Sejarah Baru, Ketika Hamas dan Fatah Bersatu Siap Bombardir Israel
loading...
A
A
A
RAMALLAH - Sejarah baru terjadi saat dua kelompok yang selama ini berseteru, bersatu untuk melawan Israel. Kedua kelompok tesebut yakni Fatah dan Hamas yang telah sepakat melawan rencana pencaplokan Tepi Barat. Baca : Api Perang Tersulut, Hamas-Israel Saling Bombardir
"Kami akan memberlakukan semua langkah yang diperlukan untuk memastikan persatuan nasional dalam upaya menentang aneksasi," kata pejabat senior Fatah Jibril Rajub di Ramallah pada konferensi pers virtual dengan pejabat Hamas Saleh al-Arouri yang berada di Beirut, Lebanon.
"Hari ini, kami ingin berbicara dengan satu suara," kata Rajub, seperti dikutip AFP, Jumat (03/07/2020).
Fatah, mengendalikan pemerintah Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah. Sedangkan kelompok Islam Hamas mengelola Jalur Gaza. Kedua faksi Palestina ini terpecah selama lebih dari satu dekade. Baca Juga : Netanyahu Kirim Bos Mossad Temui Raja Yordania, Bahas Pencaplokan
Konferensi pers bersama didorong oleh tekad bersama mereka dalam menentang proposal perdamaian Timur Tengah rancangan pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Proposal yang dijuluki sebagai "Kesepakatan Abad Ini" tersebut membuka jalan bagi Israel untuk mencaplok sekitar 30 persen wilayah Tepi Barat yang diduduki, termasuk pemukiman Yahudi di wilayah yang dianggap ilegal menurut hukum internasional dan Lembah Yordan.
"Kami akan memberlakukan semua langkah yang diperlukan untuk memastikan persatuan nasional dalam upaya menentang aneksasi," kata pejabat senior Fatah Jibril Rajub di Ramallah pada konferensi pers virtual dengan pejabat Hamas Saleh al-Arouri yang berada di Beirut, Lebanon.
"Hari ini, kami ingin berbicara dengan satu suara," kata Rajub, seperti dikutip AFP, Jumat (03/07/2020).
Fatah, mengendalikan pemerintah Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah. Sedangkan kelompok Islam Hamas mengelola Jalur Gaza. Kedua faksi Palestina ini terpecah selama lebih dari satu dekade. Baca Juga : Netanyahu Kirim Bos Mossad Temui Raja Yordania, Bahas Pencaplokan
Konferensi pers bersama didorong oleh tekad bersama mereka dalam menentang proposal perdamaian Timur Tengah rancangan pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Proposal yang dijuluki sebagai "Kesepakatan Abad Ini" tersebut membuka jalan bagi Israel untuk mencaplok sekitar 30 persen wilayah Tepi Barat yang diduduki, termasuk pemukiman Yahudi di wilayah yang dianggap ilegal menurut hukum internasional dan Lembah Yordan.
(sri)