Kasus Hepatitis Akut Terdeteksi di RS Tangerang, Dinkes: Kita Investigasi
loading...
Dinkes Kota Tangerang tengah menginvestasi kasus pertama pasien anak yang didiagnosis terkena hepatitis akut dan dirawat di salah satu rumah sakit. Foto: Ilustrasi/MNC Portal
A
A
A
TANGERANG - Dinas Kesehatan ( Dinkes ) Kota Tangerang buka suara terkait kasus pertama pasien anak yang didiagnosis terkena hepatitis akut dan dirawat di salah satu rumah sakit yang ada di kota ini. Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni.
Dini menuturkan, pasien tersebut kini dirawat di Rumah Sakit (RS) Mandaya, Kota Tangerang.
“Saat ini kami sedang lakukan investigasi lebih lanjut," paparnya saat dikonfirmasi, Rabu (25/5/2022).
Kendati demikian, dia menjelaskan, kasus ini terbilang masih dalam kategori pending clasification (menunggu hasil pemeriksaan laboratorium).
"Untuk kasus tersebut masih masuk dalam kategori kasus pending clasification,” ujarnya.
Dini menjelaskan, untuk kondisi pasien saat ini juga sudah membaik setelah menjalani perawatan.
Menanggapi kasus suspek pertama ini, diakui Dini, pihaknya juga melalukan pemeriksaan penunjang yang berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Dinkes Provinsi, Kemenkes, BKPK (Litbangkes).
“Kami menyiapkan fasilitas kesehatan untuk deteksi dini dan tatalaksana rujukan. Dan juga saat ini l untuk masyarakat secara umum diberikan imbauan," paparnya.
Sebelumnya diketahui, Dinas Kesehatan Provinsi Banten mengkonfirmasi terkait penemuan suspek kasus pertama ini di wilayah administrasinya.
Kepala Dinas Kesehatan Ati Pramudji Hastuti menyebut bahwa pasien tersebut berusia 3 tahun dan didiagnosis suspek hepatitis akut.
"Domisili di DKI ditemukan RS Mandaya dengan diagnosa suspek hepatitis akut," paparnya dalam keterangan, Rabu (25/5/2022).
Selanjutnya dijelaskan secara kumulatif, Kemenkes mencatat ada 35 kasus pasien gejala hepatitis akut. Kasus ini tersebar di Sumatera Barat hingga DKI Jakarta.
Dini menuturkan, pasien tersebut kini dirawat di Rumah Sakit (RS) Mandaya, Kota Tangerang.
“Saat ini kami sedang lakukan investigasi lebih lanjut," paparnya saat dikonfirmasi, Rabu (25/5/2022).
Kendati demikian, dia menjelaskan, kasus ini terbilang masih dalam kategori pending clasification (menunggu hasil pemeriksaan laboratorium).
"Untuk kasus tersebut masih masuk dalam kategori kasus pending clasification,” ujarnya.
Dini menjelaskan, untuk kondisi pasien saat ini juga sudah membaik setelah menjalani perawatan.
Menanggapi kasus suspek pertama ini, diakui Dini, pihaknya juga melalukan pemeriksaan penunjang yang berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Dinkes Provinsi, Kemenkes, BKPK (Litbangkes).
“Kami menyiapkan fasilitas kesehatan untuk deteksi dini dan tatalaksana rujukan. Dan juga saat ini l untuk masyarakat secara umum diberikan imbauan," paparnya.
Sebelumnya diketahui, Dinas Kesehatan Provinsi Banten mengkonfirmasi terkait penemuan suspek kasus pertama ini di wilayah administrasinya.
Kepala Dinas Kesehatan Ati Pramudji Hastuti menyebut bahwa pasien tersebut berusia 3 tahun dan didiagnosis suspek hepatitis akut.
"Domisili di DKI ditemukan RS Mandaya dengan diagnosa suspek hepatitis akut," paparnya dalam keterangan, Rabu (25/5/2022).
Selanjutnya dijelaskan secara kumulatif, Kemenkes mencatat ada 35 kasus pasien gejala hepatitis akut. Kasus ini tersebar di Sumatera Barat hingga DKI Jakarta.
(mhd)
Lihat Juga :
