Tertangkap balapan liar, anak polisi dipopor Brimob

Selasa, 22 Oktober 2013 - 00:39 WIB
Tertangkap balapan liar, anak polisi dipopor Brimob
Tertangkap balapan liar, anak polisi dipopor Brimob
A A A
Sindonews.com - Polrestabes Makassar mengklaim, operasi pemberantasan geng motor dan balap liar di sepanjang Jalan Veteran, sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polrestabes AKBP M Ridwan menyebutkan, sejumlah pemuda yang diamankan petugas, seluruhnya tertangkap tangan melakukan aksi balap liar.

Perwira pengendali operasi ini mengatakan, kalau pun ada pihak-pihak yang ingin memperkarakan penertiban geng motor ini, pihaknya siap pasang badan.

Penjelasan mantan Wakapolresta Makassar Timur ini menyusul protes dari Kasubag Humas Polres Gowa AKP Andri Lilikai, yang tidak menerima anaknya dianiaya petugas, pada Minggu 20 Oktober 2013 dini hari lalu.

"Anak itu geng motor kan, dan terlibat balap liar. Kalau memang ada yang keberatan silahkan melapor," kata Ridwan, kepada wartawan, Senin (21/10/2013).

Menurutnya, meski ada pihak-pihak yang tak setuju terhadap operasi tersebut, polrestabes tetap akan turun ke jalanan untuk meminimalisir aksi kelompok geng motor. "Intinya, operasi penindakan geng motor dan aksi balap liar tetap jalan. Kami tidak akan berhenti," pungkasnya.

Diberitakan, putra AKP Andri Lilikai, Reza Andika (20), mengalami luka di wajah, dan tulang pergelangan tangan kirinya bergeser setelah dihantam menggunakan senjata api oleh petugas Brimob.

Saat kejadian, Reza berusaha kabur dari pengejaran petugas. Kemudian, Reza dan beberapa rekannya terperangkap di sebuah gang sempit, dan digiring bersama kendaraannya ke Polsekta Makassar.

Saat tertangkap itulah, diduga anggota Brimob melakukan penganiayaan dengan memopor anak polisi tersebut dengan senjata laras panjang.

"Besok (hari ini) rencana saya akan melaporkan kasus ini ke Propam Polda. Saya tidak terima anak saya dipukuli seperti ini," kata AKP Andri.

Akibat penganiayaan ini, Reza harus bolak balik RS Bhayangkara untuk mengecek kondisi kesehatannya. Bahkan, rekan anaknya, Dirga (19), juga ditinju oleh petugas yang menangkapnya.

Andri pun mengklaim, anaknya tersebut dikenal baik, dan dia tak percaya kalau anaknya terlibat aksi balap liar, terlebih geng motor. "Kalau memang dia geng motor, saya malah suruh petugas membanting anak saya. Dia itu cacat di kakinya, jadi tak mungkin ikut balapan liar," kelitnya.

Kabid Humas Polda Kombes Pol Endi Sutendi tak mempermasalahkan jika AKP Andri ingin memperkarakan kasus yang menimpa anaknya. Namun, dia menyebutkan, operasi yang dilakukan polrestabes dan jajarannya dalam rangka pemberantasan geng motor yang banyak berbuat aksi kriminal serta meresahkan masyarakat.

"Silahkan melapor, kami hargai itu. Kalau operasi yang dilakukan polrestabes, polda sepenuhnya mendukung dan tak pandang bulu. Apalagi kasus geng motor yang dikenal anarkis," ujar Endi.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7251 seconds (0.1#10.140)