Ribuan Santri Alkamal Kembali Belajar, Bupati Blitar Disemprot Disinfektan

Minggu, 05 Juli 2020 - 21:25 WIB
loading...
Ribuan Santri Alkamal Kembali Belajar, Bupati Blitar Disemprot Disinfektan
Tampak Bupati Blitar Rijanto saat melaunching Ponpes Tangguh di Ponpes Alkamal Desa Kunir, Kecamatan Wonodadi. Foto/SINDOnews/Solichan Arif
A A A
BLITAR - Turun dari kendaraan dinas, Bupati Blitar Rijanto diharuskan melewati bilik sterilisasi yang berdiri di depan Pondok Pesantren Al Kamal Desa Kunir, Kecamatan Wonodadi. Tepat di muka bilik berlapis plastik transparan, langkah Rijanto terlihat sedikit ragu.

"Iya langsung masuk aja Pak Bupati," kata H Aminudin Fahruda, pengasuh Ponpes Alkamal menganjurkan orang nomor satu di Kabupaten Blitar tersebut untuk segera melangkah masuk. Cairan desinfektan langsung menyemprot, menghujani Rijanto yang mengenakan masker.

Tidak sampai basah. Cairan disinfektan hanya membuat rompinya sedikit berembun. Keluar bilik, Rijanto disambut santri berseragam Satgas Covid-19 dengan thermo gun siap di tangan. Piranti yang bekerja tanpa bunyi itu diarahkan ke bagian jidat. "36,5 derajat celcius, "kata santri satgas menerangkan hasil pengukuran suhu badan. (Baca: Pemprov Jatim Salurkan Alat Protokol Kesehatan ke 479 Desa Wisata)

Begitulah suasana peluncuran Pondok Pesantren Tangguh Semeru di Ponpes Alkamal. Peluncuran dalam rangka melaksanakan new normal life akibat pandemi Covid-19. Di belakang Bupati Rijanto terlihat Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M Sinambela.

Leonard juga melaksanakan protokol kesehatan yang sama. Begitu juga tamu tamu lainnya. Seperti Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ahmad Kholik, Camat Wonodadi Tunggul Adi Wibowo dan lainnya. Pelaksanaan protokol kesehatan berlangsung ketat.

Semua mengenakan masker. Juga memperhatikan aturan phyisical distancing. Sebelum masuk ke lingkungan ponpes lebih dalam, keduanya (Bupati dan Kapolres Kota Blitar) juga diwajibkan mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu.

"Kalau santri, sebelum masuk juga diwajibkan membawa surat keterangan sehat dari desa atau puskesmas masing masing, "kata Aminudin yang juga Ketua Ansor NU Kabupaten Blitar menjelaskan.

Jumlah santri Ponpes Terpadu Alkamal dari jenjang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) sampai Madrasah Aliyah (MA) sekitar 1.061 orang. Mereka berasal dari mana mana. Yakni mulai wilayah eks Karsidenan Kediri hingga luar Jawa.

Karena situasi pandemi Covid-19 dan disusul adanya kebijakan pemulangan, hampir tiga bulan lamanya mereka berada di rumah masing masing. Secara bertahap, mulai tanggal 5 Juli sampai 12 Juli para santri kembali melaksanakan kegiatan belajar di pondok pesantren.

"Karena itu kami menyiapkan semua protokol kesehatan beserta sarana dan prasarananya, "terang Aminudin yang akrab dipanggil Gus Udin. Selain bilik semprot desinfektan di gerbang masuk, sebanyak 30 wastafel lengkap dengan sabun telah dipasang.

Wastafel itu tersebar di tujuh asrama santri. "Karena di new normal cuci tangan dengan sabun adalah kewajiban, "tambah Gus Udin. Untuk pelaksanaan phyisical distancing, satu kamar yang biasanya berisi 30 santri, menjadi dikurangi.

Ponpes Al Kamal yang di era rejim Orde Baru menjadi langganan kunjungan pejabat Jakarta, yakni Wakil Presiden Adam Malik, Sudharmono, Try Sutrisno, Akbar Tanjung, Cosmas Batubara dan lain lain, memiliki ratusan kamar santri. Jumlah kamar mandi menjadi 122 buah dengan kapasitas antrian 8-10 santri per kamar mandi. (Baca:Razia Malam COVID-19, Aparat Sita Ratusan KTP dan Handphone)

Dengan di-launching sebagai Pesantren Tangguh, kata Gus Udin ponpes juga menyediakan dua kamar isolasi dengan masing masing kamar berkapasitas 20 orang. Kemudian pos kesehatan santri yang dijaga petugas kesehatan.

"Di ponpes juga dibentuk 40 orang satgas yang berasal dari pengurus dan santri senior," papar Gus Udin. Sebagai bagian antisipasi, selama di ponpes santri dilarang keluar lingkungan. Untuk santri yang ditemukan sakit dengan gejala yang mengarah akan langsung dikarantina di ruang isolasi.

"Jika tidak ada perubahan akan langsung dibawa ke puskesmas terdekat. Begitu juga santri yang datang tanpa surat keterangan sehat, akan kita arahkan untuk mengurus dulu, "kata Gus Udin yang menambahkan evaluasi Pesantren Tangguh akan dilakukan setiap Minggu.

Dalam peluncuran Pesantren Tangguh itu Bupati Rijanto dan Kapolres Leonard langsung mengecek setiap lokasi. Termasuk juga meninjau taman hidroponik santri yang bertujuan untuk ketahanan pangan dalam menghadapi situasi pandemik Covid-19.

"Bagus ini ketahanan pangannya," kata Rijanto yang juga memuji adanya program berjemur, berolahraga dan santri rutin mengkonsumsi vitamin untuk menaikkan imun tubuh.

Rijanto mengatakan, tidak ada yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Sebab sampai saat ini vaksin Covid-19 juga belum ditemukan. Yang bisa dilakukan saat ini, kata dia, hanya menerapkan protokol kesehatan sesuai konsep new normal.

"Kapan akan berakhir (Covid-19)? Semua tidak ada yang tahu," kata Rijanto. Dengan diluncurkannya Pesantren Al Kamal sebagai Pesantren Tangguh, Rijanto berharap ponpes lain di Kabupaten Blitar segera dapat menyusul. Semua ponpes bisa menerapkan protokol kesehatan. Sebab ia tidak mengharapkan adanya klaster baru Covid-19.

Dalam kesempatan itu Rijanto juga mengatakan tempat wisata di Kabupaten Blitar secara bertahap juga sudah mulai dibuka. "Wisata, tempat ibadah dan pesantren mulai kita tata. Kalau kita kompak pasti bisa. Caranya menerapkan protokol kesehatan dengan ketat," pungkas Rijanto.

Tercatat hingga 4 Juli 2020 jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Blitar sebanyak 36 kasus. Perinciannya 20 orang sembuh, 10 orang dirawat dan 6 orang meninggal dunia. (Baca:SD Khadijah 3 Surabaya Lepas Siswa Purna Didik Secara Drive Thru)

Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 71 orang, dengan perincian 41 orang pulang, 9 orang dirawat dan 21 meninggal dunia. Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak1022 orang. Perinciannya, selesai dipantau 14 hari sebanyak 953 orang, dipantau 36 orang, dirawat 5 orang dan meninggal dunia 28 orang.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1827 seconds (0.1#10.140)