Pertempuran Sengit Keris Condong Campur Melawan Keris Kiai Sangkelat dari Raden Fatah
loading...
A
A
A
Condong Campur adalah salah satu keris pusaka milik Kerajaan Majapahit yang banyak disebut dalam legenda. Keris ini dikenal dengan nama Kanjeng Kiai Condong Campur.
Keris ini merupakan salah satu dapur keris lurus. Panjang bilahnya sedang dengan kembang kacang, satu lambe gajah, satu sogokan di depan dan ukuran panjangnya sampai ujung bilah, sogokan belakang tidak ada. Selain itu, keris ini juga menggunakan gusen dan lis-lis-an.
Condong Campur merupakan suatu perlambang keinginan untuk menyatukan perbedaan. Condong berarti miring yang mengarah ke suatu titik, yang berarti keberpihakan atau keinginan. Sedangkan campur berarti menjadi satu atau perpaduan. Dengan demikian, Condong Campur adalah keinginan untuk menyatukan suatu keadaan tertentu.
Dikisahkan pada Zaman Majapahit, terjadi malapetaka atau pageblug, yaitu banyakanya orang sakit, sakit pagi lalu sore meninggal. Pageblug yang mengerikan ini menimpa Kerajaan Majapahit.
"Mengapa ini terjadi? Karena adanya aura negatif keris Kiai Condong Campur yang konon dibuat dari besi yang dihuni oleh makhluk-makhluk halus dan makhluk hitam," kata PNA Masud Thoyib Adiningrat, Pengageng Kedaton Jayakarta.
Akibatnya setiap malam, gaib pada keris itu keluar dari petinya dan kemudian membunuh semua orang yang dijumpainya. Majapahit pun menjadi gempar.
"Pada saat terjadi seperti itu, Kerajaan Demak di bawah pimpinan Raden Fatah yang sesungguhnya masih keturunan Majapahit ini memberi bantuan dengan mengirim keris Kiai Sangkelat. Keris inilah yang bisa mengalahkan Kiai Condong Campur," paparnya.
Baca: Kisah Misteri Makam Kyai Waqak di Kendal yang Sulit Dirobohkan.
Ceritanya pada saat malam hari, Keris Condong Campur keluar dari penyimpanannya di gedung pusaka Majapahit dengan mengeluarkan warna merah dengan aura negatif yang berbahaya bagi siapa saja yang melihatnya.
Dengan secepat kilat, keris Kiai Sangkelat menerjang Kiai Condong Campur sehingga patah menjadi dua. "Ini adalah kemenangan dari Kiai Sangkelat yang kemudian menjadi pusaka andalan dari Sultan Demak," ucapnya.
Baca Juga: Misteri Kesaktian dan Keberadaan Keris Nagasara Sabuk Inten.
Keris-keris yang mempunyai cerita seperti ini sesungguhnya mempunyai energi abadi. Artinya masih bisa ada sepanjang dunia ini masih berputar. Walau lahirnya zaman purba, keris yang memiliki isoteris tinggi itu masih berada di alam metafisika dan itu bisa ditarik.
Sumber:
wikipedia
diolah dari berbagai sumber
Keris ini merupakan salah satu dapur keris lurus. Panjang bilahnya sedang dengan kembang kacang, satu lambe gajah, satu sogokan di depan dan ukuran panjangnya sampai ujung bilah, sogokan belakang tidak ada. Selain itu, keris ini juga menggunakan gusen dan lis-lis-an.
Condong Campur merupakan suatu perlambang keinginan untuk menyatukan perbedaan. Condong berarti miring yang mengarah ke suatu titik, yang berarti keberpihakan atau keinginan. Sedangkan campur berarti menjadi satu atau perpaduan. Dengan demikian, Condong Campur adalah keinginan untuk menyatukan suatu keadaan tertentu.
Dikisahkan pada Zaman Majapahit, terjadi malapetaka atau pageblug, yaitu banyakanya orang sakit, sakit pagi lalu sore meninggal. Pageblug yang mengerikan ini menimpa Kerajaan Majapahit.
"Mengapa ini terjadi? Karena adanya aura negatif keris Kiai Condong Campur yang konon dibuat dari besi yang dihuni oleh makhluk-makhluk halus dan makhluk hitam," kata PNA Masud Thoyib Adiningrat, Pengageng Kedaton Jayakarta.
Akibatnya setiap malam, gaib pada keris itu keluar dari petinya dan kemudian membunuh semua orang yang dijumpainya. Majapahit pun menjadi gempar.
"Pada saat terjadi seperti itu, Kerajaan Demak di bawah pimpinan Raden Fatah yang sesungguhnya masih keturunan Majapahit ini memberi bantuan dengan mengirim keris Kiai Sangkelat. Keris inilah yang bisa mengalahkan Kiai Condong Campur," paparnya.
Baca: Kisah Misteri Makam Kyai Waqak di Kendal yang Sulit Dirobohkan.
Ceritanya pada saat malam hari, Keris Condong Campur keluar dari penyimpanannya di gedung pusaka Majapahit dengan mengeluarkan warna merah dengan aura negatif yang berbahaya bagi siapa saja yang melihatnya.
Dengan secepat kilat, keris Kiai Sangkelat menerjang Kiai Condong Campur sehingga patah menjadi dua. "Ini adalah kemenangan dari Kiai Sangkelat yang kemudian menjadi pusaka andalan dari Sultan Demak," ucapnya.
Baca Juga: Misteri Kesaktian dan Keberadaan Keris Nagasara Sabuk Inten.
Keris-keris yang mempunyai cerita seperti ini sesungguhnya mempunyai energi abadi. Artinya masih bisa ada sepanjang dunia ini masih berputar. Walau lahirnya zaman purba, keris yang memiliki isoteris tinggi itu masih berada di alam metafisika dan itu bisa ditarik.
Sumber:
wikipedia
diolah dari berbagai sumber
(nag)