Kepala BNPT: Kawasan Terpadu Nusantara Garut Bukti Negara Hadir Lawan Radikalisme
loading...
A
A
A
GARUT - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar soft opening Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) seluas 10 hektare di Kecamatan Kadungora, Garut, Jawa Barat.
Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan, KTN Garut ini merupakan bentuk negara hadir dalam proses deradikalisasi berbasiskan kesejahteraan dengan konsep pentahelix yang melibatkan banyak pihak. Keterlibatan banyak pihak dalam program KTN adalah simbol perlawanan terhadap virus intoleran terorisme yang menjadi musuh bersama.
"Di dalam KTN ini melibatkan banyak pihak. Mengingat terorisme adalah musuh negara. Maka negara harus hadir dan semua pihak harus dilibatkan," katanya dikutip Minggu (3/7/2022).
Boy Rafli juga mengatakan pemilihan wilayah Garut di Jawa Barat menjadi salah satu lokasi pembangunan KTN adalah untuk menekan potensi yang mungkin saja muncul. Sehingga program seperti ini disiapkan untuk membangun kewaspadaan bersama terhadap radikalisme terorisme.
Dengan kehadiran KTN Garut, diharapkan semua pihak dapat merasakan manfaatnya terutama bagi para mitra derad atau mantan narapidana terorisme (napiter), agar mereka dapat berbaur serta diterima dengan baik oleh masyarakat umum.
"Dengan KTN ini diharapkan proses reintergrasi mitra derad dengan masyarakat dapat berjalan dengan baik, sehingga mereka diterima baik oleh masyarakat umum," katanya.
Sementara itu Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mendukung KTN di wilayah Garut. Menurutnya hal ini menandakan bahwa Pemda dan masyarakat Garut sepakat menolak seluruh bentuk ideologi kekerasan yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kami bisa berbangga dengan hadirnya KTN di Desa Harumansari Garut ini. Kami tidak ingin ada terorisme di Indonesia," jelasnya.
Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan, KTN Garut ini merupakan bentuk negara hadir dalam proses deradikalisasi berbasiskan kesejahteraan dengan konsep pentahelix yang melibatkan banyak pihak. Keterlibatan banyak pihak dalam program KTN adalah simbol perlawanan terhadap virus intoleran terorisme yang menjadi musuh bersama.
"Di dalam KTN ini melibatkan banyak pihak. Mengingat terorisme adalah musuh negara. Maka negara harus hadir dan semua pihak harus dilibatkan," katanya dikutip Minggu (3/7/2022).
Boy Rafli juga mengatakan pemilihan wilayah Garut di Jawa Barat menjadi salah satu lokasi pembangunan KTN adalah untuk menekan potensi yang mungkin saja muncul. Sehingga program seperti ini disiapkan untuk membangun kewaspadaan bersama terhadap radikalisme terorisme.
Dengan kehadiran KTN Garut, diharapkan semua pihak dapat merasakan manfaatnya terutama bagi para mitra derad atau mantan narapidana terorisme (napiter), agar mereka dapat berbaur serta diterima dengan baik oleh masyarakat umum.
"Dengan KTN ini diharapkan proses reintergrasi mitra derad dengan masyarakat dapat berjalan dengan baik, sehingga mereka diterima baik oleh masyarakat umum," katanya.
Sementara itu Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mendukung KTN di wilayah Garut. Menurutnya hal ini menandakan bahwa Pemda dan masyarakat Garut sepakat menolak seluruh bentuk ideologi kekerasan yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kami bisa berbangga dengan hadirnya KTN di Desa Harumansari Garut ini. Kami tidak ingin ada terorisme di Indonesia," jelasnya.