Adnan Minta Sawah di Gowa Berproduksi 3 Kali Setahun
loading...
A
A
A
GOWA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi kemarau panjang di wilayah Indonesia. Hal ini juga diprediksi akan berpengaruh pada produksi pertanian dan ketersediaan pangan.
Mengantisipasi hal tersebut, Bupati Gowa , Adnan Purichta Ichsan meminta jajarannya khususnya pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait melakukan langkah antisipasi. Seperti, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Peternakan dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Termasuk supaya sawah bisa produksi tiga kali setahun.
“Saat ini 54,69% daerah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Tentu ini akan berdampak pada produktifitas pertanian dan perkebunan dan lainnya mengalami penurunan, terutama wilayah pertanian yang mengandalkan tadah hujan,” ungkap Adnan saat memimpin Coffee Morning bersama jajarannya, Senin (1/8/2022).
Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut kata Adnan adalah memaksimalkan lahan-lahan produktif yang ada di Kabupaten Gowa . Lahan-lahan yang yang memiliki sistem irigasi yang baik harus didorong agar bisa berproduksi tiga kali dalam setahun.
“Lahan-lahan yang memilki produktifitas baik dijaga kalau perlu tambah subsidi, pupuk, atau bibit. Sawah-sawah yang teraliri air harus bisa didorong untuk produksi tiga kali dalam setahun. Desa dan kelurahan yang memiliki lahan produktif juga harus dijaga dengan baik,” harapnya.
Selain itu, orang nomor satu di Gowa ini meminta jajarannya untuk mencatat kebutuhan masyarakat Kabupaten Gowa setiap tahunnya. Sehingga bisa dilakukan perencanaan yang baik dalam menghadapi kemarau panjang yang diprediksi oleh BMKG.
“Selama ini Gowa mensubsidi kebutuhan daerah lain, ini perlu dihitung baik-baik, pastikan kebutuhan masyarakat Kabupaten Gowa tercukupi sebelum mensubsidi daerah lain,” terangnya.
Selain kebutuhan pangan, Bupati Adnan juga meminta jajarannya untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan baku. Menurutnya diprediksi dalam beberapa waktu kedepannya akan tejadi kenaikan pada sejumlah bahan baku. Hal ini akibat dari konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
“Sejumlah bahan-bahan baku mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Seperti minyak, bahan baku bangunan termasuk pangan diperkirakan juga mengalami kanaikan seperti di negara lain. Hal ini dampak dari konflik dan perang Rusia dan Ukraina menyebabkan sejumlah kebutuhan bahan baku mengalami kenaikan drastis seperti gandum,” tambahnya.
Mengantisipasi hal tersebut, Bupati Gowa , Adnan Purichta Ichsan meminta jajarannya khususnya pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait melakukan langkah antisipasi. Seperti, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Peternakan dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Termasuk supaya sawah bisa produksi tiga kali setahun.
“Saat ini 54,69% daerah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Tentu ini akan berdampak pada produktifitas pertanian dan perkebunan dan lainnya mengalami penurunan, terutama wilayah pertanian yang mengandalkan tadah hujan,” ungkap Adnan saat memimpin Coffee Morning bersama jajarannya, Senin (1/8/2022).
Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut kata Adnan adalah memaksimalkan lahan-lahan produktif yang ada di Kabupaten Gowa . Lahan-lahan yang yang memiliki sistem irigasi yang baik harus didorong agar bisa berproduksi tiga kali dalam setahun.
“Lahan-lahan yang memilki produktifitas baik dijaga kalau perlu tambah subsidi, pupuk, atau bibit. Sawah-sawah yang teraliri air harus bisa didorong untuk produksi tiga kali dalam setahun. Desa dan kelurahan yang memiliki lahan produktif juga harus dijaga dengan baik,” harapnya.
Selain itu, orang nomor satu di Gowa ini meminta jajarannya untuk mencatat kebutuhan masyarakat Kabupaten Gowa setiap tahunnya. Sehingga bisa dilakukan perencanaan yang baik dalam menghadapi kemarau panjang yang diprediksi oleh BMKG.
“Selama ini Gowa mensubsidi kebutuhan daerah lain, ini perlu dihitung baik-baik, pastikan kebutuhan masyarakat Kabupaten Gowa tercukupi sebelum mensubsidi daerah lain,” terangnya.
Selain kebutuhan pangan, Bupati Adnan juga meminta jajarannya untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan baku. Menurutnya diprediksi dalam beberapa waktu kedepannya akan tejadi kenaikan pada sejumlah bahan baku. Hal ini akibat dari konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
“Sejumlah bahan-bahan baku mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Seperti minyak, bahan baku bangunan termasuk pangan diperkirakan juga mengalami kanaikan seperti di negara lain. Hal ini dampak dari konflik dan perang Rusia dan Ukraina menyebabkan sejumlah kebutuhan bahan baku mengalami kenaikan drastis seperti gandum,” tambahnya.
(agn)