Kya-kya Kembali Bangkit, Jadi Alternatif Wisata Malam di Kota Surabaya
loading...
A
A
A
“Sementara ini kita akan buka pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu, mulai habis magrib sampai pukul 22.00 WIB. Namun, kami juga akan melihat antusiasme warga, jika memang tinggi tidak menutup kemungkinan akan kita tambah,” tegasnya.
Wali Kota Eri menambahkan, Wisata Pecinan Kembang Jepun ini menjadi bukti bahwa di Surabaya budaya Arek masih sangat terjaga, yakni budaya yang saling menghormati dan saling menjaga antar budaya, agama, suku dan ras apapun yang ada di Surabaya. Makanya, ia mengaku bangga betul kepada warga Kota Suarbaya yang terus bisa menjaga rasa toleransi, rasa kebersamaan dan rasa gotong royongnya.
“Semoga wisata ini terus bergerak dan terus berkembang untuk UMKM-nya Kota Surabaya, sehingga bisa menggerakkan ekonomi di Kota Surabaya,” ujarnya.
Di lokasi, Pemkot Surabaya kini sudah membongkar salah satu bangunan semipermanen di kawasan Kembang Jepun. Bangunan itu dibongkar untuk penataan kawasan tersebut, sehingga bangunan itu bisa digantikan dengan fasilitas umum berupa toilet dan juga pos penjagaan.
Sementara itu, Agata, salah satu warga yang mengikuti peresmian Wisata Kya-kya Surabaya itu mengaku sangat bangga dan bahagia karena wisata yang terkenal dengan kulinernya itu kembali dihidupkan oleh Wali Kota Eri. Bahkan, ia juga mengaku bisa bernostalgia kembali dengan berbagai kuliner yang dulu sempat ada di kawasan tersebut.
“Ini serasa bernostalgia lagi dengan masa lalu. Top lah pokoknya Surabaya. Terimakasih Pak Eri dan jajaran Pemkot Surabaya yang sudah menghidupkan kembali wisata ini. Taglinenya sekarang, jangan ngaku pernah ke Surabaya kalau belum pernah berkunjung ke Kya-kya Surabaya,” pungkasnya. (ADV)
Wali Kota Eri menambahkan, Wisata Pecinan Kembang Jepun ini menjadi bukti bahwa di Surabaya budaya Arek masih sangat terjaga, yakni budaya yang saling menghormati dan saling menjaga antar budaya, agama, suku dan ras apapun yang ada di Surabaya. Makanya, ia mengaku bangga betul kepada warga Kota Suarbaya yang terus bisa menjaga rasa toleransi, rasa kebersamaan dan rasa gotong royongnya.
“Semoga wisata ini terus bergerak dan terus berkembang untuk UMKM-nya Kota Surabaya, sehingga bisa menggerakkan ekonomi di Kota Surabaya,” ujarnya.
Di lokasi, Pemkot Surabaya kini sudah membongkar salah satu bangunan semipermanen di kawasan Kembang Jepun. Bangunan itu dibongkar untuk penataan kawasan tersebut, sehingga bangunan itu bisa digantikan dengan fasilitas umum berupa toilet dan juga pos penjagaan.
Sementara itu, Agata, salah satu warga yang mengikuti peresmian Wisata Kya-kya Surabaya itu mengaku sangat bangga dan bahagia karena wisata yang terkenal dengan kulinernya itu kembali dihidupkan oleh Wali Kota Eri. Bahkan, ia juga mengaku bisa bernostalgia kembali dengan berbagai kuliner yang dulu sempat ada di kawasan tersebut.
“Ini serasa bernostalgia lagi dengan masa lalu. Top lah pokoknya Surabaya. Terimakasih Pak Eri dan jajaran Pemkot Surabaya yang sudah menghidupkan kembali wisata ini. Taglinenya sekarang, jangan ngaku pernah ke Surabaya kalau belum pernah berkunjung ke Kya-kya Surabaya,” pungkasnya. (ADV)
(srf)