PDAM Genjot Penggunaan Westafel Portable Hingga Capai 100 Unit
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Perusahan Daerah (Perumda) Air Minum Kota Makassar, terus menggenjot penggunaan westafle portable dengan menambah jumlah tandem di sejumlah titik di Kota Makassar.
Saat ini jumlah westafle aktif yang tersebar dan sebanyak 90 unit. Jumlah tersebut kian hari semakin bertambah karena banyaknya sumbangan tandem yang masuk dari berbagai instansi.
"Itu masih 78 yang terdata tapi ada lagi masuk sekarang, sudah 90 unit, dan kami masih mau buat 10 lagi dari sumbangan CSR," ujar Humas PDAM Kota Makassar Muhammad Rusli.
Sehingga total keseluruhan Westafle nantinya akan mencapai 100 unit. Rusli menjelaskan, jumlah awal westafle tersebut hanya sebanyak sembilan unit dan paling banyak 12 unit pada 23 Maret lalu, namun pascapemasangan di sejumlah pasar dan tempat-tempat keramaian, sejumlah instansi mulai melirik, sehingga tergerak untuk membuat hal serupa.
Sumbangan tandem kemudian mulai berdatangan ke PDAM. Banyaknya jumlah tandem mulai bisa disalurkan ke berbagai variatif tempat. Hal ini sangat membantu mengingat target awal hanya menyasar pasar dan beberapa taman yang ramai dikunjungi masyarakat.
"Pasar-pasar itu sudah dipasangi di Kota Makassar, kecuali pasar yang tiba-tiba ada, kita sekarang bisa pasang di berbagai titik, ada juga beberapa kantor yang berhubungan dengan publik," katanya.
Lebih jauh, suply air dan sabun sendiri dipastikan gratis dan secara berkala dipantau untuk diisi oleh mobil pengangkut air PDAM.
Tiap harinya dari 90 unit westafle tersebut, distribusi dan pemakaina air oleh mesyarakat Makassar mencapai 65.000 hingga 70.000 liter.
Rusli menjelaskan, banyaknya jumlah westafle tersebut sedikit menyulitkan pihaknya, dia mengaku beberapa westafle portable tersebut memang terkadang lambat di-refill oleh pihaknya. Pasalnya armada yang bertugas untuk mengisi 90 tandem tersebut hanya berjumlah dua buah kendaraan.
"Kalau terlambat itu wajar, yang mau diisi itu banyak karena kita punya armada itu terbatas, itu cuma dua mobil," katanya.
Agar identifikasi lebih efektif, tiap tandem memiliki satu orang penanggung jawab di tiap daerah yang bakal melaporkan situasi tandem jika kehabisan air atau sabun. Orang tersebut semisal kepala pasar, atau orang sekitar yang berdomisili di dekat tandem.
"Kita sudah membuat rute sebenarnya, kan satu mobil itu cuma 4 kubik isinya berarti kalau cuma 4 kubik itu bisa mengisi empat tandem, rata-ratakan 1000 kan isinya, ada juga sih 600 tapi kebanyakan itu," kata Rusli.
Rute tersebut dibuat setelah adanya laporan tersebut, sehingga para carrier tidak harus bolak-balik untuk mengantarkan air.
Adapun total penggunaan air dari 100 unit Tandem akan mencapai 90.000 hingga 100.000 liter pemakaian di seluruh kota Makassar.
"Itu nantinya kalau kita bagi empat kubik saja satu mobil itu butuh berapa mobil itu kira-kira kalau kita mau isi," katanya.
Lihat Juga: Ada-ada Saja! Viral Emak-emak Berdaster Gelar Ritual Bakar Lilin dan Sesajen di Meteran PDAM
Saat ini jumlah westafle aktif yang tersebar dan sebanyak 90 unit. Jumlah tersebut kian hari semakin bertambah karena banyaknya sumbangan tandem yang masuk dari berbagai instansi.
"Itu masih 78 yang terdata tapi ada lagi masuk sekarang, sudah 90 unit, dan kami masih mau buat 10 lagi dari sumbangan CSR," ujar Humas PDAM Kota Makassar Muhammad Rusli.
Sehingga total keseluruhan Westafle nantinya akan mencapai 100 unit. Rusli menjelaskan, jumlah awal westafle tersebut hanya sebanyak sembilan unit dan paling banyak 12 unit pada 23 Maret lalu, namun pascapemasangan di sejumlah pasar dan tempat-tempat keramaian, sejumlah instansi mulai melirik, sehingga tergerak untuk membuat hal serupa.
Sumbangan tandem kemudian mulai berdatangan ke PDAM. Banyaknya jumlah tandem mulai bisa disalurkan ke berbagai variatif tempat. Hal ini sangat membantu mengingat target awal hanya menyasar pasar dan beberapa taman yang ramai dikunjungi masyarakat.
"Pasar-pasar itu sudah dipasangi di Kota Makassar, kecuali pasar yang tiba-tiba ada, kita sekarang bisa pasang di berbagai titik, ada juga beberapa kantor yang berhubungan dengan publik," katanya.
Lebih jauh, suply air dan sabun sendiri dipastikan gratis dan secara berkala dipantau untuk diisi oleh mobil pengangkut air PDAM.
Tiap harinya dari 90 unit westafle tersebut, distribusi dan pemakaina air oleh mesyarakat Makassar mencapai 65.000 hingga 70.000 liter.
Rusli menjelaskan, banyaknya jumlah westafle tersebut sedikit menyulitkan pihaknya, dia mengaku beberapa westafle portable tersebut memang terkadang lambat di-refill oleh pihaknya. Pasalnya armada yang bertugas untuk mengisi 90 tandem tersebut hanya berjumlah dua buah kendaraan.
"Kalau terlambat itu wajar, yang mau diisi itu banyak karena kita punya armada itu terbatas, itu cuma dua mobil," katanya.
Agar identifikasi lebih efektif, tiap tandem memiliki satu orang penanggung jawab di tiap daerah yang bakal melaporkan situasi tandem jika kehabisan air atau sabun. Orang tersebut semisal kepala pasar, atau orang sekitar yang berdomisili di dekat tandem.
"Kita sudah membuat rute sebenarnya, kan satu mobil itu cuma 4 kubik isinya berarti kalau cuma 4 kubik itu bisa mengisi empat tandem, rata-ratakan 1000 kan isinya, ada juga sih 600 tapi kebanyakan itu," kata Rusli.
Rute tersebut dibuat setelah adanya laporan tersebut, sehingga para carrier tidak harus bolak-balik untuk mengantarkan air.
Adapun total penggunaan air dari 100 unit Tandem akan mencapai 90.000 hingga 100.000 liter pemakaian di seluruh kota Makassar.
"Itu nantinya kalau kita bagi empat kubik saja satu mobil itu butuh berapa mobil itu kira-kira kalau kita mau isi," katanya.
Lihat Juga: Ada-ada Saja! Viral Emak-emak Berdaster Gelar Ritual Bakar Lilin dan Sesajen di Meteran PDAM
(agn)