Jawa Timur Catat Inflasi Tertinggi di Pulau Jawa, Ini Langkah Khofifah

Selasa, 18 Oktober 2022 - 06:21 WIB
loading...
Jawa Timur Catat Inflasi Tertinggi di Pulau Jawa, Ini Langkah Khofifah
Gubernur Khofifah Indar Parawansa melakukan pemantauan harga sembako di sejumlah pasar tradisional.
A A A
SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat inflasi Jawa Timur (Jatim) tahun kalender Januari hingga September 2022 mencapai 5,51 persen. Angka tersebut merupakan yang tertinggi di pulau Jawa.

Provinsi Banten, data inflasi tahun kalender sebesar 4,85 persen. DI Yogyakarta, tingkat inflasi dalam periode yang sama mencapai 5,33 persen. Jawa Barat, tingkat inflasi tahun kalender September 2022 sebesar 5,27 persen. Jawa Tengah, tingkat inflasi di periode tersebut mencapai 5,11 persen. Sedangkan DKI Jakarta, capaian inflasi Januari - September 2022 sebesar 3,64 persen.

Guna menekan angka inflasi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa blusukan meninjau Pasar Baru Gresik, Senin (17/10/2022). Pada tinjauan pasar kali ini, orang nomor satu di Jatim itu menemukan ada beberapa harga bahan pokok yang mengalami kenaikan harga. Yaitu harga telur ayam dan harga beras.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Blitar, Tahanan Polisi Dievakuasi

Harga telur semula Rp23.000 per kg, sekarang menjadi Rp26.000 per kg. Sedangkan harga beras per 25 kg semula Rp250.000 sekarang menjadi Rp260.000 per 25 kg. "Yang kita lihat pergerakan harga di pasar ini pertama adalah kenaikan harga telur ayam di atas HET (harga eceran tertinggi), dan yang kedua adalah kenaikan beras," tegas Khofifah.

Sementara harga bahan pokok lainnya cenderung di bawah HET. Seperti harga bawang merah, bawang putih, cabe keriting, cabe rawit, dan harga minyak goreng curah. Minyak goreng curah di pasar ini diketahui dijual dengan harga per liter Rp12.000. Sementara HET per minyak goreng curah per liter Rp14.000.

"Karena HET Rp14.000 untuk 1 liter, di sini rata-rata Rp12.000 per liter. Jadi kalau satu botol Rp18.000, maka itu satu setengah liter," kata Khofifah.

Dia menerangkan bahwa, harga volatile food di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik berpotensi mengalami kerentanan. Oleh sebab itu, ia menilai penting untuk menjaga stabilisasi harga pada item-item tertentu.

"Tentu upaya untuk menjaga stabilitas harga harus dilakukan oleh semua pihak. Baik oleh provinsi juga oleh pemerintah kabupaten kota. Ini adalah ikhtiar kita untuk menjaga daya beli masyarakat yang memang harus dilakukan bersama-sama," terangnya.

Khofifah mengungkapkan, Pemprov Jatim telah melakukan intervensi dengan menggelar operasi pasar di 25 pasar. Salah satunya di Pasar Baru Gresik. Ia menuturkan operasi pasar di Pasar Baru Gresik telah dilakukan selama 5 pekan berturut-turut setiap Minggu.

"Nah harapan kita operasi pasar oleh Pemprov ini berseiring dengan seluruh upaya menjaga stabilitas harga bahan pokok sehingga bisa menjaga daya beli masyarakat," harapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1208 seconds (0.1#10.140)