Dikunjungi BNPT, Abu Bakar Baasyir Berharap Bisa Perkuat Ukhuwah Persaudaraan

Kamis, 15 September 2022 - 20:45 WIB
loading...
Dikunjungi BNPT, Abu Bakar Baasyir Berharap Bisa Perkuat Ukhuwah Persaudaraan
Deputi I BNPT, Mayjen TNI Nisan Setiadi bertemu dengan Ustaz Abu Bakar Baasyir dalam kunjungan ke Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Foto/Ist
A A A
SUKOHARJO - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bertemu dengan Ustaz Abu Bakar Baasyir dalam kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (14/9/2022).

Rombongan yang dipimpin Deputi I BNPT Mayjen TNI Nisan Setiadi ditemui langsung pendiri Ponpes Al Mukmin Ustaz Abu Bakar Baasyir, Ketua Yayasan Al-Mukmin KH Farid Ma,ruf, Pimpinan Ponpes Al-Mukmin Ustaz Yahya Abdurahman serta jajaran.


“Sayaberharap Ponpes dapat menjadi tempat pendidikan bagi generasi muda untuk melakukan upaya peningkatan dan keseimbangan antara nilai-nilai keagamaan,” ujar Nisan Setiadi.

Dia menyebut eksistensi dan peran dari Ponpes Al-Mukmin yang telah berdiri sejak tahun 1972 sebagai hal yang luar biasa. Terlebih sebanyak 1.500 santri dan anak asuh yang saat ini menimba ilmu di Ponpes Al-Mukmin sangat heterogen dan beragam yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

“InsyaAllahini bukan pertemuan kami yang pertama dan terakhir. Silaturahmi ini harus terus tersambung daninsyaAllahmembawa manfaat bagi kita semua. Dan ternyata di Ponpes Al-Mukmin bukan hanya berasal satu golongan saja, tapi berbagai golongan, karena perbedaan itu adalah sunatullah, Bhinneka Tunggal Ika ada disini,” ujar Nisan Setiadi.

Mantan Kabinda Sulawesi Selatan dan Gorontalo ini juga berharap setelah kunjungan hari ini, hubungan antara BNPT dan Ponpes Al-Mukmin bisa menjadi lebih baik dan lebih dekat lagi serta menghilangkan stigma dan hal negatif.


“Setelah tadi diterima dengan baik oleh Ustaz Abu Bakar Baasyir dan jajarannya. Saya bisa mendengarkan dan melihat langsung hal-hal terkait dengan Ngruki. Intinya Ponpes Al-Mukmin benar-benar berfokus pada pendidikan dan dakwah,” jelas mantan Danpussenarhanud Kodiklatad ini.

Sementara Abu Bakar Baasyir berharap silaturahmi ini bisa mempereratukhuwahpersaudaraan antara Yayasan Al-Mukmin dan BNPT. Dirinya juga menyampaikan terkait menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim dengan memperkuat ukhuwah, tauhid dan menegakkan kebenaran dalam agama melalui amalan yang paling mulia yaitu jihad.

“Mudah-mudahan pertemuan ini meningkatkan ukhuwah dengan BNPT.Saudara sekalian, amalan yang paling mulia nilainya sejatinya adalah jihad. Jihad tidak mesti perang. Kita membela Islam dengan dakwah itu namanya jihad, maka jangan sampai merugikan hidup kita ini. Islam ini adalah nikmat yang paling besar dari Allah SWT maka jangan kita sia siakan,” ujar Abu Bakar Baasyir.

Abu Bakar Baasyir juga menjelaskan terkait penegakkan syariat Islam yang tidak bisa dimaknai sekadar hanya penerapan syariat Islam diatas bentuk dan ideologi NKRI.

Namun lebih dari itu, penegakkan syariat Islam harus dimaknai bahwa segala sesuatu aturan yang tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Hadits terlepas dari apapun bentuk dan ideologi negara, maka hal itu termasuk dari mengamalkan syariat.



Ketua Yayasan Al-Mukmin Ngruki, KH Farid Ma’ruf mengatakan, silaturahmi ini sebagai ikhtiar guna mengurangi informasi yang kurang tepat terkait keberadaan ponpes dan dapat melihat keadaan yang sesungguhnya. Hal itu karena sejatinya Al-Mukmin membawa visi dan nilai kebermanfaatan bagi umat.

“Kita ingin bahwa pendidikan yang dibawa yayasan ini betul betul dirasakan oleh umat seluruhnya,rahmatan lil alamin, mudah mudah dengan demiian lulusan Al Mukmin betul betul pengabdian kepada masyarakat dan manfaatnya bisa dirasakan. Hubungan kami dengan banyak pihak sangat baik sekali. DanalhamdulillahBNPT bisa datang kesini, melihat keadaan yang sesungguhnya” ujar KH. Farid Ma’ruf

Direktur Deradikalisasi BNPT, Prof Irfan Idris turut menyampaikan bahwasanya kunjungan silaturahmi ini guna meluruskan dan menyamakan persepsi dengan upaya pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini Ponpes Ngruki sebagai masyarakat agamis dan bahwa terorisme merupakan musuh bersama dan tidak terkait dengan agama.

“Masyarakat di sini adalah masyarakat agamis, bahwa terorisme ini musuh kemanusiaan, musuh negara dan musuh bersama, tidak ada kaitan dengan agama, karena agama damai,” tandasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1931 seconds (0.1#10.140)