Sosok Mayor Ckm Dr Beni Arjihans, Kepala RS Merauke yang Ahli Bedah dan Aset Penting
loading...
Danrem 174 ATW Merauke, Brigjen TNI Evi Reza Pahlevi. Foto: Syahril/SINDOnews
A
A
A
MERAUKE - Kepala Rumah Sakit tingkat IV L.B Moerdani Merauke, Mayor Ckm Dr Beni Arjihans, yang tewas ditusuk dengan pisau dapur oleh Sertu MA, merupakan ahli bedah dan aset yang sangat penting.
Danrem 174 ATW Merauke, Brigjen TNI Evi Reza Pahlevi mengatakan, pihaknya berduka atas meninggalnya korban.
"Ini aset, dia selalu bekerjasama, setiap ada bedah, karena dia ahli bedah. Sudah 2 tahun bekerja," katanya, kepada wartawan, Selasa (5/7/2022).
Dirinya pun mengimbau, kepada seluruh anggotanya jika memiliki masalah, menyelesaikan dengan prosedural. Terkait peristiwa pembunuhan ini, yang dilakukan secara spontan, pihaknya pun akan melakukan pendalaman.
"Imbauan kepada seluruh anggota, dilakukan tindakan sesuai prosedural, karena ini di luar kita," ungkapnya.
Seperti diberitakan, Kepala Rumah Sakit tingkat IV L.B Moerdani Merauke, Mayor Ckm Dr. Beni Arjihans, tewas ditusuk pisau dapur pada bagian tubuh belakang oleh oknum anggota TNI Sertu MA.
Lihat Juga: Duduk Perkara CIA, FBI, dan NYPD Digugat Rp1,5 Triliun atas Pembunuhan Aktivis Muslim Malcolm X
Danrem 174 ATW Merauke, Brigjen TNI Evi Reza Pahlevi mengatakan, pihaknya berduka atas meninggalnya korban.
"Ini aset, dia selalu bekerjasama, setiap ada bedah, karena dia ahli bedah. Sudah 2 tahun bekerja," katanya, kepada wartawan, Selasa (5/7/2022).
Dirinya pun mengimbau, kepada seluruh anggotanya jika memiliki masalah, menyelesaikan dengan prosedural. Terkait peristiwa pembunuhan ini, yang dilakukan secara spontan, pihaknya pun akan melakukan pendalaman.
"Imbauan kepada seluruh anggota, dilakukan tindakan sesuai prosedural, karena ini di luar kita," ungkapnya.
Seperti diberitakan, Kepala Rumah Sakit tingkat IV L.B Moerdani Merauke, Mayor Ckm Dr. Beni Arjihans, tewas ditusuk pisau dapur pada bagian tubuh belakang oleh oknum anggota TNI Sertu MA.
Lihat Juga: Duduk Perkara CIA, FBI, dan NYPD Digugat Rp1,5 Triliun atas Pembunuhan Aktivis Muslim Malcolm X
(san)
Explore More