Arumi Bachsin Ajak Kader PKK Waspadai Gizi Buruk untuk Tekan Angka Stunting

Selasa, 24 Mei 2022 - 07:18 WIB
loading...
Arumi Bachsin Ajak Kader...
Ketua PKK Jawa Timur, Arumi Bachsin.Foto/dok
A A A
SURABAYA - Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Timur (Jatim) Arumi Bachsin mengajak kader PKK untuk waspada terhadap gizi buruk pada anak. Mengingat, gizi buruk seringkali menjadi penyebab angka stunting terus bertambah.

Menurut Arumi, diperlukan peningkatan kualitas kader dalam edukasi dan penyampaian informasi kepada masyarakat. Sebab, untuk membangun kesadaran terhadap pentingnya gizi maupun pola hidup sehat, memang dibutuhkan intervensi langsung.

Baca juga: 2 Tahun Pandemi COVID-19, Angka Stunting di Jatim Tinggal 23,5%

"Kita harus intervensi langsung pada keluarga yang sekiranya punya pola hidup kurang baik. Maka dari itu, perlu peningkatan kapasitas kader-kader dalam melaksanakan edukasi pada masyarakat," katanya saat membuka Rapat Pertemuan Kader dalam rangka Pencegahan Stunting, Penurunan AKI dan AKB di Surabaya, Senin (23/5/2022).

Arumi menjelaskan, peningkatan kualitas ini penting karena tingkat prevalensi (jumlah kasus) stunting Indonesia maupun Jatim masih di bawah standar WHO 20 persen. Di mana, pada 2021, jumlah kematian bayi berjumlah 3.330 bayi dengan tingkat prevalensi stunting 23,5 persen.

"Sebenarnya ini sudah lebih baik daripada tingkat prevalensi stunting nasional. Angka ini juga sudah turun dari yang sebelumnya sekutar 26 persen. Tapi ini tetap harus digenjot lagi agar memenuhi standar WHO untuk Indonesia," terangnya.

Lebih jauh, mantan artis ini mengatakan bahwa permasalahan ini harus segera diselesaikan. Sebab, tingkat stunting akan berdampak pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang berindikator 3 dimensi. Yakni umur panjang dan sehat, pengetahuan, serta standar hidup yang layak. "Selain itu, setiap satu nyawa dari anak-anak kita itu tentunya berharga," imbuhnya.

Selain itu, Arumi menerangkan, ibu memegang kunci dalam sukses tidaknya upaya penurunan stunting yang gencar dilakukan oleh PemprovJatim. "Kunci keberhasilan dari proses ini adalah pengetahuan ibu dalam menyiapkan dirinya melahirkan anak yang sehat dan juga selamat, serta mengasuh anak dengan gizi yang optimal. Maka kita juga harus fokus pada kesehatan dan mental ibu," tambahnya.

Meski begitu, Arumi mengingatkan bahwa faktor eksternal seringkali berubah secara drastis. Oleh karenanya, para kader harus dapat menyesuaikan apa yang mereka pelajari dengan kondisi yang ada di lapangan.

"Yang terjadi di sekitar kita sering berubah. Kita masih dihadapkan dengan pandemi yang berkepanjangan dan sekarang sudah disambut oleh hepatitis akut. Ini jelas mengubah cara kita hidup. Inilah mengapa teori yang kita ketahui harus tetap update dengan perubahan di sekitar kita," katanya
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1956 seconds (0.1#10.140)