8 Warung Remang-remang Jadi Tempat Mesum Dibongkar Satpol PP KBB

Sabtu, 05 November 2022 - 20:34 WIB
loading...
8 Warung Remang-remang Jadi Tempat Mesum Dibongkar Satpol PP KBB
Satpol PP KBB bersama dengan TNI, Polri menertibkan warung remang-remang di Jalan Raya Padalarang-Puwakarta, Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, KBB, Sabtu (5/11/2022). Foto/MPI/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Satpol PP Kabupaten Bandung Barat (KBB), bersama TNI dan Polri, membongkar paksa delapan warung remang-remang karena menjadi tempat mesum. Warung remang-remang tersebut, berada di sepanjang Jalan Padalarang-Puwakarta, Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Sabtu (5/11/2022).



Warung remang-remang itu, dibongkar dengan menggunakan peralatan seperti linggis dan perkakas lainnya hingga rata dengan tanah. Sempat ada aksi penolakan dari sejumlah warga dan pemilik bangunan, sehingga memicu ketegangan di lokasi pembongkaran.



Setelah dilakukan komunikasi dan negoisasi secara persuasif, pemilik warung pasrah menerima bangunan tersebut dirubuhkan. "Yang ditertibkan ada sebanyak delapan bangunan semi permanen," terang Kasatpol PP KBB, Asep Sehabudin.



"Selama ini banyak laporan ke kami, tempat itu dijadikan aktivitas warung remang-remang, sehingga sering terjadi perkelahian dan keributan lainnya," imbuh Asep Sehabudin.

Asep Sehabudin menyebutkan, penertiban warung remang-remang ini terpaksa dilakukan lantaran keberadaannya sangat meresahkan warga. Selain itu bangunan tersebut dinilai dipakai di luar peruntukannya.

8 Warung Remang-remang Jadi Tempat Mesum Dibongkar Satpol PP KBB


Imbauan untuk tidak membuka warung remang-remang, juga tetap tidak diindahkan oleh pemiliknya. Sebelum eksekusi pembongkaran hari ini, pihaknya sudah sejak jauh-jauh hari melakukan pendekatan persuasif terhadap para pemilik bangunan.

Selain meresahkan dan bukan peruntukkannya, keberadaan bangunan semi permanen itu juga berada di lahan milik negara sehingga harus dikembalikan ke fungsi awal. "Tempat ini akan dikembalikan ke fungsi awal karena merupakan lahan milik negara," tegasnya.



Kepala Desa Sumur Bandung, Agus Sukmarasa mengatakan, dampak negatif dari keberadaan warung remang-remang tersebut disinyalir banyak terjadinya peredaran obat terlarang dan minuman keras. Terutama sering terlihat sopir angkutan umum yang mengonsumsi minuman keras.

"Banyak sopir angkutan umum yang mabuk-mabukan. Bahkan sempat ada dua pemuda sesudah minum tuak mengendarai kendaraannya dengan ugal-ugalan, lantas menubruk truk dan tewas," sebutnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1493 seconds (0.1#10.140)