Gempa Bumi Enggano Dipicu Subduksi Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia
loading...
A
A
A
ENGGANO - Gempa bumi yang terjadi di barat laut Enggano, Bengkulu, dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Gempa bumi yang terjadi, merupakan gempa tektonik berada di koordinat 4,90 LS, dan 100,65 BT.
Menurut keterangan tertulis Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Gempa bumi ini berdampak, dan dirasakan di daerah Enggano, dengan skala intensitas IV MMI, yakni dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Sedangkan di daerah Muko-muko, daerah Bengkulu Utara, dan daerah Kota Bengkulu dengan skala intensitas III-IV MMI. Yakni, dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Sedangkan di daerah Liwa dengan skala intensitas II MMI, di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga pukul 21.20 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas dua gempa bumi susulan, dengan magnitudo terbesar M5,6. "Masyarakat diimbau agar tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tegas Daryono.
Masyarakat juga diminta menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupuntidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.
Menurut keterangan tertulis Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Gempa bumi ini berdampak, dan dirasakan di daerah Enggano, dengan skala intensitas IV MMI, yakni dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Sedangkan di daerah Muko-muko, daerah Bengkulu Utara, dan daerah Kota Bengkulu dengan skala intensitas III-IV MMI. Yakni, dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Sedangkan di daerah Liwa dengan skala intensitas II MMI, di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga pukul 21.20 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas dua gempa bumi susulan, dengan magnitudo terbesar M5,6. "Masyarakat diimbau agar tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tegas Daryono.
Masyarakat juga diminta menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupuntidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.
(eyt)