Untuk Pertama Kali Azan dengan Speaker Berkumandang di Minnesota AS

Sabtu, 25 April 2020 - 09:28 WIB
loading...
Untuk Pertama Kali Azan...
Masjid Dar al-Hijrah di lingkungan Cedar-Riverside Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat. Foto/Courtesy of Abdisalem Adam
A A A
MINNEAPOLIS - Untuk pertama kalinya azan dengan pengeras suara atau speaker berkumandang di masjid Minnesota, Amerika Serikat (AS). Panggilan untuk salat bagi umat Islam itu sekaligus menandai Ramadhan bersejarah di kota tersebut.

Azan menggema untuk pertama kalinya di seluruh lingkungan Minneapolis pada Kamis malam ketika komunitas Muslim di sana bersiap untuk memasuki bulan suci Ramadhan. Seruan untuk salat itu bergema lagi pada Jumat pagi dan akan berlanjut lima kali sehari selama bulan suci.

Meski demikian, berbeda dengan azan seluruh Timur Tengah, Afrika Utara, dan tempat-tempat lain di dunia, azan di Minesota hanya berkumandang di dalam masjid atau pusat-pusat komunitas Muslim saja.

"Pasti ada banyak kegembiraan," kata Imam Abdisalam Adam, yang jadi pengurus di dewan masjid Dar al-Hijrah, dari mana azan itu berkumandang.

"Beberapa orang melihatnya sebagai sejarah," kata Adam kepada Al Jazeera, Sabtu (25/4/2020). "Sampai-sampai...bahwa mereka yang tidak melakukannya, dapat melihatnya dalam hidup mereka."

Dikumandangkan oleh perwakilan yang berbeda dari masjid-masjid di sekitar kota, azan diharapkan menjangkau ribuan orang di lingkungan Cedar-Riverside di Minneapolis. Demikian disampaikan direktur eksekutif Dewan Minnesota untuk Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Jaylani Hussein.

Hussein mengatakan masyarakat telah membahas penyiaran azan selama bertahun-tahun, dan itu menjadi lebih mendesak tahun ini ketika pandemi virus corona jenis baru, COVID-19, memaksa masjid untuk menutup pintu dan penduduk untuk tetap di dalam rumah. Virus corona telah menginfeksi lebih dari 870.000 orang di seluruh negeri Amerika dan menewaskan sedikitnya 50.000 orang.

"Kami ingin menyentuh orang-orang yang sering mengunjungi masjid dan komunitas ini," kata Hussein. "Jika kita tidak bisa bersama secara fisik, setidaknya gema ini, suara ini, seruan untuk salat ini dapat menjadi perpanjangan dari kita bersama pada saat yang sulit ini. Untuk memberi beberapa orang sedikit penghiburan."
(nun)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2490 seconds (0.1#10.140)