Pemkab Pangkep Siapkan Inovasi Mega Macca Atasi Stunting

Sabtu, 21 Mei 2022 - 09:09 WIB
loading...
Pemkab Pangkep Siapkan Inovasi Mega Macca Atasi Stunting
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkep memperkenalkan inovasi Mega Macca saat penilaian kinerja aksi konvergensi stunting tingkat Provinsi Sulsel tahun 2022. Foto/SINDOnews/Muh Subhan
A A A
PANGKEP - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkep memperkenalkan inovasi Mega Macca saat penilaian kinerja aksi konvergensi stunting tingkat Provinsi Sulsel tahun 2022. Adapun kegiatan tersebut digelar di salah satu hotel di Kota Makassar, belum lama ini.

Kepala Dinas Kesehatan Pangkep, Herlina, mengungkapkan inovasi Mega Macca lahir sebagai upaya penanganan stunting . Mega merupakan akronim dari Messo (kenyang) dan Magala (kuat/sehat). Sedangkan Macca berarti cerdas.



Ia menjelaskan Messo memiliki makna upaya pemenuhan gizi bagi seluruh balita di Pangkep , khususnya anak yang masih dalam kategori 1.000 hari kehidupan. Adapun Magala adalah capaian berikut yang hendak dicapai, bahwa setelah anak-anak Messo diharapkan Magala alias sehat. Toh, seseorang akan sehat bila semua gizinya terpenuhi.

Selanjutnya, Macca diinginkan ibu menjadi cerdas dalam mengasuh anak. Mulai dari usia balita hingga usia 5 tahun. Bahkan, seorang ibu harus cerdas mengolah makanan sebelum hamil dan masa hamil.

"Sembilan bulan pertama dalam kandungan itu menentukan masa depan anak. Jadi, Messo harus mulai dalam kandungan, lahir hingga 1.000 HPK. Sehingga, dengan Mega Macca kita lahirkan anak yang sehat dan cerdas," ungkap dia.

Inovasi Mega Macca di Pangkep merupakan kolaborasi lintas sektor. Di antaranya yakni Dinas kesehatan, DPMD, Bappalitbangda, Disdukcapil KB, Dinsos, Distan, Disidikbud, Dinas perikanan, Perundistrian, Kemenag serta NGO.

Herlina menyebut angka stunting Pangkep mencapai 14 persen tahun 2020, sementara tahun 2021 turun ke angka 12 persen berdasarkan EPPPGM. Sementara berdasarkan SSGI 34,51 persen turun menjadi 33,1 persen. "Kalau menggunakan SSGI kita turun 1 persen lebih. Kalau menggunakan EPPGMI turun 2 persen," sebutnya.

Selain inovasi Mega Macca, berbagai upaya juga terus dilakukan untuk percepatan penurunan angka stunting di Pangkep. Pemerintah lebih menekankan pelaksanaan kegiatan di lapangan. Termasuk melibatkan PKK proaktif dalam melaksanakan penanganan stunting.

"Kita juga sudah bentuk pendamping keluarga di desa. Kita berdayakan agar mereka terlibat dalam penangnan gizi," terangnya.

Presentasi kegiatan penanganan stunting mulai dari aksi 1 hingga 8 dipaparkan oleh Sekretaris DPMD Pangkep Sulfadli di hadapan panelis dan peserta dari 24 kabupaten/kota di Sulsel. Mulai dari aksi 1, menetapkan 20 lokus penanganan stunting melaui SK bupati. Sebanyak20 lokus ini ditetapkan berdasarkan 5 poin kriteria.

Aksi kedua, penyusunan rencana kerja oleh tim penanganan stunting Pemkab Pangkep , forkopimda dan pihak terkait. Aksi ketiga, ikrar bersama percepatan penanganan stunting oleh berbagai pihak. Aksi keempat, penyesuaian dan perbaikan regulasi agar peran desa menjadi ujung tombak dalam penanganan stunting.



Aksi lima, pembentukan KPM di 65 desa. Setiap KPM dialokasikan insentif sebesar Rp500 ribu -Rp 1,5juta perbulan perKPM. Serta peningkatan SDM KPM. Aksi enam, membangun manajemen data dan instrumen agar menghasilkan data yang akurat.

Selanjutnya akai ketujuh, publikasi yang dilakukan pada sektor publik dan poster informasi dan penanganan stunting. Begitupun publikasi media massa, baik cetak, online maupun elektronik. Aksi delapan, dilakukan review kinerja tahunan para stackholder.
(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2171 seconds (0.1#10.140)