230 Bencana Banjir dan Longsor Terjadi di Bali, Kerugian Capai Rp6,6 Miliar
loading...
A
A
A
DENPASAR - Banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Bali, telah merusak banyak infrastruktur dan rumah warga. Kerugian akibat bencana itu mencapai Rp6,6 miliar.
"Kerugian sementara ditaksir mencapai Rp6,6 miliar," kata Kepala Pelaksana BPBD Bali, Made Rentin, Jumat (21/10/2022).
Dia menjelaskan, bencana alam terjadi di 230 titik, di enam kabupaten. Yaitu, Badung, Tabanan, Gianyar, Jembrana, Karangasem dan Bangli.
Sedangkan jumlah korban meninggal sebanyak enam orang. Terdiri tiga orang meninggal di Karangasem. Kemudian satu korban meninggal masing-masing di Jembrana, Bangli dan Tabanan.
"Bencana paling parah terjadi di Jembrana. Sebanyak 45 unit rumah warga rusak diterjang banjir bandang dan 117 KK mengungsi," jelasnya.
Banjir bandang di Jembrana juga mengakibatkan tujuh jembatan putus, salah satunya jembatan Biluk Poh, di jalur utama Gilimanuk-Denpasar.
Rentin mengimbau masyarakat tetap mewaspadai cuaca ekstrem yang masih terjadi di seluruh wilayah Bali.
"Bencana hidrometeorologi masih berpotensi terjadi mulai banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan lain-lain," tukasnya.
"Kerugian sementara ditaksir mencapai Rp6,6 miliar," kata Kepala Pelaksana BPBD Bali, Made Rentin, Jumat (21/10/2022).
Dia menjelaskan, bencana alam terjadi di 230 titik, di enam kabupaten. Yaitu, Badung, Tabanan, Gianyar, Jembrana, Karangasem dan Bangli.
Sedangkan jumlah korban meninggal sebanyak enam orang. Terdiri tiga orang meninggal di Karangasem. Kemudian satu korban meninggal masing-masing di Jembrana, Bangli dan Tabanan.
"Bencana paling parah terjadi di Jembrana. Sebanyak 45 unit rumah warga rusak diterjang banjir bandang dan 117 KK mengungsi," jelasnya.
Banjir bandang di Jembrana juga mengakibatkan tujuh jembatan putus, salah satunya jembatan Biluk Poh, di jalur utama Gilimanuk-Denpasar.
Rentin mengimbau masyarakat tetap mewaspadai cuaca ekstrem yang masih terjadi di seluruh wilayah Bali.
"Bencana hidrometeorologi masih berpotensi terjadi mulai banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan lain-lain," tukasnya.
(san)