak goreng, susu kental manis dan gula pasir. Sementara untuk komoditas ayam, buah-buahan, dan sayur-sayuran tidak ada karena dikhawatirkan cepat busuk.
"Untuk paket sembako tahap dua ini tidak ada komoditas ayam, sayuran, dan buah-buahan dan diganti dengan komoditas yang lebih tahan lama. Saya juga tegaskan paket sembako ini tanpa ada tambahan uang tunai, beda kalau bantuan yang dari provinsi dimana sembakonya Rp350.000 dan uang tunainya Rp150.000," sebutnya. (Baca: Dijadwalkan Selama 14 Hari ke Depan, 1,3 Juta Paket Bansos Jabar Siap Dibagikan )
Menurutnya, jika mengacu kepada data tambahan yang diajukan oleh desa jumlahnya mencapai 83.000 KK lebih. Namun setelah dilakukan cleansing, data tambahan yang berhak menerima bansos tahap dua sebanyak 9.000 dimasukkan ke bantuan Pemkab Bandung Barat dan 23.000 diusulkan ke Pemprov Jabar. Penyaluran bansos pangan di KBB ini mendapat pendampingan atau pengawalan dari kepolisian, TNI, dan kejaksaan.
"Kami ingin berhati-hati dalam penyalurannya supaya tepat sasaran dan tidak berimplikasi hukum," ucapnya di acara yang juga dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) KBB.
Kepala Dinas Sosial KBB, Heri Pratomo menambahkan, bansos pangan yang didanai dari APBD KBB sesuai rencana dilakukan tiga kali penyaluran. Saat ini sudah dua kali dan masih tersisa satu kali lagi yang rencananya bantuan program jaring pengaman sosial tersebut akan didistribusikan pada Agustus mendatang. "Agustus adalah penyaluran terakhir untuk bansos sembako yang didanai dari kabupaten. Untuk teknis penyalurannya tetap seperti sekarang," imbuhnya.
(don)