230.000 Data Pasien COVID-19 Indonesia Diretas dan Dijual Online
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para hacker meretas basis data pasien COVID-19 di Indonesia, lalu menjualnya secara bebas melalui dark web. Sebanyak 230.000 data COVID-19 Indonesia yang ditawarkan di forum online RaidForums.
Akun penjual bernama Database Shopping mengaku basis data tersebut telah bocor pada 20 Mei 2020. "I sell it to the enthusiast," tulis si penjual data COVID-19 Indonesia.
Menurut pantauan SINDOnews, Sabtu (20/6/2020), basis data yang dijual oleh peretas terdiri dari berbagai hal. Mulai dari nama, umur, jenis kelamin, kewarganegaraan, nomor telepon, alamat tinggal hingga nomor identitas.
Bukan hanya itu, dalam data yang dijual terdapat jenis kasus, tanggal awal risiko, keluhan sakit, hasil laboratorium, tanggal sampel hingga hasil tes COVID-19.
Kebocoran data ini bukan yang pertama kalinya terjadi di Indonesia. Selama tahun 2020, sudah ada banyak kasus kebocoran data yang menimpa beragam industri di Tanah Air.
Di forum yang sama, para peretas juga diduga menjual data akun e-commerce Tokopedia dan Bukalapak. Ada juga data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dilaporkan bocor dan dijual bebas di dark web.
Lihat Juga: Ini Tampang Pelaku Kirim Pesan WA Undangan APK, Kuras Mobile Banking Korban Rp1,4 Miliar
Akun penjual bernama Database Shopping mengaku basis data tersebut telah bocor pada 20 Mei 2020. "I sell it to the enthusiast," tulis si penjual data COVID-19 Indonesia.
Menurut pantauan SINDOnews, Sabtu (20/6/2020), basis data yang dijual oleh peretas terdiri dari berbagai hal. Mulai dari nama, umur, jenis kelamin, kewarganegaraan, nomor telepon, alamat tinggal hingga nomor identitas.
Bukan hanya itu, dalam data yang dijual terdapat jenis kasus, tanggal awal risiko, keluhan sakit, hasil laboratorium, tanggal sampel hingga hasil tes COVID-19.
Kebocoran data ini bukan yang pertama kalinya terjadi di Indonesia. Selama tahun 2020, sudah ada banyak kasus kebocoran data yang menimpa beragam industri di Tanah Air.
Di forum yang sama, para peretas juga diduga menjual data akun e-commerce Tokopedia dan Bukalapak. Ada juga data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dilaporkan bocor dan dijual bebas di dark web.
Lihat Juga: Ini Tampang Pelaku Kirim Pesan WA Undangan APK, Kuras Mobile Banking Korban Rp1,4 Miliar
(tri)