Ruang Operasi RSUD Natuna Mirip Gubuk Derita, Bupati: Saya Evaluasi Menyeluruh
loading...
A
A
A
NATUNA - Masyarakat Natuna mengeluh dengan kondisi RSUD Natuna karena tidak memiliki layanan fasilitas yang maksimal. Keluhan yang muncul di antaranya berupa kondisi ruang atau kamar operasi (operating theater) di RSUD Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) yang dinilai kurang layak.
Kamar operasi RSUD Natuna, Kepri yang seharusnya steril, kini dindingnya berjamur dan atapnya bocor. Foto/iNews TV/Alfie Al Rasyid
Keluhan tersebut tidak hanya pada pasien, tapi juga petugas medis di ruangan tersebut.
"Kondisi kamar operasi sangat menyedihkan. Kamar operasi dindingnya dari triplek, jamuran dan atapnya bocor. Macem gubuk derita," ujar seorang petugas RSUD Natuna, Senin (31/10/2022).
Menurutnya, ruang operasi RSUD Natuna harus dibenahi sampai keberadaanya bisa mencapai standar ruang operasi. Pasalnya, kondisi kamar operasi tidak sesuai standar.
"Saya tidak mengatakan ruang operasi ini standar atau tidak, tapi yang jelas ruang operasi itu harus non porosit dan kedap pori. Bahannya harus menggunakan vinyl, tapi yang ada sekarang masih menggunakan keramik," jelasnya.
Selain itu, ia mengeluhkan ketersedian alat kesehatan yang sering kosong, handsanitizer yang diduga tidak berbasis alkohol, serta obat-obatan yang dibeli namun hampir expired.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Natuna melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Natuna sore tadi. Sejumlah sarana dan sistem layanan yang ada di RSUD Natuna akan dibenahi agar tidak terjadi kendala pada layanan kesehatan.
"Kondisinya sudah sama-sama kita lihat tadi. Saya tidak bisa menilai layak atau tidak karena saya bukan ahlinya. Tapi kesimpulannya harus ada pembenahan," kata Wan Siswandi.
Pemerintah Kabupaten Natuna bukan hanya membenahi sarana dan sistem pelayanan, namun juga manajemen RSUD Natuna. Hal ini dilakukan agar tidak ada keluhan dari masyarakat.
"RSUD ini akan saya evaluasi secara menyeluruh. Mulai dari struktur oganisasi, kinerja, sampai ke sistem layanan yang ada selama ini," sambungnya.
Menurutnya, layanan kesehatan di RSUD Natuna merupakan prioritas utama pemerintah, yang mana RSUD harus memiliki kenerja prima. Namun begitu, ia belum bersedia menyatakan jadwal dan teknis evaluasi tersebut.
"Masalahnya ini wajah saya dan wajah Pak Wakil Bupati. Kalau RSUD ini bagus maka bagus juga nama saya, begitu juga sebaliknya," ungkap Wan Siswandi.
Kamar operasi RSUD Natuna, Kepri yang seharusnya steril, kini dindingnya berjamur dan atapnya bocor. Foto/iNews TV/Alfie Al Rasyid
Keluhan tersebut tidak hanya pada pasien, tapi juga petugas medis di ruangan tersebut.
"Kondisi kamar operasi sangat menyedihkan. Kamar operasi dindingnya dari triplek, jamuran dan atapnya bocor. Macem gubuk derita," ujar seorang petugas RSUD Natuna, Senin (31/10/2022).
Menurutnya, ruang operasi RSUD Natuna harus dibenahi sampai keberadaanya bisa mencapai standar ruang operasi. Pasalnya, kondisi kamar operasi tidak sesuai standar.
"Saya tidak mengatakan ruang operasi ini standar atau tidak, tapi yang jelas ruang operasi itu harus non porosit dan kedap pori. Bahannya harus menggunakan vinyl, tapi yang ada sekarang masih menggunakan keramik," jelasnya.
Selain itu, ia mengeluhkan ketersedian alat kesehatan yang sering kosong, handsanitizer yang diduga tidak berbasis alkohol, serta obat-obatan yang dibeli namun hampir expired.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Natuna melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Natuna sore tadi. Sejumlah sarana dan sistem layanan yang ada di RSUD Natuna akan dibenahi agar tidak terjadi kendala pada layanan kesehatan.
"Kondisinya sudah sama-sama kita lihat tadi. Saya tidak bisa menilai layak atau tidak karena saya bukan ahlinya. Tapi kesimpulannya harus ada pembenahan," kata Wan Siswandi.
Pemerintah Kabupaten Natuna bukan hanya membenahi sarana dan sistem pelayanan, namun juga manajemen RSUD Natuna. Hal ini dilakukan agar tidak ada keluhan dari masyarakat.
"RSUD ini akan saya evaluasi secara menyeluruh. Mulai dari struktur oganisasi, kinerja, sampai ke sistem layanan yang ada selama ini," sambungnya.
Menurutnya, layanan kesehatan di RSUD Natuna merupakan prioritas utama pemerintah, yang mana RSUD harus memiliki kenerja prima. Namun begitu, ia belum bersedia menyatakan jadwal dan teknis evaluasi tersebut.
"Masalahnya ini wajah saya dan wajah Pak Wakil Bupati. Kalau RSUD ini bagus maka bagus juga nama saya, begitu juga sebaliknya," ungkap Wan Siswandi.
(shf)