Pertamina NRE, Keppel Infrastructure dan Chevron MoU Pengembangan Hidrogen Hijau dan Amonia Hijau

Sabtu, 12 November 2022 - 20:54 WIB
loading...
Pertamina NRE, Keppel Infrastructure dan Chevron MoU Pengembangan Hidrogen Hijau dan Amonia Hijau
Direktur Chevron New Energies International, Pte., Ltd., Andrew S Mingst; CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro; dan Direktur Keppel New Energy, Pte., Ltd., Yong-Hwee CHUA
A A A
DENPASAR - Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE), Keppel Infrastructure, melalui Keppel New Energy Pte. Ltd., dan Chevron Corporation (NYSE: CVX), melalui Chevron New Energies International Pte. Ltd. menandatangani Joint Study Agreement (JSA).

Perjanjian ini untuk mengeksplorasi proyek pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau tertentu, dengan menggunakan energi terbarukan yang lokasi utamanya di Sumatera.

Penandatanganan JSA dilakukan di Nusa Dua Bali di Business 20 (B20) Investment Forum, Jumat (11/11/2022). B20 merupakan forum dialog resmi dari G20 yang mewakili komunitas bisnis global.

Baca juga: Wujudkan SDM Unggul di Indonesia Timur, Program Vokasi Pupuk Kaltim Luluskan 49 Peserta

JSA tersebut ditandatangani CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro; Director Keppel New Energy, Pte., Ltd., Yong-Hwee CHUA dan Director Chevron New Energies International, Pte., Ltd Andrew S Mingst.

Prosesnya disaksikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan; Menteri Investasi Indonesia sekaligus Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia; Presiden Direktur & CEO PT Pertamina (Persero) sekaligus Ketua Satuan Tugas B20 Energy, Sustainability and Climate, Nicke Widyawati; serta CEO Keppel Infrastructure, Cindy Lim.

Joint Study Agreement tersebut bermaksud untuk menjajaki kelayakan pengembangan fasilitas hidrogen hijau, dengan kapasitas produksi minimal 40.000 ton per tahun yang didukung oleh setidaknya 250 - 400 MW energi panas bumi pada tahap awal.

Fasilitas produksi hidrogen akan memiliki potensi untuk ditingkatkan hingga 80.000 dan 160.000 ton per tahun yang bergantung pada ketersediaan energi panas bumi serta permintaan pasar.

JSA akan menggabungkan Pertamina NRE sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia dan Keppel Infrastructure selaku penyedia solusi infrastruktur energi terkemuka yang berbasis di Singapura serta Chevron, perusahaan energi multinasional yang berkomitmen dalam menyediakan energi terjangkau, andal, dan bersih.

Laporan International Energy Agency (IEA), Indonesia, yang merupakan negara dengan kepadatan penduduk terbesar ke-empat di dunia, memiliki rencana yang baik dalam mencapai net zero emission pada 2060.

Hidrogen dan amonia telah diidentifikasi sebagai bahan bakar rendah karbon yang merupakan bagian penting dari perencanaan ini. Amonia juga dapat digunakan untuk mengangkut hidrogen dan berpotensi untuk menggantikan bahan bakar minyak perkapalan (bunker fuel) sebagai solusi rendah karbon dalam industri maritim global.

Indonesia yang memiliki sekitar 40 persen dari potensi sumber daya panas bumi dunia, memiliki peluang dalam pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber energi yang terpercaya dan stabil untuk menghasilkan amonia hijau atau hidrogen hijau.

CEO Pertamina NRE,Dannif Danusaputro mengatakan, pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau memiliki peran penting dalam roadmap Net Zero Emissions Indonesia.

"Dengan potensi tersebut, kami percaya bahwa Indonesia juga akan memainkan peran kunci dalam produksi hidrogen hijau di Asia. Kami sangat antusias dengan kolaborasi strategis ini karena kami percaya bahwa Keppel dan Chevron adalah perusahaan terkemuka yang memiliki visi yang sama dalam transisi energi seperti kami,” ujarnya dalam rilis, Sabtu (12/11/2022).

CEO Keppel Infrastructure, Cindy Lim, mengatakan, Indonesia adalah negara dengan sumber daya besar yang memiliki potensi energi terbarukan dan rendah karbon yang sangat tinggi.

"Kami senang dapat bekerjasama dengan para pemimpin industri, Pertamina dan Chevron, untuk mengeksplorasi penggunaan perdana energi panas bumi dan energi terbarukan lainnya untuk mengembangkan proyek hidrogen hijau dan amonia hijau, mendukung upaya transisi energi Indonesia, serta mendukung investasi dalam rantai pasokan energi terbarukan di wilayah ini," tuturnya.

Menurutnya, ini sejalan dengan visi Keppel 2030, yang menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari strateginya, kerja sama ini akan memperluas rekam jejak geografis Keppel Infrastructure dalam menciptakan dan menangkap nilai tambah dari komitmen global untuk mencapai net zero dan transisi energinya.

Austin Knight yang merupakan wakil presiden Hydrogen, Chevron New Energies, memiliki sejarah panjang beroperasi di Indonesia dan bekerjasama dengan Pertamina, serta memiliki hubungan kerja yang erat dengan Keppel Infrastructure.

Pihaknya berharap dapat memanfaatkan keahlian bersama ini untuk mempelajari dan mengevaluasi peluang bisnis rendah karbon di kawasan ini. Kekuatan Chevron selalu dalam hal memecahkan masalah energi yang besar dan kompleks, dan membangun masa depan rendah karbon menjadi peluang-bisnis yang memotivasi kami.

"Sebagai bentuk dari upaya ini, kita harus bekerjasama untuk mencari cara-cara baru yang inovatif agar dapat terus memproduksi dan mengantarkan energi yang semakin bersih untuk dunia yang terus berkembang.” ungkapnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2401 seconds (0.1#10.140)