Kedatangan TKA China Memunculkan Pro dan Kontra di Masyarakat

Rabu, 24 Juni 2020 - 15:11 WIB
loading...
Kedatangan TKA China Memunculkan Pro dan Kontra di Masyarakat
Kedatangan 500 TKA China menimbulkan polemik di publik. Bahkan, ratusan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di Bandara Haluoleo, Kendari, Selasa (23/6/2020). Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China menimbulkan polemik di publik. Bahkan, ratusan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di Bandara Haluoleo, Kendari, Selasa (23/6/2020).

Mereka menolak kedatangan TKA, yang merupakan tenaga ahli, untuk membantu mempercepat selesainya pembangunan smelter PT VDNI dan PT OSS di Konawe, Sulawesi Tenggara.

Meskipun begitu, warga lokal di sekitar pabrik justru memperlihatkan sikap yang berbeda. Kepala Desa Purui Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Mahadi (52 tahun) menyayangkan pihak-pihak yang berkomentar tanpa mempertimbangkan ekonomi masyarakat setempat yang bergantung pada beroperasinya industri pengolahan nikel ini.

"Kehadiran VDNI membuka lapangan kerja kepada masyarakat yang sebelumnya bekerja tidak menentu," terangnya dalam keterangan yang diterima, Rabu (24/6/2020).

Salah seorang warga, Budiono (58), mengaku senang dengan kedatangan TKA tersebut karena dapat mempercepat selesainya smelter yang tengah dibangun. Sebab hal tersebut, menurutnya, membuat omset usaha warung makannya akan semakin ramai. Sejak berdirinya VDNI, penghasilan rata-ratanya melonjak hingga Rp5 juta/hari.

Padahal, dahulu penghasilan sebagai petani hanya sebesar Rp5 juta per tiga bulan saat panen. Pria yang membuka tempat usaha warung makan di jalan masuk kawasan industri tersebut juga mengantongi tambahan penghasilan dari indekos yang dia bangun. Indekos semi permanen dengan 56 kamar tersebut tak pernah kosong penghuni. "Saya sewakan ada yang 600, 800, sampai sejuta sebulan," ujarnya.

Selain menguatkan perputaran ekonomi, kedatangan TKA tersebut diharapkan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja lokal di Sultra, khususnya di wilayah sekitar berdirinya pabrik. Menurut salah seorang pekerja lokal, Sukal Septi Sari, kedatangan tenaga ahli asal China tersebut akan meningkatkan lapangan kerja dari perusahaan.

"Tenaga kerja lokal bisa diserap, karena satu tenaga ahli dari China akan dibantu oleh tujuh karyawan lokal," ujarnya dalam video yang beredar (23/06).

Pekerja lokal lainnya, Ruli, menuturkan bahwa semakin banyak masuknya TKA yang merupakan tenaga ahli, akan berdampak positif terhadap penyerapan tenaga lokal terutama angkatan pekerja yang baru lulus jenjang pendidikan.
"Masuknya mereka akan berdampak positif, karena anak-anak muda yang baru saja menamatkan pendidikan yang masih nganggur dan lulus sekolah dapat langsung diserap untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja," pungkasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1786 seconds (0.1#10.140)