BPS Sebut 2,14 Juta Warga Jawa Barat Menganggur
loading...
A
A
A
BANDUNG - Asosiasi Pengusaha Indonesia ( Apindo ) Jawa Barat menyebut, gelombang PHK terus terjadi di Jawa Barat imbas kondisi geopolitik global dan penurunan pesanan.
Data Januari-Oktober 2022, jumlah PHK telah mencapai 79.000 orang. Lalu bagaimana data BPS Jawa Barat terkait pengangguran di Jawa Barat?
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Barat yaitu 8,3 persen. Artinya, dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar delapan orang penganggur. Di Jawa Barat, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2022 sebanyak 25,58 juta orang. Artinya, jumlah pengangguran di Jabar sekitar 2,14 juta orang.
"Pada Agustus 2022, TPT mengalami penurunan sebesar 1,51 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021 sebesar 9,82 persen, " jelas Ketua Tim Sosial BPS Jabar Isty Larasati.
Baca juga:
Diketahui, TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.
Pada Agustus 2022, TPT laki-laki sebesar 8,55 persen, lebih tinggi dibanding TPT perempuan yang sebesar 7,89 persen. TPT laki-laki dan perempuan mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,59 persen poin dan 1,39 persen poin jika dibandingkan Agustus 2021. Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT di perkotaan (8,92 persen) jauh lebih tinggi dari TPT di daerah perdesaan (6,17 persen).
TPT menurut daerah tempat tinggal memiliki pola yang sama dengan TPT nasional yaitu mengalami penurunan jika dibandingkan Agustus 2021, masing-masing sebesar 1,65 persen poin dan 1,03 persen poin.
"Apabila dilihat berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh angkatan kerja, TPT pada Agustus 2022 mempunyai pola yang hampir sama dengan Agustus 2021. Pada Agustus 2022, TPT dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 14,63 persen. Sementara TPT yang paling rendah adalah pada pendidikan SD ke bawah, yaitu sebesar 4,69 persen," jelas dia.
Kendati begitu, penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 pada Agustus 2022 sebanyak 1,02 juta orang, mengalami penurunan sebanyak 3,62 juta orang atau sebesar 78,00 persen dibandingkan dengan Agustus 2021.
Apabila dilihat dari komponen dampak Covid-19 terhadap penduduk usia kerja, sebanyak 0,08 juta orang merupakan pengangguran karena Covid-19; 0,09 juta orang Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19; 0,03 juta orang sementara tidak bekerja karena Covid-19; dan 0,82 juta orang penduduk bekerja mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19.
Data Januari-Oktober 2022, jumlah PHK telah mencapai 79.000 orang. Lalu bagaimana data BPS Jawa Barat terkait pengangguran di Jawa Barat?
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Barat yaitu 8,3 persen. Artinya, dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar delapan orang penganggur. Di Jawa Barat, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2022 sebanyak 25,58 juta orang. Artinya, jumlah pengangguran di Jabar sekitar 2,14 juta orang.
"Pada Agustus 2022, TPT mengalami penurunan sebesar 1,51 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021 sebesar 9,82 persen, " jelas Ketua Tim Sosial BPS Jabar Isty Larasati.
Baca juga:
Diketahui, TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.
Pada Agustus 2022, TPT laki-laki sebesar 8,55 persen, lebih tinggi dibanding TPT perempuan yang sebesar 7,89 persen. TPT laki-laki dan perempuan mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,59 persen poin dan 1,39 persen poin jika dibandingkan Agustus 2021. Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT di perkotaan (8,92 persen) jauh lebih tinggi dari TPT di daerah perdesaan (6,17 persen).
TPT menurut daerah tempat tinggal memiliki pola yang sama dengan TPT nasional yaitu mengalami penurunan jika dibandingkan Agustus 2021, masing-masing sebesar 1,65 persen poin dan 1,03 persen poin.
"Apabila dilihat berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh angkatan kerja, TPT pada Agustus 2022 mempunyai pola yang hampir sama dengan Agustus 2021. Pada Agustus 2022, TPT dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 14,63 persen. Sementara TPT yang paling rendah adalah pada pendidikan SD ke bawah, yaitu sebesar 4,69 persen," jelas dia.
Kendati begitu, penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 pada Agustus 2022 sebanyak 1,02 juta orang, mengalami penurunan sebanyak 3,62 juta orang atau sebesar 78,00 persen dibandingkan dengan Agustus 2021.
Apabila dilihat dari komponen dampak Covid-19 terhadap penduduk usia kerja, sebanyak 0,08 juta orang merupakan pengangguran karena Covid-19; 0,09 juta orang Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19; 0,03 juta orang sementara tidak bekerja karena Covid-19; dan 0,82 juta orang penduduk bekerja mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19.
(msd)