Angkat Isu-isu Budaya dan Kerajaan, 6 Tesis dan 2 Disertasi Raih Nusantara Academic Writing Awards

Jum'at, 08 Juli 2022 - 22:38 WIB
loading...
Angkat Isu-isu Budaya dan Kerajaan, 6 Tesis dan 2 Disertasi Raih Nusantara Academic Writing Awards
Enam tesis magister dan dua disertasi doktor yang mengangkat isu-isu berkaitan dengan tradisi, kebudayaan, keagamaan, dan kerajaan lokal di Indonesia meraih penghargaan dalam ajang Nusantara Academic Writing Awards (NAWA) 2022 Foto ist
A A A
JAKARTA - Enam tesis magister dan dua disertasi doktor yang mengangkat isu-isu berkaitan dengan tradisi, kebudayaan , keagamaan, dan kerajaan lokal di Indonesia meraih penghargaan dalam ajang Nusantara Academic Writing Awards (NAWA) 2022 (NAWA). Ajang tahunan yang digelar oleh Nusantara Institute bersama BCA ini sebagai upaya untuk melestarikan warisan kebudayaan bangsa.

Direktur Nusantara Institute, Prof Sumanto Al Qurtuby MSi, MA, PhD mengatakan, NAWA 2022 diikuti oleh 142 pelamar, baik mahasiswa S2 maupun S3, dari berbagai universitas di Indonesia. Sebagian peserta berasal dari mancanegara.



"Dari jumlah itu, 19 diantaranya masuk dalam tahap wawancara daring via zoom bersama tim panelis dan 8 di antaranya berhasil meraih penghargaan," ungkap Prof Sumanto pada acara pengumuman penghargaan, Senin (4/7/2022).

Penghargaan kategori A+ (Outstanding) diraih oleh Linda Mayasari (S2) dari Universitas Sanata Dharma (Yogyakarta) dengan tesis berjudul 'Bagong Kussudiardja: Estetika Jawa, Mabuk Amerika hingga Patriotisme Orba.'

Untuk kategori A (Excellent) diraih oleh Fatih Abdulbari (S2) dari Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta) dengan tesis berjudul 'Melukis Di Tengah Perang: Dullah dan Murid-Muridnya dalam Melukiskan Revolusi Indonesia".

Untuk kategori B+ (Very Good) terdapat tiga pemenang, yaitu Firqah Annajiyah Mansyuroh (S3) dari Universitas Islam Negeri Antasari (Banjarmasin) dengan disertasi berjudul 'Akulturasi Hukum Waris Adat pada Masyarakat Tionghoa Kalimantan Selatan'.

Jovico Onis Samallo (S2) dari Universitas Kristen Satya Wacana (Salatiga) dengan tesis berjudul 'Relasi Lintas Agama, Lintas Pulau: Imajinasi Folklore dalam Hubungan Gandong Nusalaut-Ambalau di Kota Ambon'.

Rexha Septeni Faril Nanda (S2) dari Institut Teknologi Bandung (Bandung) dengan tesis berjudul 'Perubahan dan Pergeseran Nilai Ruang Rumah Tradisional di Kawasan Saribu Rumah Gadang sebagai Hasil Komodifikasi Ruang Berbasis Pariwisata (Homestay)'.

Sementara itu, untuk kategori B (Good) diraih oleh tiga orang, yaitu Fathur Rohman (S3) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Surabaya) dengan judul disertasi 'Pesantren Ukir: Studi Etnografi Transmisi Seni Budaya Ukir di Pesantren Jepara'.

Sarah Monica (S2) Universitas Indonesia (Jakarta) dengan judul tesis 'Pengalaman dan Transformasi Spiritualitas: Etnografi Pelaku Tasawuf Urban di Rumi Center', dan Siti Nur Hasisah (S2) Universitas Diponegoro (Semarang) dengan judul tesis: 'Kajian Etnografi Komunikasi Bentuk dan Pola Komunikasi dalam Seni Pertunjukan Laesan di Lasem, Kabupaten Rembang'.

Proses seleksi dan penjurian NAWA 2022, lanjut Sumanto Al Qurtuby, dilakukan secara ketat sejak Maret hingga Mei 2022 dengan melibatkan 18 tim panelis atau dewan juri.

"Penyelenggaraan program NAWA dimaksudkan, antara lain, untuk menumbuhkembangkan semangat cinta budaya Nusantara di kalangan sarjana dan akademisi muda agar mereka lebih giat meneliti dan mengkaji persoalan kebudayaan lokal di Indonesia," ungkapnya.

Proses seleksi dan penjurian NAWA 2022, lanjut Sumanto Al Qurtuby, dilakukan secara ketat sejak Maret hingga Mei 2022 dengan melibatkan 18 tim panelis atau dewan juri. "Penyelenggaraan program NAWA dimaksudkan, antara lain, untuk menumbuhkembangkan semangat cinta budaya Nusantara di kalangan sarjana dan akademisi muda agar mereka lebih giat meneliti dan mengkaji persoalan kebudayaan lokal di Indonesia," ungkapnya.

Sarah, salah satu peraih penghargaan mengatakan bahwa NAWA 2022 tidak hanya menguatkan semangatnya dalam kerja akademik, melainkan juga berupaya menunjukkan pada khalayak bahwa karya penelitian ini penting bagi terbukanya pemahaman yang lebih luas mengenai peradaban Nusantara.

"Semoga perjuangan ini dapat turut menciptakan kehidupan manusia yang sejahtera, adil, dan beradab sesuai dengan cita-cita Pancasila,” ujarnya.

Inge Setiawati, EVP CSR BCA menjelaskan, rangkaian kegiatan NAWA 2022 diisi dengan dialog budaya bertajuk 'Melestarikan dan Memajukan Kesenian Nusantara' yang menghadirkan sutradara film Nurman Hakim, budayawan Dr. Ngatawi Al Zastrouw.

“Keberadaan award seperti ini merupakan momentum yang istimewa dan perlu mendapatkan apresiasi terutama bagi seluruh peserta yang telah mencurahkan waktu serta pikiran untuk menggali potensi seni budaya bangsa,” tutup Inge.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1847 seconds (0.1#10.140)