Atasi Tingginya Angka Kemiskinan di Kulonprogo, Ini Saran Yuni Astuti
loading...
A
A
A
KULONPROGO - Kader Pemuda Pancasila (PP) asal Kulonprogo, Yuni Astuti menilai Pemkab Kulonprogo harus bersinergi dan berkolaborasi dengan banyak pihak untuk mengatasi sejumlah masalah, di antaranya pengentasan kemiskinan.
Hal itu disampaikan Yuni setelah mantan Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulonprogo, Triyono dilantik menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) definitif, Selasa (20/9/2022).
"Selamat untuk Pak Triyono yang dilantik menjadi Sekda Kulonprogo yang baru. Selamat mengemban amanat jabatan yang baru," kata Yuni Astuti, Rabu (21/9/2022).
Ketua DPW Partai Perindo DIY ini menandaskan perlunya kolaborasi dan sinergi bersama dengan banyak pihak untuk mengatasi masalah kemiskinan di Kulonprogo.
Yuni menyarankan Sekda terpilih maupun Pj Bupati Kulonprogo mungkin bisa menjalin komunikasi dengan warga-warga Kulonprogo yang ada di perantauan dan telah menjadi orang sukses.
Perempuan asal Galur, Kulonprogo ini menyebut salah satu nilai lebih masyarakat di DIY adalah modal sosial. Modal sosial berupa gotong royong ini telah terbukti saat dalam kondisi tertentu seperti saat Gempa Bumi 2006, Erupsi Gunung Merapi 2010 maupun saat Pandemi Covid-19 mampu mempercepat proses recovery.
Yuni sempat membuat gerakan membagi-bagikan uang dari atas mobil Hummer di sejumlah wilayah di DIY, seperti di Alun-alun Wates, Pasar Wates dan Kota Yogyakarta.
Dia menuturkan perlu sebuah gotong royong bersama antara pengusaha atau warga Kulonprogo yang sudah sukses demi membantu masyarakat lain yang membutuhkan.
"Saya pernah membagi-bagikan uang di jalan. Salah satunya saat itu di Alun-alun Wates dan di Pasar Wates. Sempat juga bagi-bagi parcel ke tenaga honorer di RSUD Nyi Ageng Serang dan sempat viral," ujarnya.
Yuni menandaskan apa yang ia lakukan bukan wujud ingin pamer atau sombong. Namun apa yang ia lakukan tersebut sebagai bentuk sindiran halus dan ajakan kepada pengusaha ataupun warga Kulonprogo yang sudah sukses agar mau berbagi dengan masyarakat lain yang membutuhkan.
Menurut Yuni, berbagi ini bisa dalam berbagai macam bentuk. Di mana masyarakat yang mampu untuk mau menyisihkan sedikit rejekinya dan membantu masyarakat yang kesusahan. Ketika hal ini dilakukan oleh banyak orang, ia yakin sedikit banyak bisa membantu pemerintah mengatasi kemiskinanm
Yuni Astuti menambahkan di tengah situasi kenaikan harga BBM yang memicu kenaikan harga bahan-bahan pokok lainnya akan semakin menambah berat beban masyarakat.
"Mari sama-sama kita bergotong royong meringankan beban masyarakat. Bentuknya bisa apa saja," imbaunya.
Seperti diketahui, usai pelantikan, Triyono mengatakan ada dua hal yang menjadi fokusnya sebagai Sekda Kulonprogo yaitu pengentasan kemiskinan dan perlindungan sosial pada masyarakat yang membutuhkan.
"Kulonprogo memiliki angka kemiskinan tertinggi di DIY," ujarnya.
Hal itu disampaikan Yuni setelah mantan Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulonprogo, Triyono dilantik menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) definitif, Selasa (20/9/2022).
"Selamat untuk Pak Triyono yang dilantik menjadi Sekda Kulonprogo yang baru. Selamat mengemban amanat jabatan yang baru," kata Yuni Astuti, Rabu (21/9/2022).
Ketua DPW Partai Perindo DIY ini menandaskan perlunya kolaborasi dan sinergi bersama dengan banyak pihak untuk mengatasi masalah kemiskinan di Kulonprogo.
Yuni menyarankan Sekda terpilih maupun Pj Bupati Kulonprogo mungkin bisa menjalin komunikasi dengan warga-warga Kulonprogo yang ada di perantauan dan telah menjadi orang sukses.
Perempuan asal Galur, Kulonprogo ini menyebut salah satu nilai lebih masyarakat di DIY adalah modal sosial. Modal sosial berupa gotong royong ini telah terbukti saat dalam kondisi tertentu seperti saat Gempa Bumi 2006, Erupsi Gunung Merapi 2010 maupun saat Pandemi Covid-19 mampu mempercepat proses recovery.
Yuni sempat membuat gerakan membagi-bagikan uang dari atas mobil Hummer di sejumlah wilayah di DIY, seperti di Alun-alun Wates, Pasar Wates dan Kota Yogyakarta.
Dia menuturkan perlu sebuah gotong royong bersama antara pengusaha atau warga Kulonprogo yang sudah sukses demi membantu masyarakat lain yang membutuhkan.
"Saya pernah membagi-bagikan uang di jalan. Salah satunya saat itu di Alun-alun Wates dan di Pasar Wates. Sempat juga bagi-bagi parcel ke tenaga honorer di RSUD Nyi Ageng Serang dan sempat viral," ujarnya.
Yuni menandaskan apa yang ia lakukan bukan wujud ingin pamer atau sombong. Namun apa yang ia lakukan tersebut sebagai bentuk sindiran halus dan ajakan kepada pengusaha ataupun warga Kulonprogo yang sudah sukses agar mau berbagi dengan masyarakat lain yang membutuhkan.
Menurut Yuni, berbagi ini bisa dalam berbagai macam bentuk. Di mana masyarakat yang mampu untuk mau menyisihkan sedikit rejekinya dan membantu masyarakat yang kesusahan. Ketika hal ini dilakukan oleh banyak orang, ia yakin sedikit banyak bisa membantu pemerintah mengatasi kemiskinanm
Yuni Astuti menambahkan di tengah situasi kenaikan harga BBM yang memicu kenaikan harga bahan-bahan pokok lainnya akan semakin menambah berat beban masyarakat.
"Mari sama-sama kita bergotong royong meringankan beban masyarakat. Bentuknya bisa apa saja," imbaunya.
Seperti diketahui, usai pelantikan, Triyono mengatakan ada dua hal yang menjadi fokusnya sebagai Sekda Kulonprogo yaitu pengentasan kemiskinan dan perlindungan sosial pada masyarakat yang membutuhkan.
"Kulonprogo memiliki angka kemiskinan tertinggi di DIY," ujarnya.
(shf)