Badai Hantam Selat Bali, Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang Ditutup 6 Jam
loading...
A
A
A
DENPASAR - Penyeberangan Gilimanuk -Ketapang ditutup 6 jam Senin (30/5/2022). Hal itu disebabkan hujan badai yang menerjang selat Bali.
Akibat penutupan, terjadi penumpukan kendaraan hingga mencapai 3 kilometer. "Macet sampai pertigaan hutan Cekik," ujar Jamaluddin, sopir travel yang akan menyeberang.
Sopir yang hendak mengantarkan penumpang ke Semarang ini mengaku sudah tiba di dekat pelabuhan sejak jam 13.00 Wita. Baru jam 19.00 Wita, dia bisa menyeberang setelah pelabuhan dibuka.
Kepala BPTD Bali-NTB Satuan Pelayanan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan mengatakan, penutupan penyeberangan dilakukan sejak pukul 12.45 Wita. "Hujan lebat disertai angin kencang dan ombak tinggi," katanya.
Dia menjelaskan, cuaca buruk di selat Bali berdampak pasa jarak pandang di laut terbatas akibat kabut tebal. Kondisi itu sangat berisiko bagi kapal feri.
Selain itu, angin kencang dan gelombang tinggi yang terjadi berpotensi mendorong kapal feri keluar jalur pelayaran dan bisa memicu tabrakan antar kapal yang terjadi di tengah selat Bali.
"Gelombang tinggi juga menyulitkan pergerakan kapal saat sandar maupun bongkar muat," ujar Sastrawan.
Akibat penutupan, terjadi penumpukan kendaraan hingga mencapai 3 kilometer. "Macet sampai pertigaan hutan Cekik," ujar Jamaluddin, sopir travel yang akan menyeberang.
Sopir yang hendak mengantarkan penumpang ke Semarang ini mengaku sudah tiba di dekat pelabuhan sejak jam 13.00 Wita. Baru jam 19.00 Wita, dia bisa menyeberang setelah pelabuhan dibuka.
Kepala BPTD Bali-NTB Satuan Pelayanan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan mengatakan, penutupan penyeberangan dilakukan sejak pukul 12.45 Wita. "Hujan lebat disertai angin kencang dan ombak tinggi," katanya.
Dia menjelaskan, cuaca buruk di selat Bali berdampak pasa jarak pandang di laut terbatas akibat kabut tebal. Kondisi itu sangat berisiko bagi kapal feri.
Selain itu, angin kencang dan gelombang tinggi yang terjadi berpotensi mendorong kapal feri keluar jalur pelayaran dan bisa memicu tabrakan antar kapal yang terjadi di tengah selat Bali.
"Gelombang tinggi juga menyulitkan pergerakan kapal saat sandar maupun bongkar muat," ujar Sastrawan.
(nic)