Mahasiswa Unpad Tewas Dibunuh, Kampus Beri Pendampingan Hukum kepada Keluarga
loading...
A
A
A
BANDUNG - Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung memastikan bakal memberikan pendampingan hukum kepada keluarga almarhum Corrida Athoriq Muhammad Bagja yang tewas dibunuh.
Unpad telah memastikan bahwa korban merupakan mahasiswa Unpad sehingga akan mengawal kasus pembunuhan tersebut sampai tuntas.
Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Dandi Supriadi mengatakan, jika dibutuhkan Unpad bakal bakal memberikan pendampingan hukum untuk keluarga korban. Selain itu memberikan uang duka ke keluarga korban.
"Apabila dibutuhkan nanti akan diberi pendampingan hukum untuk mengurus masalah kriminal ini tentu Unpad akan memberikan pendampingan. Namun, sejauh ini belum ada permohonan dari pihak keluarga untuk dilakukan pendampingan," kata Dandi Supriadi kepada wartawan melalui telepon, dikutip Sabtu (12/11/2022).
Dia menegaskan, Unpad bakal terus memantau kasus tersebut dan menunggu perkembangan lanjutan dari pihak kepolisian mengenai penanganan perkara tersebut.
"Jadi sementara kami tunggu dulu saja informasi dari pihak berwajib dan dari pihak keluarga apabila memang membutuhkan bantuan kepada Unpad, tapi Unpad akan terus memantau, demikian," ujar Dandi Supriadi.
Sebelumnya, Corrida Athoriq Muhammad Bagja, ditemukan tewas di rumahnya Kompleks Gading Tutuka Residen 2 dengan sejumlah luka tusuk di perut, dada, punggung, dan lengan sekitar pukul 09.00 WIB.
Tetangga korban Subekti (62), mendengar suara teriakan minta tolong dari rumah korban. Kemudian, Subekti mendatangi ke lokasi dan sempat melihat pelaku keluar dari rumah korban memakai jaket ojek online (ojol) dan melarikan diri.
Setelah melihat pelaku melarikan diri, Subekti masuk ke rumah dan mendapati Corrida Athoriq Muhammad Bagja sudah tergeletak di lantai ruang tamu dengan bersimbah darah. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tak tertolong.
Sementara itut, pihak keluarga tak menyangka jika Corrida Athoriq Muhammad Bagja meninggal dengan cara tragis. Sebab selama ini keluarga mengenal Corrida sebagai anak yang baik dan taat.
Ayah Corrida Athoriq Muhammad Bagja, Agus Barkah, menyebut pelaku pembunuhan merupakan teman anaknya. Bahkan ia menjelaskan jika pelaku pernah bertamu ke rumah.
"Pelaku pernah ke rumah, mereka temenan," kata Agus Barkah, usai memakamkan Corrida Athoriq Muhammad Bagja.
Agus Barkah menuturkan dirinya terakhir bertemu dan dengan anaknya tiga hari yang lalu, saat ia mendapat menjadi koordinator Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jabar XIV 2022, di Cabang Olahraga (Cabor) Loncat Indah.
"(Bertemu) tiga hari lalu, menginap dengan anak saya di hotel dekat UPI Bandung saat saya ditugasi menjadi Koordinator Porprov Jabar," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, ia sempat berbincang mengenai kondisi dan proses skripsi Corrida Athoriq Muhammad Bagja. Agus Barkah juga sempat menawari anaknya itu untuk bergabung dalam kepanitiaan, agar ia memiliki teman baru.
"Athoriq bilang tidak mau (bergabung), tadinya biar dia melupakan si tersangka itu, supaya dia juga punya teman baru," ucapnya.
Menurut Agus Barkah, ia merasa tidak sreg jika anaknya tersebut berteman dengan tersangka. Bahkan pada dua bulan yang lalu anaknya itu mengaku sudah tidak lagi berteman dengan pelaku.
"Saya bilang alhamdulillah, karena saya dari awal sudah tidak berkenan mereka berteman. Ada hal-hal yang menurut saya ganjil, membuat saya khawatir, meski memang tidak bisa saya secara frontal memisahkan agar Athoriq tidak berteman dengannya," ungkapnya.
Agus Barkah sendiri tidak merinci apa yang membuatnya tidak nyaman jika Athoriq berteman dengan pelaku. Namun dia menyatakan bersyukur jika pelaku saat ini telah tertangkap.
