Literasi Digital Sektor Pemerintahan di Lingkungan ASN Provinsi Jawa Tengah
loading...
A
A
A
SEMARANG - Kemenkominfo dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri bekerja sama dalam menyelenggarakan kegiatan literasi digital sektor pemerintahan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi Jawa Tengah.
Kegiatan dilaksanakan secara hybrid di Hotel PO, Semarang pada hari Selasa, 26 Juli 2022 dan berlanjut hingga tanggal 29 Juli 2022. Di hari pertama, kegiatan ini dihadiri oleh 6.000 ASN dari berbagai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Kota (Pemkot) di Provinsi Jawa Tengah.
Targetnya, akan ada 24.000 ASN Provinsi Jawa Tengah yang akan mengikuti kegiatan ini. Kegiatan literasi digital sektor pemerintahan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman literasi digital bagi ASN di Indonesia.
Peningkatan pemahaman literasi digital ASN merupakan salah satu target nasional Kemenkominfo menuju transformasi digital di Indonesia.
Kapasitas masyarakat Indonesia perihal literasi digital memiliki skor 3.49 dari 5.00, yang berada dalam kategori “sedang”. Hal ini berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021.
Kegiatan literasi digital di sektor pemerintahan merupakan salah satu inisiasi Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di Indonesia.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno.
Dalam sambutannya, Sumarno menekankan bahwa jangan sampai ada lagi ASN gaptek (gagap teknologi) dalam pelayanan publik yang saat ini serba digital.
“Jadi ASN tidak boleh ketinggalan literasi digital dan digitalisasi. Jangan sampai kita sebagai ASN tidak bisa memahami, tidak bisa
merespon, tidak bisa masuk di era-era digitalisasi agar kita tidak ketinggalan,“ tambah Sumarno.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, dalam sambutannya turut menyampaikan bahwa kegiatan hari ini merupakan kolaborasi antara BPSDM Kemendagri dan Direktorat Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo.
“Kegiatan ini diadakan atas kerja sama dari BPSDM Kemendagri dan Direktorat Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo untuk meningkatkan kompetensi ASN di bidang digital,” jelasnya.
Lebih lanjut Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk memperlengkapi ASN di Jawa Tengah dengan pengetahuan literasi digital dalam menggunakan teknologi digital dan untuk diadopsi dalam pelayan publik.
“Ada 4 pilar, technical aspek ada kecakapan digital dan keamanan digital, lalu ada 2 non technical. Etika berdigital dan budaya berdigital, karena masyarakat masih suka lupa bahwa dunia digital itu sama saja dengan dunia nyata. Ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang kuat bahwa teknologi digital tidak bisa lepas dari kita sebagai ASN,” tambah Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto.
Baca: Belasan Atlet Renang ASEAN Para Games 2022 Terkonfirmasi Positif Covid-19.
Sambutan dilanjutkan oleh Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis Kemendagri, Dian Andi Permana, mengajak ASN untuk terus belajar dan mengembangkan kapabilitasnya serta terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan atau menghadapi perubahan, khususnya di era digital ini.
“Sesuai dengan core value ASN, yaitu BerAKHLAK, merupakan akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif,
dan kolaboratif, di mana core value kompeten dan adaptif, memiliki makna bahwa ASN terus belajar dan mengembangkan kapabilitasnya,” ujar Dian.
Kegiatan hari ini terdiri dari dua sesi yang diisi dengan materi mengenai empat pilar literasi digital, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital.
Materi keempat pilar literasi digital tersebut disampaikan oleh narasumber yang kredibel dan berpengalaman di bidangnya.
Pemaparan materi sesi pertama dibawakan oleh Gatot Sandy, Praktisi di bidang Konten Digital.
Gatot Sandy memaparkan materi etika dan budaya literasi digital. Gatot mengajak ASN untuk saring sebelum sharing informasi di media sosial. “Kalau kita bukan menjadi solusi, siapa tahu kita adalah sumber masalahnya, maka pastikan kita bukan sumber dari masalah dan jadilah bagian dari solusi, setidaknya kita menahan terlebih dahulu informasi yang belum kita ketahui betul sumber nya dari mana dan kredibilitasnya seperti apa,” tambahnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua oleh Sukma Wahyu Wardono, Andalan Daerah urusan Komunikasi Strategis Jawa Tengah, yang memaparkan materi keamanan dan kecakapan digital.
Dalam paparannya disebutkan bahwa saat ini segala bentuk pekerjaan memerlukan keterampilan digital dalam penyelesaian tugasnya, tak terkecuali ASN.
Seperti menggunakan email resmi, meneliti informasi melalui internet, alat kolaborasi berbasis cloud dengan aman seperti Google Drive, DropBox, dan Microsoft Teams, rapat menggunakan video call, hingga kelola jadwal secara efisien melalui kalender online.
Ada sembilan skill yang dibutuhkan ASN pada saat ini yaitu, coding, web development, UI/UX design, project management, app development, SEO, Excel, copywriting, dan social media.
“Kita harus menanamkan mindset digital. Mau nggak mau, suka nggak suka digital menjadi satu-satunya jalan supaya bisa sukses atau berhasil,” ujar Sukma.
Kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.
Adapun Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @siberkreasi, @literasidigitalkominfo atau website info.literasidigital.id.
Kegiatan dilaksanakan secara hybrid di Hotel PO, Semarang pada hari Selasa, 26 Juli 2022 dan berlanjut hingga tanggal 29 Juli 2022. Di hari pertama, kegiatan ini dihadiri oleh 6.000 ASN dari berbagai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Kota (Pemkot) di Provinsi Jawa Tengah.
Targetnya, akan ada 24.000 ASN Provinsi Jawa Tengah yang akan mengikuti kegiatan ini. Kegiatan literasi digital sektor pemerintahan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman literasi digital bagi ASN di Indonesia.
Peningkatan pemahaman literasi digital ASN merupakan salah satu target nasional Kemenkominfo menuju transformasi digital di Indonesia.
Kapasitas masyarakat Indonesia perihal literasi digital memiliki skor 3.49 dari 5.00, yang berada dalam kategori “sedang”. Hal ini berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021.
Kegiatan literasi digital di sektor pemerintahan merupakan salah satu inisiasi Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di Indonesia.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno.
Dalam sambutannya, Sumarno menekankan bahwa jangan sampai ada lagi ASN gaptek (gagap teknologi) dalam pelayanan publik yang saat ini serba digital.
“Jadi ASN tidak boleh ketinggalan literasi digital dan digitalisasi. Jangan sampai kita sebagai ASN tidak bisa memahami, tidak bisa
merespon, tidak bisa masuk di era-era digitalisasi agar kita tidak ketinggalan,“ tambah Sumarno.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, dalam sambutannya turut menyampaikan bahwa kegiatan hari ini merupakan kolaborasi antara BPSDM Kemendagri dan Direktorat Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo.
“Kegiatan ini diadakan atas kerja sama dari BPSDM Kemendagri dan Direktorat Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo untuk meningkatkan kompetensi ASN di bidang digital,” jelasnya.
Lebih lanjut Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk memperlengkapi ASN di Jawa Tengah dengan pengetahuan literasi digital dalam menggunakan teknologi digital dan untuk diadopsi dalam pelayan publik.
“Ada 4 pilar, technical aspek ada kecakapan digital dan keamanan digital, lalu ada 2 non technical. Etika berdigital dan budaya berdigital, karena masyarakat masih suka lupa bahwa dunia digital itu sama saja dengan dunia nyata. Ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang kuat bahwa teknologi digital tidak bisa lepas dari kita sebagai ASN,” tambah Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto.
Baca: Belasan Atlet Renang ASEAN Para Games 2022 Terkonfirmasi Positif Covid-19.
Sambutan dilanjutkan oleh Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis Kemendagri, Dian Andi Permana, mengajak ASN untuk terus belajar dan mengembangkan kapabilitasnya serta terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan atau menghadapi perubahan, khususnya di era digital ini.
“Sesuai dengan core value ASN, yaitu BerAKHLAK, merupakan akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif,
dan kolaboratif, di mana core value kompeten dan adaptif, memiliki makna bahwa ASN terus belajar dan mengembangkan kapabilitasnya,” ujar Dian.
Kegiatan hari ini terdiri dari dua sesi yang diisi dengan materi mengenai empat pilar literasi digital, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital.
Materi keempat pilar literasi digital tersebut disampaikan oleh narasumber yang kredibel dan berpengalaman di bidangnya.
Pemaparan materi sesi pertama dibawakan oleh Gatot Sandy, Praktisi di bidang Konten Digital.
Gatot Sandy memaparkan materi etika dan budaya literasi digital. Gatot mengajak ASN untuk saring sebelum sharing informasi di media sosial. “Kalau kita bukan menjadi solusi, siapa tahu kita adalah sumber masalahnya, maka pastikan kita bukan sumber dari masalah dan jadilah bagian dari solusi, setidaknya kita menahan terlebih dahulu informasi yang belum kita ketahui betul sumber nya dari mana dan kredibilitasnya seperti apa,” tambahnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua oleh Sukma Wahyu Wardono, Andalan Daerah urusan Komunikasi Strategis Jawa Tengah, yang memaparkan materi keamanan dan kecakapan digital.
Dalam paparannya disebutkan bahwa saat ini segala bentuk pekerjaan memerlukan keterampilan digital dalam penyelesaian tugasnya, tak terkecuali ASN.
Seperti menggunakan email resmi, meneliti informasi melalui internet, alat kolaborasi berbasis cloud dengan aman seperti Google Drive, DropBox, dan Microsoft Teams, rapat menggunakan video call, hingga kelola jadwal secara efisien melalui kalender online.
Ada sembilan skill yang dibutuhkan ASN pada saat ini yaitu, coding, web development, UI/UX design, project management, app development, SEO, Excel, copywriting, dan social media.
“Kita harus menanamkan mindset digital. Mau nggak mau, suka nggak suka digital menjadi satu-satunya jalan supaya bisa sukses atau berhasil,” ujar Sukma.
Kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.
Adapun Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @siberkreasi, @literasidigitalkominfo atau website info.literasidigital.id.
(nag)