Pembangunan RSUD Jampang Kulon Mangkrak, Kinerja Dinkes Jabar Disorot
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kinerja Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat menjadi sorotan masyarakat menyusul mangkraknya pembangunan Rumah Sakit Daerah (RSUD) Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, Jabar.
Mereka kecewa atas sikap Dinkes Jabar yang dinilai telah membatalkan pembangunan RSUD yang sangat dibutuhkan dan dinanti-nantikan masyarakat Jampang Kulon dan sekitarnya.
Mewakili masyarakat Jampang Kulon, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Manggala Garuda Putih menyampaikan langsung kekecewaan tersebut melalui audiensi dengan jajaran Dinkes Jabar di Kantor Dinkes Jabar, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jumat (3/7/2020).
"Kami datang mewakili kepentingan masyarakat Jampang Kulon dan sekitarnya yang memang sangat membutuhkan keberadaan rumah sakit tersebut," tegas Agus Satria, Kepala Biro Investigasi DPP Manggala dalam audiensi tersebut.
Agus memaparkan, saat Pemprov Jabar berencana membangun RSUD Jampang Kulon yang lebih representatif, masyarakat di wilayah Sukabumi Selatan seperti Jampang, Cisolok, Sirnaresmi, Ciletuh, dan beberapa daerah lainnya sangat gembira.
Pasalnya, mereka sangat berharap, kehadiran RSUD Jampang Kulon yang lebih representatif dapat menjadi solusi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan serta fasilitas kesehatan yang mumpuni dan representatif.
"Sebab, selama ini masyarakat kalau mau berobat harus jauh ke Sukabumi, jaraknya sangat jauh. Tapi sekarang, bangunan rawat inap di RSUD Jampang Kulon malah dihancurkan, tapi oleh Dinkes Jabar tidak dibangun lagi. Yang sudah beres tender malah dibatalkan oleh Dinkes Jabar," paparnya.
Pihaknya mempertanyakan penghancuran bangunan rawat inap RSUD Jampang Kulon. Selain itu, pembatalan tender pembangunan RSUD Jampang Kulon. Apalagi, kata dia, pemenang tender dan PPK sudah menyepakati kontrak kerja pembangunan.
"Ada apa ini? Kok Dinkes Jabar seperti main-main? Padahal, fasilitas rumah sakit ini sangat dibutuhkan dan ditunggu masyarakat," tegasnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Sekretaris Dinkes Jabar, Siska Gerfianti membantah bahwa pembatalan pembangunan RSUD Jampang Kulon sebagai kebijakan Dinkes Jabar.
Mereka kecewa atas sikap Dinkes Jabar yang dinilai telah membatalkan pembangunan RSUD yang sangat dibutuhkan dan dinanti-nantikan masyarakat Jampang Kulon dan sekitarnya.
Mewakili masyarakat Jampang Kulon, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Manggala Garuda Putih menyampaikan langsung kekecewaan tersebut melalui audiensi dengan jajaran Dinkes Jabar di Kantor Dinkes Jabar, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jumat (3/7/2020).
"Kami datang mewakili kepentingan masyarakat Jampang Kulon dan sekitarnya yang memang sangat membutuhkan keberadaan rumah sakit tersebut," tegas Agus Satria, Kepala Biro Investigasi DPP Manggala dalam audiensi tersebut.
Agus memaparkan, saat Pemprov Jabar berencana membangun RSUD Jampang Kulon yang lebih representatif, masyarakat di wilayah Sukabumi Selatan seperti Jampang, Cisolok, Sirnaresmi, Ciletuh, dan beberapa daerah lainnya sangat gembira.
Pasalnya, mereka sangat berharap, kehadiran RSUD Jampang Kulon yang lebih representatif dapat menjadi solusi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan serta fasilitas kesehatan yang mumpuni dan representatif.
"Sebab, selama ini masyarakat kalau mau berobat harus jauh ke Sukabumi, jaraknya sangat jauh. Tapi sekarang, bangunan rawat inap di RSUD Jampang Kulon malah dihancurkan, tapi oleh Dinkes Jabar tidak dibangun lagi. Yang sudah beres tender malah dibatalkan oleh Dinkes Jabar," paparnya.
Pihaknya mempertanyakan penghancuran bangunan rawat inap RSUD Jampang Kulon. Selain itu, pembatalan tender pembangunan RSUD Jampang Kulon. Apalagi, kata dia, pemenang tender dan PPK sudah menyepakati kontrak kerja pembangunan.
"Ada apa ini? Kok Dinkes Jabar seperti main-main? Padahal, fasilitas rumah sakit ini sangat dibutuhkan dan ditunggu masyarakat," tegasnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Sekretaris Dinkes Jabar, Siska Gerfianti membantah bahwa pembatalan pembangunan RSUD Jampang Kulon sebagai kebijakan Dinkes Jabar.