Polda Jawa Timur Bongkar Penyelewengan 279 Ton Pupuk Bersubsidi

Senin, 16 Mei 2022 - 18:35 WIB
loading...
Polda Jawa Timur Bongkar Penyelewengan 279 Ton Pupuk Bersubsidi
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta saat meninjau ratusan ton barang bukti pupuk bersubsidi yang diamankan di Mapolda Jatim.
A A A
SURABAYA - Polda Jawa Timur (Jatim) membongkar kasus dugaan penyelewenangan pupuk bersubsidi sebanyak 279,45 ton atau 5.589 sak.

Ratusan ton pupuk tersebut diamankan dari sembilan kabupaten di Jatim, yaitu Banyuwangi, Jember, Nganjuk, Ngawi, Ponorogo, Tuban, Blitar, Sampang, dan Lamongan.

Dalam kasus ini, Polda Jatim menangkap sebanyak 21 pelaku. Sebelumnya, polisi telah menerima sebanyak 17 laporan terkait dugaan penyelewengan pupuk bersubisidi. Dari 17 laporan tersebut, 13 perkara ditangani Polda Jatim.

Baca juga: Fakta-fakta Kecelakaan Maut Bus Pariwisata Tewaskan 15 Penumpang di Tol Sumo

"Para tersangka modusnya membeli pupuk bersubsidi yang kemudian mengganti kemasannya (saknya) dan menjualnya dengan harga berbeda," kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, Senin (16/5/2022).

Nico menegaskan, pemerintah sudah menetapkan harga eceran tertinggi pupuk sebesar Rp115.000. Namun oleh pelaku dijual dengan harga Rp160.000 sampai dengan Rp200.000.

"Dengan harga segitu tentu sangat memberatkan petani. Pelaku sendiri mendapatkan keuntungan antara Rp45.000 sampai Rp85.000 persaknya,” terangnya.

Selain itu, modus yang dilakukan tersangka yaitu menjual pupuk bersubsidi dengan harga melampaui harga eceran tertinggi. Anehnya, kemasan pupuk tersebut tetap seperti semula tanpa diubah atau diganti dengan kemasan lain.

Bahkan, untuk mengelabuhi petugas, para tersangka juga menjual pupuk di luar provinsi. "Kami juga mengungkap pupuk bersubsidi yang akan dikirimkan ke wilayah Kalimantan Timur dengan kapal," katanya.



Lebih jauh Nico menambahkan, pihaknya akan mengkoordinasikan masalah pupuk ini dengan stakeholder terkait dari jajaran Pemprov Jatim. Selanjutnya untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan, Polda Jatim akan melakukan koordinasi lebih lanjut terkait Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Tani.

"Jawa Timur, adalah salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia. Sehingga ketersediaan padi juga tergantung dari ketersediaan pupuk," pungkas Nico.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1304 seconds (0.1#10.140)