Kunjungi Maluku, Sandiaga Apresiasi Desa Wisata Hila yang Masuk 50 Besar ADWI 2022

Senin, 12 September 2022 - 11:15 WIB
loading...
Kunjungi Maluku, Sandiaga Apresiasi Desa Wisata Hila yang Masuk 50 Besar ADWI 2022
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi Desa Wisata Negeri Hila di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku
A A A
AMBON - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf /Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi Desa Wisata Negeri Hila di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Desa ini berhasil masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, dengan daya tarik utama wisata sejarah dan budaya.

Menparekraf Sandiaga saat visitasi 50 Besar ADWI di Desa Hila, Minggu (11/9/2022) menjelaskan, desa yang punya keunggulan peninggalan sejarah Benteng Amsterdam ini memiliki banyak cerita sejarah tentang muasal jalur rempah yang terkenal di dunia.

“Ini merupakan titik nol dan awal mula dari jalur rempah dunia. Ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih banyak sejarah tentang kekayaan budaya di Indonesia. Apresiasi kami untuk Kelompok Sadar Wisata dan Pemerintah Daerah,” kata Menparekraf Sandiaga.

Baca juga: Dorong Peningkatan Kualitas UMKM Labuan Bajo, Ini Langkah Kemenparekraf

Benteng Amsterdam dibangun oleh Gerrard Demmer pada tahun 1942. Awalnya merupakan gudang rempah pertama di Indonesia dan menjadi awal jalur rempah. Kemudian diperluas oleh Arnold De Vlaming Van Ouds Hoorn pada 1949-1656. Konstruksi benteng itu seperti sebuah bangunan rumah yang terdiri dari 3 lantai, karena itu oleh Belanda disebut Blok Huis.

Selain benteng berwarna putih dan beratap merah itu, ada juga bangunan sejarah lainnya seperti Gereja Immanuel yang dibangun oleh masyarakat Muslim di sana, kemudian terdapat Masjid Tertua Hasan Soleman yang didirikan pada tahun 1702. Konstruksi masjid ini tidak menggunakan paku pada bangunannya.

“Ini menunjukkan toleransi beragama di sini sangat kuat. Semua bergotong royong tanpa melihat agama. Inilah yang menjadi daya tarik desa ini selain keindahan alamnya yang juga sangat kuat,” katanya.

Desa Wisata Negeri Hila terletak di pantai utara Pulau Ambon, berjarak sekitar 37 km dari pusat kota dan 46 km dari Bandara Internasional Pattimura Ambon. Wilayah ini dapat dijangkau dengan kenderaan roda dua maupun roda empat.

Menparekraf berharap, seluruh yang ada di Hila bisa menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Sisi lain, dapat mendorong daerah untuk dapat menciptakan desa wisata baru, sehingga membangkitkan ekonomi desa.

“Kebangkitan ekonomi harus berawal dari desa-desa untuk membangun Indonesia,” kata Sandiaga.

Mendampingi Menparekraf, Staf Khusus Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-Isu Strategis, Ario Prawiseso, serta Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7919 seconds (0.1#10.140)