Anak Muda Papua Berbagi Kisah Inspiratif Bangun Indonesia

Selasa, 18 Oktober 2022 - 22:23 WIB
loading...
Anak Muda Papua Berbagi Kisah Inspiratif Bangun Indonesia
FPCI Chapter UMY mengadakan special peace dialogue tentang kisah inspiratif dari timur Indonesia. Foto/Ist
A A A
JOGJA - Berbagai kisah inspiratif mengenai peran dan kontribusi generasi muda terus mengemuka dari seluruh pelosok tanah air termasuk dari kawasan Timur Indonesia.

Kiprah anak muda ini kemudian menjadi fokus utama bagi Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) Chapter Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan Special Peace Dialogue mengusung tema “Kisah Inspiratif dari Timur Indonesia” secara hybrid dan luring dari Jogjakarta.



Acara yang dimoderatori oleh Dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Aisha Kusumasomantri ini menghadirkan sejumlah pembicara anak muda asal Papua.

Di antaranya pendiri Du Anyam Hanna Keraf, influencer sosial media Jeni karay, tokoh muda Papua dan penulis buku Steve Mara, dan peraih beasiswa LPDP untuk kuliah di American University Paskalis Kaipman.

Dalam pemamaparannya, Hanna Keraf menceritakan kisahnya dalam menjalankan bisnis yang berbasis kriya. Dirinya bergotong-royong dengan perempuan seluruh Indonesia untuk memproduksi anyaman dan kerajinan tangan dengan tujuan memberikan akses ekonomi kepada masyarakat sekitar terkhusus perempuan.

“Kita melihat kekurangannya (masyarakat daerah) akses uang tunai, bukan ibu atau perempuan itu tidak ada makanan atau tidak memiliki rumah. Tetapi bagaimana kita bisa memberikan akses uang tunai langsung di desa, sebagai sebuah perusahaan,” ujar Hanna dikutip Selasa (18/10/2022).



Menurut Hanna, minimnya opsi pilihan pekerjaan untuk perempuan di wilayah menjadikan Du Anyam sebagai salah satu alternatif terbaik bagi para perempuan di daerah.

"Kita melihat ternyata ada skill atau ketrampilan menganyam secara turun-temurun dan ada bahan baku serat-serat alam yang ada di wilayah tersebut. Lalu, kita melihat ketertarikan produk kerajinan tadi cukup tinggi di pasar domestik,” ungkapnya.

Kemudian, Jeni Karay menjelaskan bagaimana pentingnya sosial media sebagai pembentuk opini publik.

Jeni menyampaikan bahwa tanpa sosial media, orang tidak peduli apakah itu pengusaha ataupun politisi, orang juga tidak akan tahu. Karena itu, penting untuk kita menyampaikannya pada dunia akan usaha dan prestasi.

“Tidak semua orang lahir dengan sebuah privilege. Tapi semua orang bisa memulai dari hal sederhana yang perlahan-lahan menggelinding menjadi besar", tandasnya.

Tokoh muda Papua dan penulis buku “Kita Semua Ingin Hidup Damai", Steve Mara menjelaskan salah satu hal terpenting dalam mencapai perdamaian adalah komunikasi yang baik.

“Ketika kita membangun komunikasi yang baik dengan orang lain, ini akan mempersempit peluang terjadinya konflik,” ujar Steve Mara.

Ia menyampaikan bahwa komunikasi strategis sangat penting untuk dilakukan dan dimiliki oleh generasi muda. Ia menekankan perlu diciptakannya komunikasi serta dialog dimana semua pihak saling menghargai.

“Teman-teman dari Timur itu juga punya mimpi yang besar untuk membangun Indonesia,” ujar Steve.

Sementara itu, Paskalis Kaipman yang merupakan anak petani Boven Digoel menceritakan kisahnya yang memiliki latar belakang hidup keras dan penuh perjuangan, serta berkat kegigihan dan kerja kerasnya.

Namun atas perjuangannya, Paskalis berhasil meraih beasiswa bidikmisi untuk menyelesaikan S1-nya, kemudian memperoleh beasiswa LPDP untuk kuliah di American University jurusan kebijakan pendidikan dan kepemimpinan.

“Kita tidak bisa tinggal saja menunggu peluang itu datang kepada kita. Tetapi sebagai anak muda kita harus kreatif. Kita harus mencari informasi. Kita harus berusaha untuk menjemput bola untuk meraih cita-cita," ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1393 seconds (0.1#10.140)