Lumajang, Rumah Para Dewa Tempat Persemaian Islam Pertama di Jawa

Kamis, 17 November 2022 - 05:05 WIB
loading...
Lumajang, Rumah Para...
Makam Arya Wiraraja. Foto: Istimewa
A A A
LUMAJANG merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur. Daerah ini dikenal juga dengan sebagai kota pisang, karena adanya pisang agung yang besar-besar dan hanya ditemui di Lumajang, tetapi tidak ada di daerah lain.

Selain pisang, Lumajang juga dikenal karena Gunung Semeru. Dalam kitab-kitab kuno, seperti Pararaton, Kidung Ranggalawe, Babad Tanah Jawi, dan Negarakertagama, nama Lumajang juga kerap disebut-sebut.

Lumajang merupakan kota tua yang dipercaya sudah berdiri sejak abad ke-13 Masehi. Lumajang merupakan rumah para dewa bagi pemeluk Hindu. Yang jarang diketahui orang, Lumajang merupakan pusat penyebaran Islam di Jawa.



Selama ini, masyarakat mengenal kerajaan Islam pertama di Jawa adalah Kesultanan Demak Bintara. Padahal, jauh sebelum itu, agama Islam sudah menyebar di Jawa. Berawal dari Kerajaan Lamajang Tigang Juru.

Kerajaan ini dipimpin olen Arya Wiraraja yang bernama asli Banyak Wide yang beragama Islam. Bagaimana jalan ceritanya? Berikut ulasan singkat Cerita Pagi. Dimulai saat Arya Wiraraja mendirikan Kerajaan Sumenep.

Saat itu, Kerjaan Sumenep berada di bawah Singasari dan bukan sebagai kerajaan yang merdeka seperti Lumajang.



Dalam babad Pararaton, disebutkan bahwa ketika menjadi Adipati Sumenep (1269 Masehi), Arya Wiraraja baru berusia 37 tahun. Sehingga diperkirakan dia lahir pada 1232 Masehi dan wafat pada 1316 Masehi.

Menurut data arkeologi, makam Arya Wiraraja dan Arya Menak Koncar, di Susun Beting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukadana, Lumajang, mereka dimakamkan secara Islam. Hingga kini, makam mereka diziarahi orang Islam.

Begitupun dengan makam Ranggalawe, putra sulung Arya Wiraraja juga dimakamkan secara Islam. Pada masa Kerajaan Majapahit, Kerajaan Lumajang Tigang Juru merupakan kerajaan yang merdeka.



Dengan demikian, kerajaan ini tidak mengikuti agama atau kepercayaan Kerajaan Majapahit yang Hindu-Budha. Berdasarkan fakta itu, patut diduga bahwa Kerajaan Lumajang Tigang Juru sebagai kerajaan Islam.

Mereka juga menjalankan aturan sesuai dengan ajaran Islam. Makam-makamnya juga mamakai nisan umat Islam. Meski demikian, fakta ini masih harus digali lebih dalam lagi, sehingga teori yang dibangun lebih kokoh.

Sebelum masuk periode Islam di Lumajang, banyak pelarian dari Kerajaan Majapahit yang bersembunyi di Tengger. Pegunungan Tengger meliputi Gunung Semeru, Gunung Bromo, dan Pegunungan Iyang.

Sehingga, wajar jika di wilayah itu hingga kini masih ditemukan pengikut agama Hindu. Sekian ulasan Cerita Pagi.

Sumber tulisan:
1. Husnul Hakim, Sejarah Lengkap Islam Jawa, Laksana, 2022 dan cerita rakyat Lumajang.
(san)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2015 seconds (0.1#10.140)