"Diadili seadil-adilnya, alhamdulillah sudah ditangkap, sudah diamankan. Karena pasalnya cukup berat, memang itu (pembunuhan) tampak sudah direncanakan," katanya.
Unpad telah memastikan bahwa korban merupakan mahasiswa Unpad sehingga akan mengawal kasus pembunuhan tersebut sampai tuntas.
Baca Juga
Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Dandi Supriadi mengatakan, jika dibutuhkan Unpad bakal bakal memberikan pendampingan hukum untuk keluarga korban. Selain itu memberikan uang duka ke keluarga korban.
"Apabila dibutuhkan nanti akan diberi pendampingan hukum untuk mengurus masalah kriminal ini tentu Unpad akan memberikan pendampingan. Namun, sejauh ini belum ada permohonan dari pihak keluarga untuk dilakukan pendampingan," kata Dandi Supriadi kepada wartawan melalui telepon, dikutip Sabtu (12/11/2022).
Dia menegaskan, Unpad bakal terus memantau kasus tersebut dan menunggu perkembangan lanjutan dari pihak kepolisian mengenai penanganan perkara tersebut.
"Jadi sementara kami tunggu dulu saja informasi dari pihak berwajib dan dari pihak keluarga apabila memang membutuhkan bantuan kepada Unpad, tapi Unpad akan terus memantau, demikian," ujar Dandi Supriadi.
Baca Juga
Sebelumnya, Corrida Athoriq Muhammad Bagja, ditemukan tewas di rumahnya Kompleks Gading Tutuka Residen 2 dengan sejumlah luka tusuk di perut, dada, punggung, dan lengan sekitar pukul 09.00 WIB.
Tetangga korban Subekti (62), mendengar suara teriakan minta tolong dari rumah korban. Kemudian, Subekti mendatangi ke lokasi dan sempat melihat pelaku keluar dari rumah korban memakai jaket ojek online (ojol) dan melarikan diri.
Setelah melihat pelaku melarikan diri, Subekti masuk ke rumah dan mendapati Corrida Athoriq Muhammad Bagja sudah tergeletak di lantai ruang tamu dengan bersimbah darah. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tak tertolong.
Sementara itut, pihak keluarga tak menyangka jika Corrida Athoriq Muhammad Bagja meninggal dengan cara tragis. Sebab selama ini keluarga mengenal Corrida sebagai anak yang baik dan taat.
Ayah Corrida Athoriq Muhammad Bagja, Agus Barkah, menyebut pelaku pembunuhan merupakan teman anaknya. Bahkan ia menjelaskan jika pelaku pernah bertamu ke rumah.
"Pelaku pernah ke rumah, mereka temenan," kata Agus Barkah, usai memakamkan Corrida Athoriq Muhammad Bagja.
Agus Barkah menuturkan dirinya terakhir bertemu dan dengan anaknya tiga hari yang lalu, saat ia mendapat menjadi koordinator Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jabar XIV 2022, di Cabang Olahraga (Cabor) Loncat Indah.
"(Bertemu) tiga hari lalu, menginap dengan anak saya di hotel dekat UPI Bandung saat saya ditugasi menjadi Koordinator Porprov Jabar," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, ia sempat berbincang mengenai kondisi dan proses skripsi Corrida Athoriq Muhammad Bagja. Agus Barkah juga sempat menawari anaknya itu untuk bergabung dalam kepanitiaan, agar ia memiliki teman baru.
"Athoriq bilang tidak mau (bergabung), tadinya biar dia melupakan si tersangka itu, supaya dia juga punya teman baru," ucapnya.
Menurut Agus Barkah, ia merasa tidak sreg jika anaknya tersebut berteman dengan tersangka. Bahkan pada dua bulan yang lalu anaknya itu mengaku sudah tidak lagi berteman dengan pelaku.
"Saya bilang alhamdulillah, karena saya dari awal sudah tidak berkenan mereka berteman. Ada hal-hal yang menurut saya ganjil, membuat saya khawatir, meski memang tidak bisa saya secara frontal memisahkan agar Athoriq tidak berteman dengannya," ungkapnya.
Agus Barkah sendiri tidak merinci apa yang membuatnya tidak nyaman jika Athoriq berteman dengan pelaku. Namun dia menyatakan bersyukur jika pelaku saat ini telah tertangkap.
"Diadili seadil-adilnya, alhamdulillah sudah ditangkap, sudah diamankan. Karena pasalnya cukup berat, memang itu (pembunuhan) tampak sudah direncanakan," katanya.
(shf)