Irigasi Rusak Akibat Longsor 6 Bulan Lalu, Ratusan Petani di Pematangsiantar Mengeluh

Jum'at, 20 Mei 2022 - 12:44 WIB
loading...
Irigasi Rusak Akibat...
Petani di dusun Sianjur, kelurahan Simarimbun kecamatan Siantar Marimbun, tidak lagi bisa menanam padi karena saluran air rusak ,sawah kering tidak bisa ditanami. Foto ist
A A A
PEMATANGSIANTAR - Sekitar seratusan petani padi di Dusun Sianjur, Kelurahan Simarimbun, Kecamatan Siantar Marimbun, terancam kehilangan mata pencaharian mereka. Ini disebabkan saluran irigasi rusak parah usai diterjang longsor enam bulan lalu dan sehingga tidak mengalirkan air ke sawah mereka.

Perwakilan petani, Patar Silalahi, Jumat (20/5/2022) mengatakan, akibat kerusakan jaringan irigasi yang tidak kunjung mendapat perhatian pemerintah, sekitar 50 hektare lahan pertanian yang selama ini ditanami padi tidak lagi berproduksi karena tidak ada air.



"Sudah banyak hutang kami, karena tidak ada lagi sumber penghidupan, warga di Dusun Sianjur hanya menggantungkan hidup dari sawah selama ini. Namun karena tidak bisa menanam padi sejak Desember 2021 kemarin, terpaksa pinjam uang kemana-mana untuk menyambung hidup keluarga," sebut Patar.

Para petani menurutnya, sudah menyampaikan keluhan kepada Dinas Pertanian Pematangsiantar berulang kali aga supaya saluran irigasi yang rusak diperbaiki, sehingga petani bisa kembali menanam padi. Namun, hingga kini belum ditanggapi.

"Seharusnya kerusakan jaringan irigasi bisa diperbaiki dengan segera melalui penanggulangan bencana alam, tapi kenyataannya sampai sekarang dibiarkan rusak", ujar Patar.

Patar khawatir jika tidak segera diperbaiki penderitaan petani akan berkepenjangan karena tidak bisa menanam padi dan lahan yang ada terancam menjadi lahan tidur.

Ketua DPRD Pematangsiantar, Timbul M Lingga mendesak instansi terkait di Pemkot Pematangsiantar segera menindaklanjuti keluhan petani di kecamatan Siantar Marimbun.

"Saya mendesak Dinas Pertanian atau instansk terkait untuk turun menyukapi keluhan petani di kecamatan Siantar Marimbun, karena menyangkut kelangsungan hidup banyak orang, baik petani yang kelihangan sumber hidup maupun masyarakat banyak terkait ketahanan pangan," sebut Timbul.

(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3422 seconds (0.1#10.140)