Brigjen TNI Antoninho Apresiasi Keamanan dan Kondusivitas di Babel
loading...
A
A
A
PANGKAL PINANG - TNI Angkatan Darat (AD) mengapresiasi keamanan dan kondusivitas di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Hal ini dapat dijadikan contoh bagi daerah-daerah lain Indonesia
Hal itu disampaikan Wakil Asisten Intelijen (Waasintel) KSAD Bidang Manajemen Intelijen, Brigjen TNI Antoninho Rangel Dasilva saat dialog interaktif “Cegah Konflik Sosial di Babel” yang diselenggarakan di Aula Makorem 045/Gaya.
Kegiatan pembinaan komunikasi yang dihadiri sejumlah pemateri dari kalangan pendidik (UBB), Kesbangpol Kota Pangkalpinang, serta Waas Intel KSAD Bidang Jemen Intel Brigjen TNI Antoninho Rangel Dasilva ini juga diikuti 150 peserta di antaranya, dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh pemuda serta organisasi masyarakat dan mahasiswa.
Kegiatan sosialisasi pembinaan komunikasi (Binkom) dalam bentuk dialog interaktif ini mengulas pentingnya peran seluruh komponen masyarakat dalam mencegah konflik sosial di Babel.
Dalam kesempatan itu, Brigjen TNI Antoninho yang membawakan materi mengenai “Pembinaan Komunikasi Cegah Konflik Sosial” ini mengapresiasi antusiasme masyarakat Babel yang sangat luar biasa dalam kegiatan ini. Antoninho menilai, masyarakat Babel memiliki pandangan sangat positif. Hal itu terlihat dari pertanyaan-pertanyan yang dilontarkan kepada ketiga narasumber cukup kritis, akademis, realistis, dan membangun serta berwawasan luas.
”Ini sebagai wujud generasi muda yang cinta NKRI harga mati. Babel tidak ada konflik alias kondusif sehingga dapat dijadikan barometer bagi Indonesia,” katanya dikutip SINDOnews, Jumat (4/11/2022).
Kegiatan ini dilakukan di seluruh Indonesia dimulai dari Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Babel hingga ke wilayah Barat Indonesia.
Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaludin mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman atas terselenggaranya kegiatan ini. Ridwan menilai, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam membangun semangat bela negara yang hakiki bagi masyarakat agar dapat mencintai NKRI secara utuh.
”Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan sinergitas antar instansi dalam menghadapi berbagai bentuk gangguan stabilitas di wilayah Babel. Semoga ke depan kegiatan ini akan terus berlanjut dan ditingkatkan secara integratif, holistik, massif dan komprehensif serta integratif dengan pemerintah Kota/Kabupaten dan Polri serta seluruh komponen masyarakat sehingga dapat menjadikan Babel “Is Our Home” dibawa bingkai NKRI,”ucapnya.
Ridwan menambahkan, tujuan kegiatan ini adalah mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bertukar pikiran, berdialog dan berdiskusi dengan harapan dapat tercipta visi dan misi yang sama guna mencegah konflik sosial di masa mendatang.
“Bersama dengan komponen masyarakat mampu mencegah secara dini konflik apa pun yang terjadi, contoh pemilu nanti berharap lancar aman terkendali. Pengaruh media sosial juga sangat penting dalam memberikan berita-berita yang mengedukasi seluruh komponen masyarakat dan tidak memunculkan kebencian satu dengan yang lain,” ungkapnya.
Dalam sesi tanya jawab, Antoninho menegaskan, TNI tidak terlibat dalam politik praktis di mana dalam pasal 5 UU No 34 Tahun 2004, dijelaskan TNI merupakan alat negara di bidang pertahanan negara yang menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara.
Lihat Juga: Dua Jenderal Kopassus Paling Disegani Ini Sangat Dekat dengan Gus Dur, Kini Ikuti Jejaknya Jadi Presiden
Hal itu disampaikan Wakil Asisten Intelijen (Waasintel) KSAD Bidang Manajemen Intelijen, Brigjen TNI Antoninho Rangel Dasilva saat dialog interaktif “Cegah Konflik Sosial di Babel” yang diselenggarakan di Aula Makorem 045/Gaya.
Baca Juga
Kegiatan pembinaan komunikasi yang dihadiri sejumlah pemateri dari kalangan pendidik (UBB), Kesbangpol Kota Pangkalpinang, serta Waas Intel KSAD Bidang Jemen Intel Brigjen TNI Antoninho Rangel Dasilva ini juga diikuti 150 peserta di antaranya, dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh pemuda serta organisasi masyarakat dan mahasiswa.
Kegiatan sosialisasi pembinaan komunikasi (Binkom) dalam bentuk dialog interaktif ini mengulas pentingnya peran seluruh komponen masyarakat dalam mencegah konflik sosial di Babel.
Dalam kesempatan itu, Brigjen TNI Antoninho yang membawakan materi mengenai “Pembinaan Komunikasi Cegah Konflik Sosial” ini mengapresiasi antusiasme masyarakat Babel yang sangat luar biasa dalam kegiatan ini. Antoninho menilai, masyarakat Babel memiliki pandangan sangat positif. Hal itu terlihat dari pertanyaan-pertanyan yang dilontarkan kepada ketiga narasumber cukup kritis, akademis, realistis, dan membangun serta berwawasan luas.
”Ini sebagai wujud generasi muda yang cinta NKRI harga mati. Babel tidak ada konflik alias kondusif sehingga dapat dijadikan barometer bagi Indonesia,” katanya dikutip SINDOnews, Jumat (4/11/2022).
Kegiatan ini dilakukan di seluruh Indonesia dimulai dari Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Babel hingga ke wilayah Barat Indonesia.
Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaludin mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman atas terselenggaranya kegiatan ini. Ridwan menilai, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam membangun semangat bela negara yang hakiki bagi masyarakat agar dapat mencintai NKRI secara utuh.
”Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan sinergitas antar instansi dalam menghadapi berbagai bentuk gangguan stabilitas di wilayah Babel. Semoga ke depan kegiatan ini akan terus berlanjut dan ditingkatkan secara integratif, holistik, massif dan komprehensif serta integratif dengan pemerintah Kota/Kabupaten dan Polri serta seluruh komponen masyarakat sehingga dapat menjadikan Babel “Is Our Home” dibawa bingkai NKRI,”ucapnya.
Ridwan menambahkan, tujuan kegiatan ini adalah mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bertukar pikiran, berdialog dan berdiskusi dengan harapan dapat tercipta visi dan misi yang sama guna mencegah konflik sosial di masa mendatang.
“Bersama dengan komponen masyarakat mampu mencegah secara dini konflik apa pun yang terjadi, contoh pemilu nanti berharap lancar aman terkendali. Pengaruh media sosial juga sangat penting dalam memberikan berita-berita yang mengedukasi seluruh komponen masyarakat dan tidak memunculkan kebencian satu dengan yang lain,” ungkapnya.
Dalam sesi tanya jawab, Antoninho menegaskan, TNI tidak terlibat dalam politik praktis di mana dalam pasal 5 UU No 34 Tahun 2004, dijelaskan TNI merupakan alat negara di bidang pertahanan negara yang menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara.
Lihat Juga: Dua Jenderal Kopassus Paling Disegani Ini Sangat Dekat dengan Gus Dur, Kini Ikuti Jejaknya Jadi Presiden
(shf)